Mirwan MS Bupati Aceh Selatan Akhirnya Minta Maaf Usai Berangkat Umrah saat Bencana

Mirwan MS Bupati Aceh Selatan Akhirnya Minta Maaf Usai Berangkat Umrah saat Bencana

Aceh--

Mirwan MS Bupati Aceh Selatan Akhirnya Minta Maaf Usai Berangkat Umrah saat Bencana
Nama Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, menjadi sorotan nasional dalam sepekan terakhir. Bukan karena kebijakan pembangunan atau inisiatif kemanusiaan, melainkan lantaran kepergiannya menunaikan ibadah umrah bersama sang istri—tepat di saat wilayahnya sedang dilanda bencana banjir dan longsor parah. Keberangkatannya menuai kritik luas, memicu reaksi keras dari pemerintah pusat, hingga memaksa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turun tangan langsung.

Pulang dari Tanah Suci, Langsung Menghadapi Pemeriksaan
Mirwan MS akhirnya tiba kembali di tanah air pada Senin (8/12/2025) sore, mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Namun, bukan karpet merah atau sambutan hangat yang menantinya—melainkan tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri yang siap memeriksa dirinya terkait dugaan pelanggaran etika dan prosedur kepala daerah.



Meski jadwal pemeriksaan awalnya diatur pukul 14.00 WIB, proses tersebut baru bisa dimulai sekitar pukul 17.00 WIB karena baru tiba di sore hari. Pemeriksaan dilangsungkan di Kantor Inspektorat Aceh, dengan pengawasan ketat dari tim Itjen Kemendagri.

“Info terakhir yang kami terima, Bupati Aceh Selatan diperiksa di Kantor Inspektorat Aceh oleh Itjen Kemendagri,” ujar Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, dikutip dari laporan Antara.

Namun, hingga Selasa pagi (9/12), belum ada konfirmasi resmi mengenai hasil atau kelanjutan proses pemeriksaan tersebut.


Umrah di Tengah Kondisi Darurat: Sebuah Konflik Etika
Kontroversi ini bermula ketika foto-foto Mirwan MS dan istrinya di Tanah Suci Mekah mulai beredar luas di media sosial, khususnya melalui Instagram Stories akun @almisbahtravel pada Selasa (2/12/2025). Pada saat bersamaan, masyarakat Aceh Selatan sedang berjuang melawan dampak banjir bandang dan tanah longsor yang meluluhlantakkan sejumlah kecamatan.

Ironisnya, hanya seminggu sebelum berangkat, tepatnya pada Senin (24/11/2025), Mirwan MS justru menandatangani Surat Pernyataan Ketidaksanggupan terkait penanganan darurat bencana—dokumen yang menunjukkan kondisi kritis di daerahnya dan meminta bantuan lebih lanjut dari pemerintah pusat.

Keputusan untuk tetap berangkat umrah di tengah situasi darurat inilah yang memicu amarah publik. Netizen mempertanyakan komitmen dan empati seorang pemimpin daerah, terlebih ketika rakyatnya sedang membutuhkan kehadiran dan tindakan cepat dari sang bupati.

Reaksi Keras dari Istana dan Mendagri
Presiden Prabowo Subianto tidak tinggal diam. Dalam rapat percepatan penanganan bencana di Banda Aceh pada Minggu (7/12), Presiden secara eksplisit menyindir tindakan Mirwan MS. Menurutnya, posisi kepala daerah menuntut kesiapsiagaan penuh, terutama saat wilayahnya berstatus tanggap darurat.

“Tidak bisa dibenarkan seorang kepala daerah meninggalkan wilayahnya di saat rakyat sedang tertimpa musibah,” tegas Presiden, sebagaimana dilaporkan oleh sejumlah media nasional.

Menyikapi hal tersebut, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, langsung mengambil langkah tegas. Ia memerintahkan tim Itjen Kemendagri untuk segera melakukan investigasi administratif dan etika terhadap Bupati Aceh Selatan. Bahkan sebelum Mirwan kembali ke Indonesia, tim Kemendagri sudah memanggil Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Selatan untuk dimintai keterangan.

Pada Sabtu (6/12), pemeriksaan awal juga dilakukan terhadap sejumlah pejabat di lingkungan Setda Aceh Selatan guna menelusuri prosedur keberangkatan Mirwan MS—apakah telah melalui izin resmi, apakah sesuai dengan tata kelola pemerintahan daerah, dan apakah melanggar ketentuan tentang kewajiban kepala daerah saat bencana.

Permintaan Maaf dan Janji Perbaikan
Menyadari tekanan publik yang semakin memuncak, Mirwan MS akhirnya meminta maaf secara terbuka. Melalui akun Instagram resminya, @h.mirwan_ms_official, pada Selasa (8/12), ia menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden, Menteri Dalam Negeri, Gubernur Aceh, serta seluruh masyarakat Aceh Selatan.

“Saya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Saya berjanji akan memperbaiki kinerja, memperkuat penanganan pascabencana, dan berupaya memulihkan kepercayaan publik,” tulisnya.

Baca juga: RM BTS Minta Maaf Setelah Live Kontroversial: “Aku Menyesal, Tapi Saat Itu Aku Hanya Frustrasi”

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya