Presiden Prabowo Subianto Tinjau Langsung Lokasi Bencana di Aceh, Peluk Gubernur Mualem di Tengah Kesedihan Warga
Prabowo-Instagram-
Presiden Prabowo Subianto Tinjau Langsung Lokasi Bencana di Aceh, Peluk Gubernur Mualem di Tengah Kesedihan Warga
Dalam misi kemanusiaan yang penuh empati, Presiden Prabowo Subianto tiba di Provinsi Aceh pada Minggu pagi (7/12/2025) untuk meninjau langsung kondisi wilayah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda beberapa kabupaten dalam sepekan terakhir. Kedatangannya bukan sekadar kunjungan protokoler, melainkan simbol komitmen pemerintah pusat dalam mempercepat pemulihan dan menunjukkan kehadiran negara di tengah duka rakyat.
Kedatangan Penuh Emosi di Bandara Sultan Iskandar Muda
Sekitar pukul 09.30 WIB, pesawat Kepresidenan mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Presiden Prabowo turun dari pesawat dengan mengenakan setelan safari berwarna cokelat khasnya, dipadukan dengan topi biru muda yang menunjukkan kesederhanaan namun tetap penuh wibawa. Di landasan udara, ia disambut hangat oleh sejumlah pejabat tinggi negara dan pemerintah daerah.
Sesaat setelah menyentuh aspal landasan, Prabowo terlihat lebih dulu menyalami Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin. Namun, momen paling menyentuh terjadi ketika Presiden bertemu dengan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf—lebih akrab disapa Mualem. Tanpa ragu, Prabowo langsung memeluk erat sang gubernur, menunjukkan solidaritas dan kedekatan personal yang tak sekadar formalitas politik. Keduanya kemudian berbincang akrab di tengah hembusan angin laut Aceh, ditemani Menhan yang ikut melengkapi obrolan tiga serangkai tersebut.
Koordinasi Instan di Tengah Mesin Pesawat yang Masih Menyala
Meski suara mesin pesawat Kepresidenan belum sepenuhnya mati, Presiden Prabowo langsung mengambil inisiatif. Ia memanggil Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, untuk segera berkoordinasi. Tak hanya itu, sejumlah menteri kunci turut bergabung dalam diskusi darurat di atas landasan pesawat: Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, hingga Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Angga Raka Prabowo.
Diskusi kilat tersebut menjadi gambaran nyata bahwa pemerintahan Prabowo bergerak cepat dalam merespons krisis. Setiap menit dihitung, setiap langkah dipastikan berdampak langsung bagi warga terdampak.
Menuju Lokasi Bencana dengan Helikopter Kepresidenan
Usai prosesi penyambutan singkat, rombongan Presiden langsung menaiki helikopter Kepresidenan untuk menuju titik-titik paling parah yang terdampak bencana. Wilayah-wilayah tersebut sebagian besar terisolasi akibat rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan, sehingga akses udara menjadi satu-satunya pilihan logis dan efisien.
Di lokasi bencana, Presiden direncanakan menerima laporan detail dari pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta instansi terkait lainnya. Laporan tersebut mencakup kondisi terkini korban jiwa, jumlah pengungsi, ketersediaan logistik, progres evakuasi, hingga strategi pemulihan jangka pendek maupun menengah.
Pemerintah Tegaskan Penanganan Bencana Aceh Jadi Prioritas Nasional
Dalam berbagai kesempatan, pemerintah pusat menegaskan bahwa penanganan bencana di Aceh bukan hanya tanggung jawab lokal, melainkan prioritas nasional. Semua sumber daya—personel, logistik, keuangan, dan teknologi—dikerahkan tanpa batas untuk mempercepat proses pemulihan.
“Kita tidak bisa membiarkan saudara-saudara kita di Aceh sendirian menghadapi musibah ini,” ujar seorang pejabat istana yang enggan disebut namanya. “Presiden ingin melihat langsung, mendengar langsung, dan memberikan solusi langsung.”
Langkah-langkah konkret yang tengah dijalankan mencakup percepatan distribusi bantuan pangan dan obat-obatan, evakuasi warga dari daerah rawan longsor susulan, pembukaan akses jalan alternatif, hingga pendirian dapur umum dan posko kesehatan lapangan.
Baca juga: Pesta Tahun Baru 2026 di Jakarta: Simak Rencana Spektakuler dari Gubernur Pramono Anung