Jalan Amblas di Bener Meriah: Mitigasi Bencana Justru Picu Kepanikan Warga, Akses Vital Terancam

Jalan Amblas di Bener Meriah: Mitigasi Bencana Justru Picu Kepanikan Warga, Akses Vital Terancam

Aceh-Instagram-

Jalan Amblas di Bener Meriah: Mitigasi Bencana Justru Picu Kepanikan Warga, Akses Vital Terancam

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, pada Rabu (3/12/2025), ketika ruas Jalan Pacuan Kuda tiba-tiba amblas saat proses pembuatan parit drainase air hujan sedang berlangsung. Peristiwa ini tidak hanya mengganggu arus lalu lintas, tetapi juga memicu kepanikan di kalangan warga setempat yang menyaksikan jalan beraspal itu runtuh dalam hitungan detik.



Video detik-detik amblasnya jalan tersebut dengan cepat menyebar luas di media sosial, terutama setelah diunggah oleh akun Instagram @muhammad_azhar12. Dalam rekaman berdurasi singkat itu, terlihat alat berat jenis ekskavator tengah menggali tanah di sisi kanan jalan untuk membangun saluran pembuangan air hujan. Namun, tak lama berselang, bagian aspal di tengah jalan tiba-tiba runtuh ke dalam, meninggalkan lubang besar yang menganga.

Upaya Mitigasi yang Berujung Petaka
Parit drainase yang sedang dibangun sejatinya merupakan bagian dari langkah mitigasi pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh beberapa hari sebelumnya. Tujuannya mulia: mempercepat aliran air hujan agar tidak menggenangi permukiman warga dan mencegah potensi bencana susulan. Namun, upaya tersebut justru berbalik menjadi ancaman ketika struktur jalan ternyata tidak mampu menahan proses penggalian tersebut.

Berdasarkan informasi dari sumber di lapangan, tanah di bawah lapisan aspal Jalan Pacuan Kuda ternyata terdiri dari material pasir yang labil dan sangat rentan terhadap erosi. “Yang tak diperhitungkan adalah tanah di bawah aspal berupa pasir yang mudah tergerus,” tulis pemilik akun @muhammad_azhar12 dalam keterangan videonya, dikutip pada Kamis (4/12/2025).


Tanpa penyangga yang memadai, tekanan dari penggalian di sisi jalan menyebabkan kehilangan keseimbangan struktural. Akibatnya, aspal tidak lagi memiliki fondasi yang kokoh dan amblas secara mendadak—membahayakan siapa pun yang berada di sekitarnya.

Kepanikan dan Dampak Sosial-Ekonomi
Insiden ini terjadi di siang hari, saat aktivitas warga sedang ramai. Saksi mata melaporkan bahwa begitu jalan mulai retak dan runtuh, pengendara motor dan pejalan kaki langsung berhamburan menjauh. “Orang-orang berteriak, ada yang lari sambil bawa anaknya. Semua panik,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Jalan Pacuan Kuda bukan sembarang jalur. Ini adalah salah satu akses utama yang menghubungkan pusat kecamatan dengan permukiman dan fasilitas publik di sekitarnya, termasuk sekolah, puskesmas, dan pasar tradisional. Amblasnya jalan ini tak hanya menghambat mobilitas harian warga, tetapi juga berpotensi mengganggu distribusi logistik dan layanan darurat.

Kekhawatiran pun meluas. Banyak warga mempertanyakan apakah pembangunan infrastruktur pasca bencana dilakukan dengan kajian teknis yang memadai. “Kalau begini, bukannya membantu, malah bikin warga makin was-was,” ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.

Belum Ada Respons Resmi dari Pemerintah Daerah
Hingga berita ini diturunkan pada Jumat (5/12/2025), belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Dinas Pekerjaan Umum, maupun instansi terkait lainnya. Tidak jelas apakah proyek pembuatan parit tersebut telah melalui studi kelayakan teknis atau pengujian tanah (soil test) sebelum pengerjaan dimulai.

Ketiadaan transparansi ini memicu spekulasi di kalangan publik. Beberapa warga mendesak agar pemerintah segera melakukan audit terhadap proyek-proyek infrastruktur darurat, terutama yang dikerjakan dalam kondisi pasca-bencana, untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutannya.

Baca juga: KABAR DUKA! Drs. Syahrizal Yusuf, Mantan Ketua DPRD Pasaman Meninggal Dunia Tertimpa Alat Berat saat Hendak Antar Bantuan ke Korban Banjir

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya