Nonton Drakor Pro Bono Episode 1-2 Sub Indo serta Link dan Spoiler di TVN bukan LK21: Perjalanan Dua Pengacara Menuju Keadilan Sejati
Pro bono-Instagram-
Nonton Drakor Pro Bono Episode 1-2 Sub Indo serta Link dan Spoiler di TVN bukan LK21: Perjalanan Dua Pengacara Menuju Keadilan Sejati
Dunia hukum sering kali digambarkan sebagai medan pertarungan antara keadilan dan kepentingan, antara idealisme dan pragmatisme. Dalam drama Korea terbaru berjudul Pro Bono, penonton diajak menyelami kompleksitas profesi hukum melalui kisah dua pengacara dengan latar belakang, motivasi, dan cara pandang yang kontras namun saling melengkapi: Kang David dan Park Ki-bbeum. Ditulis oleh sutradara sekaligus penulis naskah ternama Moon Yoo-seok (The Devil Judge, Stranger), Pro Bono bukan sekadar drama hukum biasa—ia adalah refleksi mendalam tentang apa arti keadilan di tengah tekanan sosial, ambisi pribadi, dan harapan masyarakat yang rentan.
Kang David: Dari Hakim Ambisius Menjadi Pengacara Pro Bono
Di awal kariernya, Kang David—diperankan dengan intensitas emosional yang memikat oleh aktor Jung Kyung-ho (Hospital Playlist, Fantastic)—adalah sosok hakim muda yang karismatik, cerdas, dan dipandang sebagai bintang masa depan dunia peradilan. Namun di balik jubah kehormatannya, ia terperangkap dalam jerat ambisi dan materialisme. Bagi David, kesuksesan diukur dari jabatan tinggi, gaji besar, dan popularitas—bukan dari dampak sosial yang ia berikan.
Perubahan drastis terjadi ketika sebuah insiden tak terduga mengguncang fondasi karier dan reputasinya. Terpaksa mengundurkan diri dari posisi bergengsi sebagai hakim, David memasuki fase kehidupan yang sama sekali baru: menjadi pengacara pro bono—penasihat hukum yang memberikan layanan gratis kepada mereka yang tak mampu. Ironisnya, ia tetap mempertahankan citra publik yang sempurna sebagai “influencer hukum”, dengan ratusan ribu pengikut di media sosial yang mengagumi ketajaman analisis dan kecakapannya dalam berargumen.
Namun di balik layar, David berjuang dengan konflik batin: apakah ia benar-benar ingin membela keadilan, atau hanya sekadar menata ulang citra dirinya demi kembalinya popularitas?
Park Ki-bbeum: Pengacara yang Menghidupi Idealisme
Berlawanan dengan David, Park Ki-bbeum—diperankan oleh aktris berbakat So Ju-yeon (Nevertheless, The Good Bad Mother)—adalah wajah idealisme dalam dunia hukum. Baginya, profesi pengacara bukanlah panggung pamer, melainkan ruang suci untuk memperjuangkan hak asasi manusia. Ki-bbeum tidak peduli pada sorotan kamera atau jumlah likes di Instagram. Yang ia pedulikan hanyalah keadilan yang nyata, bagi mereka yang tak punya suara.
Ketika Ki-bbeum melihat ketidakadilan, ia tak sekadar mengamati—ia terjun langsung. Dengan semangat pantang menyerah dan empati yang mendalam, ia membela warga biasa yang terjepit sistem: buruh migran yang tak dibayar, korban kekerasan dalam rumah tangga, atau keluarga korban bencana yang sistem hukum abaikan. Baginya, hukum bukan alat elit, melainkan jembatan menuju keadilan sosial yang setara.
Pertemuan Dua Dunia di “Pro Bono”
Jalan takdir akhirnya mempertemukan David dan Ki-bbeum di sebuah organisasi nirlaba bernama Pro Bono. Lembaga ini memiliki misi mulia: memberikan bantuan hukum gratis kepada masyarakat marginal, sambil tetap mempertahankan operasional melalui honor yang diperoleh dari kasus-kasus komersial—termasuk membela para konglomerat. Di sinilah dinamika unik tercipta.
David, yang terbiasa bekerja untuk klien kaya, mulai dipaksa untuk melihat dunia dari sudut pandang yang sama sekali berbeda. Sementara itu, Ki-bbeum—meski awalnya skeptis—perlahan melihat potensi perubahan dalam diri David. Keduanya terlibat dalam serangkaian kasus hukum yang kompleks, emosional, dan penuh dilema moral: dari perselisihan warisan keluarga hingga skandal korporasi besar yang merugikan rakyat kecil.
Melalui setiap kasus, penonton dibawa menyaksikan transformasi perlahan namun nyata dalam diri David—dari seorang profesional yang hidup untuk citra, menjadi manusia yang mulai memahami nilai sejati dari profesi yang ia geluti. Di sisi lain, Ki-bbeum juga belajar bahwa idealisme tanpa strategi dan adaptasi bisa jadi sia-sia di dunia nyata yang penuh kompromi.