Reno, Anjing Pahlawan K9 Polda Riau yang Gugur dalam Misi Kemanusiaan di Sumatra Barat: Pengabdian Tanpa Batas Hingga Napas Terakhir

Reno, Anjing Pahlawan K9 Polda Riau yang Gugur dalam Misi Kemanusiaan di Sumatra Barat: Pengabdian Tanpa Batas Hingga Napas Terakhir

Anjing-Instagram-

Reno, Anjing Pahlawan K9 Polda Riau yang Gugur dalam Misi Kemanusiaan di Sumatra Barat: Pengabdian Tanpa Batas Hingga Napas Terakhir

Di tengah duka akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda kawasan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, muncul kisah kepahlawanan yang menyentuh hati dari seorang “petugas” tak bersuara: Reno, anjing K9 Polda Riau. Usianya baru 8 tahun 4 bulan, namun jiwa dan dedikasinya layak disandingkan dengan para pahlawan kemanusiaan.



Reno, seekor anjing ras Belgian Malinois yang dikenal karena ketangguhan, kecerdasan, dan ketahanan fisiknya, gugur dalam tugas setelah berhari-hari tanpa henti menyisir medan sulit di lokasi bencana. Ia adalah bagian dari Tim K9 yang diterjunkan dalam operasi SAR Aman Nusa II, sebuah misi gabungan TNI–Polri dan Basarnas untuk mencari korban yang hilang akibat bencana alam yang terjadi pada awal Desember 2025.

Perjuangan Tanpa Henti di Medan yang Tak Ramah
Medan operasi di Palembayan bukanlah tempat yang mudah. Akses jalan rusak, lumpur tebal, aliran sungai meluap, dan sisa-sisa longsor menjadi tantangan sehari-hari bagi tim pencari. Namun, di tengah kondisi ekstrem itu, Reno tetap menjalankan tugasnya dengan tekun: mencium, melacak, dan menuntun tim SAR menuju titik-titik di mana jenazah korban kemungkinan terkubur.

Sebagai anjing spesialis pencarian jenazah (cadaver dog), Reno telah berulang kali diterjunkan dalam berbagai operasi kemanusiaan sebelumnya—mulai dari bencana gempa, kecelakaan pesawat, hingga pencarian korban tenggelam. Namun, misi di Sumatra Barat kali ini terasa lebih berat. Cuaca ekstrem, medan yang tak stabil, dan tekanan waktu membuat beban fisik dan mentalnya terkuras habis.


Setelah hampir satu minggu bekerja tanpa jeda, tubuh kecilnya yang penuh semangat akhirnya menyerah. Reno mengalami kelelahan ekstrem yang memicu kegagalan organ, dan menghembuskan napas terakhirnya tepat di lokasi operasi—tempat yang ia perjuangkan hingga detik terakhir.

Upacara Kenegaraan untuk Pengabdian Tanpa Pamrih
Kepergian Reno bukan hanya menjadi luka bagi rekan-rekannya sesama anjing K9 atau pawang yang setiap hari merawatnya, tetapi juga bagi seluruh jajaran Polda Riau dan masyarakat yang mengikuti perjuangannya melalui pemberitaan media.

Sebagai bentuk penghormatan tertinggi, Polda Riau menggelar upacara pemakaman kedinasan yang layak diberikan kepada seorang anggota kepolisian gugur dalam tugas. Tubuh Reno diselimuti bendera Merah Putih, simbol negara yang ia layani tanpa pamrih. Upacara tersebut dihadiri oleh pimpinan Polda, anggota SAR, pawang, serta masyarakat setempat yang terharu atas dedikasinya.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol. Sunandar, dalam keterangannya menyampaikan duka yang mendalam sekaligus rasa bangga atas kontribusi Reno. “Anjing K9 seperti Reno bukan sekadar hewan peliharaan atau alat bantu. Mereka adalah bagian dari keluarga besar institusi. Mereka memiliki jiwa, loyalitas, dan pengabdian yang luar biasa,” ujarnya.

“Reno telah membantu kami menemukan korban yang sebelumnya sulit dijangkau. Jasa-jasanya tidak akan kami lupakan. Ia adalah pahlawan dalam diam,” tambahnya dengan suara bergetar.

Di Balik Sosok Anjing K9: Lebih dari Sekadar Pelacak
Bagi banyak orang, anjing K9 mungkin terlihat hanya sebagai hewan pelacak. Namun kenyataannya, mereka adalah mitra operasional sejati yang menjalani pelatihan intensif selama bertahun-tahun. Mereka diajarkan untuk memahami perintah, mengendalikan insting alami, dan bekerja dalam tekanan tinggi.

Reno sendiri telah menjalani pelatihan khusus sejak usia muda. Ia tidak hanya ahli dalam mendeteksi bau jenazah dari jarak jauh, tetapi juga mampu bekerja di berbagai kondisi lingkungan—baik di darat, air, maupun reruntuhan bangunan. Kecerdasannya memungkinkan ia memberikan sinyal yang akurat kepada pawang, sehingga mempercepat proses identifikasi lokasi korban.

Dalam operasi di Sumatra Barat, Reno berhasil membantu menemukan beberapa jenazah korban yang terkubur dalam lumpur dan material longsor. Bagi keluarga korban, temuan itu mungkin pahit, tetapi setidaknya memberikan kepastian dan kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir—sesuatu yang sangat berarti dalam proses healing pasca-bencana.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya