Pemerintah Kirim Bantuan Darurat ke Aceh hingga Sumbar: 4 Pesawat Angkut Logistik, Tim Medis, dan Peralatan Evakuasi

Pemerintah Kirim Bantuan Darurat ke Aceh hingga Sumbar: 4 Pesawat Angkut Logistik, Tim Medis, dan Peralatan Evakuasi

Teddy-Instagram-

Pemerintah Kirim Bantuan Darurat ke Aceh hingga Sumbar: 4 Pesawat Angkut Logistik, Tim Medis, dan Peralatan Evakuasi

Pemerintah pusat kembali menunjukkan komitmennya dalam menangani dampak bencana alam yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra: Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Pada Jumat pagi (28/11), sebanyak empat pesawat milik TNI diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, membawa bantuan darurat berupa logistik, peralatan evakuasi, hingga tim medis untuk mempercepat penanganan di lokasi terdampak.



Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya yang hadir langsung dalam pelepasan bantuan tersebut menjelaskan, pengiriman logistik darurat ini dilakukan pukul 07.30 WIB dan melibatkan tiga pesawat Hercules C-130 serta satu pesawat A400M—yang baru tiba di Indonesia awal bulan ini. Pesawat-pesawat tersebut dipilih karena kapasitas angkutnya yang besar dan kemampuannya menjangkau wilayah terpencil dengan landasan terbatas.

“Hari ini kami menerbangkan empat pesawat: tiga Hercules dan satu A400 menuju tiga provinsi terdampak bencana,” ujar Teddy dalam keterangan persnya usai pelepasan bantuan.

Bantuan Disesuaikan dengan Kebutuhan Lapangan
Teddy menekankan bahwa jenis bantuan yang dikirim tidak ditentukan secara asal, melainkan berdasarkan data aktual dan permintaan langsung dari para kepala daerah di wilayah terdampak. Koordinasi intensif antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam menentukan prioritas pengiriman logistik.


Bantuan yang diterbangkan hari ini mencakup berbagai kebutuhan vital, mulai dari tenda darurat, perahu karet untuk evakuasi, hingga peralatan komunikasi dan listrik. Secara rinci, pemerintah mengirimkan sekitar 150 unit tenda darurat, 64 unit perahu karet, puluhan genset, serta 100 unit alat komunikasi untuk memulihkan jaringan di daerah yang terisolasi.

“Alat komunikasi ini sangat penting agar warga dan petugas di lapangan bisa saling terhubung. Begitu juga perahu karet—karena banyak wilayah yang tergenang, evakuasi hanya bisa dilakukan lewat jalur air,” jelas Teddy.

Selain itu, bantuan juga mencakup makanan siap saji dan tim medis gabungan dari TNI serta Kementerian Kesehatan. Kehadiran tenaga medis ini diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan darurat kepada korban, sekaligus mencegah wabah penyakit pasca-bencana.

Rute Strategis ke Lokasi Terdampak
Keempat pesawat tersebut tidak menuju satu titik, melainkan didistribusikan ke beberapa bandara terdekat dengan wilayah terdampak agar distribusi bantuan bisa lebih cepat dan efisien. Pesawat pertama menuju Bandara Internasional Minangkabau di Padang, Sumatra Barat. Dua pesawat lainnya mendarat di Bandara Silangit, Tapanuli, Sumatra Utara—yang menjadi gerbang utama ke kawasan Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan yang terkena dampak serius.

Sementara itu, satu pesawat terakhir dibagi dua rute: sebagian logistik diturunkan di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, dan sebagian lagi di Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh Utara—dua bandara terdekat dari lokasi bencana di Aceh.

Koordinasi Langsung dengan Kepala Daerah
Teddy menegaskan bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga dilakukan secara langsung dan personal. Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan tegas agar bantuan terus mengalir tanpa jeda.

“Kemarin, kami sudah menghubungi langsung para kepala daerah—termasuk Gubernur Sumatra Barat, Gubernur Sumatra Utara, Gubernur Aceh, serta Bupati Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan,” ungkap Teddy.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya