Kasus Tumbler Hilang di KRL: Pegawai Baru Argi Dikabarkan Dipecat, KCI Tegaskan Tidak Ada Pemecatan

Kasus Tumbler Hilang di KRL: Pegawai Baru Argi Dikabarkan Dipecat, KCI Tegaskan Tidak Ada Pemecatan

Anita-Instagram-

Kasus Tumbler Hilang di KRL: Pegawai Baru Argi Dikabarkan Dipecat, KCI Tegaskan Tidak Ada Pemecatan

Isu hangat terkait pemecatan pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) bernama Argi kembali mencuri perhatian publik. Kabar ini berawal dari laporan seorang penumpang KRL bernama Anita yang kehilangan tumbler-nya di dalam kereta. Narasi yang berkembang di media sosial menyebut bahwa Argi—yang baru resmi bergabung sebagai pegawai KAI pada 17 November 2025—telah dipecat akibat insiden tersebut.



Namun, berita tersebut ternyata tidak akurat. Melalui akun resmi X (sebelumnya Twitter) @commuterline, PT KAI Commuter (KCI) memberikan klarifikasi resmi pada Kamis, 27 November 2025. Dalam pernyataannya, perusahaan menegaskan bahwa tidak ada tindakan pemecatan terhadap Argi maupun pegawai lainnya terkait kasus kehilangan barang pribadi penumpang.

“KAI Commuter menegaskan tidak melakukan pemecatan sebagaimana isu beredar, karena kami memiliki aturan dan prosedur kepegawaian yang tetap mengacu pada regulasi ketenagakerjaan,” demikian bunyi cuitan resmi KCI.

Simpati Publik dan Gelombang Dukungan untuk Argi
Kasus ini sempat memicu gelombang simpati dari warganet, terutama menyusul narasi yang menyebut Argi dihukum berat hanya karena tumbler penumpang tertinggal di dalam kereta. Banyak yang menilai tuntutan penumpang—Anita—sebagai berlebihan, mengingat kehilangan barang pribadi bukanlah tanggung jawab operator transportasi umum, melainkan pengguna jasa itu sendiri.


Respons publik pun mengalir deras. Karangan bunga berisi pesan dukungan mulai berdatangan ke sejumlah titik strategis, termasuk Stasiun Rawa Buntu dan Kantor Pusat Commuter Line di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat. Salah satu unggahan di platform Threads oleh akun @mightymutia menunjukkan karangan bunga dengan tulisan menyentuh: “Papan bunga untuk Argi yang dipecat gara-gara tumbler hilang.”

Unggahan itu langsung viral, mengundang ribuan komentar dan berbagi (share). Netizen dari berbagai latar belakang—mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga pekerja kantoran—mengkritik ketidakadilan yang dirasakan oleh Argi, seorang pegawai baru yang masih dalam masa adaptasi.

Kronologi Singkat: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kejadian bermula ketika seorang penumpang KRL bernama Anita melaporkan kehilangan tumbler miliknya usai menggunakan layanan Commuter Line. Ia kemudian meminta pihak KAI untuk membantu menemukan barang tersebut. Permintaan itu terus berlanjut hingga mencuat ke ranah publik, di mana Anita dikabarkan bersikeras agar kasus ini ditindaklanjuti secara formal.

Karena tekanan publik dan narasi yang berkembang liar di media sosial, banyak yang salah paham dan mengasumsikan bahwa Argi—yang terlibat dalam proses penanganan laporan—telah dipecat sebagai bentuk sanksi perusahaan.

Namun, KCI membantah tegas asumsi tersebut. “Kami tengah melakukan evaluasi menyeluruh dengan pihak-pihak terkait,” kata perwakilan KCI dalam keterangan resminya. “Namun, keputusan terkait kepegawaian tidak dibuat secara gegabah, apalagi hanya berdasarkan laporan kehilangan barang pribadi.”

Tanggung Jawab Penumpang vs Harapan Publik
Dalam pernyataan yang sama, KCI juga mengulang kembali prinsip dasar layanan transportasi publik: barang bawaan pribadi adalah tanggung jawab masing-masing penumpang.

“Kami mengingatkan kembali bahwa barang pribadi yang tertinggal di dalam commuter line merupakan tanggung jawab pengguna. Karena itu kami mengimbau agar seluruh pengguna tetap menjaga dan memperhatikan barang bawaannya dengan baik,” tulis KCI.

Baca juga: 9 Tahun Lalu Menikah di Drama Kini On Joo Wan dan Bang Minah Girl’s Day Akan Menikah di Pulau Dewata

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya