Klarifikasi Acara Dangdut DA7 Usai Viral MUI Sampai Turun Tangan Akibat Kalimat Tauhid Dijadikan Latar Goyang Ngebor

Klarifikasi Acara Dangdut DA7 Usai Viral MUI Sampai Turun Tangan Akibat Kalimat Tauhid Dijadikan Latar Goyang Ngebor

D academi-Instagram-

Klarifikasi Acara Dangdut DA7 Usai Viral MUI Sampai Turun Tangan Akibat Kalimat Tauhid Dijadikan Latar Goyang Ngebor

Dunia maya kembali diguncang kontroversi menyusul beredarnya video dari acara pencarian bakat dangdut Dangdut Academy 7 (DA7) yang ditayangkan oleh stasiun televisi Indosiar. Video tersebut menampilkan sejumlah peserta bergoyang ngebor—gerakan khas dalam dunia dangdut yang kerap dianggap sensual—dengan latar belakang musik yang memuat potongan kalimat tauhid: “La ilaha illallah.”



Aksi tersebut memicu kemarahan luas di kalangan warganet, terutama umat Muslim, yang menilai penggunaan kalimat suci dalam konteks hiburan semacam itu sebagai bentuk pelecehan terhadap nilai-nilai keagamaan.

Viral di Medsos, Warganet Geram
Video berdurasi singkat itu menyebar luas di berbagai platform media sosial, mulai dari Instagram, Facebook, hingga TikTok. Banyak netizen menyayangkan penggunaan kalimat tauhid—yang merupakan inti dari keyakinan Islam—dalam latar musik tari yang dianggap tidak pantas.

Akun Instagram @kr1t1kp3d45__ menuliskan, “Astagfirullahal adzim, kalimat tauhid dijogeti.” Komentar serupa membanjiri unggahan terkait, dengan sejumlah pengguna menyatakan rasa syok dan kecewa.


“Seumur hidup baru menyaksikan kali ini kalimat tauhid buat jogetan,” tulis akun @ma*ah.

“Astagfirullah,” timpal @ak*aw dengan nada prihatin.

Sementara itu, @af*4 mengingatkan pentingnya menjaga kesucian ajaran agama: “Hindari tayangan-tayangan yang melecehkan ajaran, praktik, dan kebiasaan agama tertentu.”

MUI Turun Tangan: Ini Bukan Sekadar Kesalahan Kecil
Merespons maraknya kecaman publik, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Wakil Ketua Umumnya, Dr. KH. Cholil Nafis, menyatakan bahwa lembaga tersebut telah mengambil langkah tegas. Menurutnya, meskipun pihak stasiun televisi dan penyelenggara acara telah meminta maaf serta menarik tayangan tersebut dari siaran, kasus ini tetap perlu diproses lebih lanjut.

“Ya, ini sedang ditangani oleh MUI. Meskipun sudah minta maaf dan menyetop tayangannya, tapi ini perlu diproses lebih lanjut sebagai pelajaran bagi kita semua,” cuit Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya.

Ia menegaskan bahwa kalimat tauhid memiliki kedudukan sakral dalam ajaran Islam. Kalimat tersebut bukan sekadar frasa biasa, melainkan deklarasi keimanan yang menjadi fondasi utama agama Islam. Karena itu, penggunaannya dalam konteks hiburan—apalagi yang bersifat sensual atau hiburan semata—dianggap sangat tidak pantas.

Pentingnya Literasi Media dan Sensitivitas Budaya
Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya literasi media di kalangan kreator konten, terutama stasiun televisi dan produser acara hiburan. Di tengah persaingan ketat industri hiburan Tanah Air, batas antara kreativitas dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama sering kali kabur.

Ahli komunikasi dari Universitas Indonesia, Dr. Lina Nurlina, mengatakan bahwa konten hiburan yang menyentuh aspek keagamaan harus melalui proses kurasi ketat dan konsultasi dengan pihak yang berkompeten.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya