Siapa Saja Pendiri Kajian Teman Searah Selain Inara Rusli? Mengupas Profil Majelis Keagamaan yang Sedang Viral di Media Sosial

Siapa Saja Pendiri Kajian Teman Searah Selain Inara Rusli? Mengupas Profil Majelis Keagamaan yang Sedang Viral di Media Sosial

Teman searah-Instagram-

Siapa Saja Pendiri Kajian Teman Searah Selain Inara Rusli? Mengupas Profil Majelis Keagamaan yang Sedang Viral di Media Sosial

Di tengah maraknya tren kajian keagamaan di kalangan anak muda, muncul satu nama yang belakangan menjadi perbincangan hangat di dunia maya: Kajian Teman Searah. Nama ini mendadak mencuri perhatian publik bukan hanya karena kontennya yang edukatif, tetapi juga karena keterkaitannya dengan selebriti media sosial, Inara Rusli. Lalu, siapa saja sebenarnya para pendiri di balik majelis keagamaan yang sedang naik daun ini? Dan bagaimana profil serta visi dari Kajian Teman Searah?



Kajian Teman Searah: Lebih dari Sekadar Majelis Biasa
Kajian Teman Searah bukan sekadar komunitas biasa. Ia hadir sebagai inisiatif sosial berbasis keagamaan yang bertujuan memberikan ruang pembelajaran Islam yang relevan dengan kehidupan anak muda urban masa kini. Melalui pendekatan yang hangat, inklusif, dan kontekstual, majelis ini berusaha menjawab berbagai pertanyaan spiritual generasi milenial dan Gen Z—dari soal akidah, ibadah, hingga etika sosial dalam bermedia.

Beroperasi secara aktif di platform Instagram dengan akun @temansearah.id, komunitas ini telah mengumpulkan sekitar 2.900 pengikut hingga akhir 2025. Meski jumlahnya belum sebesar influencer besar, namun basis komunitasnya terbilang solid dan antusias—menandakan adanya resonansi kuat terhadap konten yang disajikan.

Viral karena Keterkaitan dengan Inara Rusli
Nama Kajian Teman Searah mulai menjadi sorotan ketika publik mengaitkannya dengan Inara Rusli, sosok konten kreator dan mantan istri Virgoun yang sempat menjadi pusat perhatian nasional karena kasus pribadinya. Banyak warganet yang terkejut mengetahui bahwa Inara ternyata merupakan salah satu pendiri dari majelis keagamaan ini.


Respons cepat pun datang dari pihak Kajian Teman Searah. Melalui unggahan resmi di Instagram, mereka mengklarifikasi bahwa meskipun Inara Rusli merupakan salah satu inisiator, aktivitas pribadinya tidak mewakili nilai atau kegiatan majelis tersebut.

“Sejak awal, Teman Searah didirikan dengan niat murni sebagai wadah pembelajaran keagamaan dan pengembangan diri bagi umat Muslim,” tulis akun @temansearah.id.

Pihak pengelola menegaskan bahwa manajemen, pembina, serta pengajar di Teman Searah tidak memiliki kaitan apa pun dengan isu-isu pribadi yang melibatkan salah satu pendirinya. Mereka juga berharap agar publik tidak menyamakan urusan pribadi dengan misi keagamaan yang mereka jalankan.

Profil Para Pendiri: Inara Rusli dan Amanda Arum Sari
Berdasarkan informasi yang tercantum di bio Instagram resmi @temansearah.id, Kajian Teman Searah merupakan kolaborasi dua figur perempuan muda yang aktif di ranah publik:

Inara Rusli (@mommy_starla)
Dikenal luas sebagai konten kreator dan sosok yang aktif menyebarkan konten Islami di media sosial, Inara juga dikenal sebagai ibu dari Starla—putrinya yang kerap tampil dalam unggahannya. Sebelum terlibat dalam isu pribadi yang viral, Inara dikenal sebagai sosok yang religius dan kerap menginspirasi banyak orang melalui unggahan keagamaannya.
Amanda Arum Sari (@amandarums)
Nama ini mungkin terdengar akrab bagi penggemar ajang memasak MasterChef Indonesia Season 10. Amanda bukan hanya dikenal karena keterampilannya di dapur, tetapi juga karena keterlibatannya dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Kehadirannya sebagai co-founder menunjukkan bahwa Teman Searah tidak dibangun oleh satu latar belakang saja, melainkan kolaborasi lintas minat—antara dunia digital, seni kuliner, dan dakwah.
Kolaborasi ini mencerminkan semangat keberagaman dalam persatuan, di mana dua perempuan dengan latar belakang berbeda bersatu demi satu tujuan: menyebar manfaat melalui ilmu agama.

Teman Searah: Dakwah yang Relevan untuk Generasi Masa Kini
Apa yang membedakan Teman Searah dari majelis taklim tradisional? Jawabannya terletak pada pendekatan komunikasinya. Konten yang mereka sajikan tidak hanya berisi ceramah formal, tetapi juga dikemas dalam bentuk infografis, cuplikan video singkat, dan sesi tanya jawab interaktif—format yang sangat sesuai dengan kebiasaan konsumsi konten generasi muda.

Topik-topik yang diangkat pun tidak melulu soal ritual ibadah, melainkan juga menjangkau isu-isu kontemporer seperti kesehatan mental, etika bermedia sosial, hubungan interpersonal, dan tanggung jawab sosial sebagai Muslim. Pendekatan ini berhasil menarik minat kalangan muda yang ingin mendalami agama tanpa merasa terasing dari realitas kehidupan modern.

Baca juga: Apa Penyebab Kansa Airlangga Meninggal Dunia? Inilah Kronologi Kematian Penulis Muda, Benarkah Akibat Asam Lambung?

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya