Terungkap! Ini 3 Alasan Onadio Leonardo Konsumsi Narkoba di Usia 21 Tahun – Pengakuan di Podcast Atta Halilintar Kembali Viral
Onad-Instagram-
Terungkap! Ini 3 Alasan Onadio Leonardo Konsumsi Narkoba di Usia 21 Tahun – Pengakuan di Podcast Atta Halilintar Kembali Viral
Dunia hiburan Tanah Air kembali diguncang kabar mengejutkan. Penyanyi sekaligus musisi Onadio Leonardo, yang akrab disapa Onad, ditangkap oleh pihak kepolisian atas dugaan penyalahgunaan narkotika. Penangkapan ini tidak hanya menghebohkan publik, tetapi juga memicu sorotan luas karena Onad ditangkap bersama sang istri, Beby Prisillia, di kediaman mereka di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Penangkapan di Malam Hari, Ganja Jadi Barang Bukti
Menurut keterangan resmi dari kepolisian, penangkapan terjadi pada pukul 22.00 WIB. Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ahmad David, membenarkan kabar tersebut. Sementara itu, Brigadir Jenderal Polisi Ade Ary Syam Indradi selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa tim penyidik berhasil mengamankan barang bukti berupa narkotika jenis ganja dari lokasi kejadian.
Yang menjadi sorotan, penangkapan ini terjadi di Perumahan Trevista Rempoa East – tempat tinggal pasangan selebriti tersebut. Fakta bahwa Beby Prisillia juga berada di lokasi saat penggerebekan memicu berbagai spekulasi di kalangan netizen, meski belum ada keterangan resmi mengenai perannya dalam kasus ini.
Masa Lalu Kelam Onad Kembali Menjadi Sorotan
Kasus terbaru ini langsung mengingatkan publik pada masa lalu Onad yang sempat terjerat narkoba. Tak banyak yang tahu, mantan vokalis band Killing Me Inside ini pernah mengakui secara terbuka bahwa dirinya pernah kecanduan narkotika sejak usia sangat muda—tepatnya di umur 21 tahun.
Pengakuan mengejutkan itu pertama kali ia sampaikan dalam episode podcast YouTube Atta Halilintar pada Oktober 2020. Dalam wawancara yang kini kembali viral itu, Onad bercerita jujur tanpa tedeng aling-aling tentang bagaimana karier musiknya hampir hancur akibat ketergantungan pada barang haram.
Tiga Faktor yang Mendorong Onad Terjerumus Narkoba
Dalam sesi tanya jawab dengan Atta Halilintar, Onad menjelaskan tiga alasan utama yang membuatnya terjerumus ke dunia narkoba di usia muda:
Ketertarikan Pribadi Tanpa Tekanan Eksternal
Saat ditanya apakah pertama kali mencoba narkoba karena ditawari orang lain, Onad justru menjawab dengan tegas bahwa keputusannya murni datang dari dirinya sendiri. “Engga lah, emang gue suka aja,” ujarnya santai namun tegas. Jawaban ini menunjukkan bahwa ia tidak tergoda karena pergaulan, melainkan karena rasa penasaran dan ketertarikan pribadi terhadap efek psikoaktif dari narkotika.
Usia Muda yang Labil dan Penuh Pemberontakan
Faktor kedua yang disebut Onad adalah usia muda yang masih labil. Di masa awal kariernya, ia mengalami fase pemberontakan khas remaja yang ingin mencoba segala hal tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang. “Waktu itu umur gue masih 21, lagi pengen ngerasain semuanya. Gue pikir, hidup cuma sekali, kenapa enggak dicoba?” kenangnya.
Uang Mudah Didapat, Gaya Hidup Boros
Karier Onad bersama Killing Me Inside sedang berada di puncak popularitas. Uang mengalir deras, dan ia merasa bisa membeli apa saja, termasuk narkoba. “Gue merasa punya uang banyak, jadi gampang banget beli barang itu. Gue nggak mikirin risiko, cuma mikir ‘gue bisa’, gitu aja,” ungkapnya jujur. Pola pikir ini, menurut para psikolog, kerap menjadi jebakan bagi selebriti muda yang tiba-tiba terkenal dan kaya dalam waktu singkat.
Dari Rockstar ke Tokoh Spiritual: Perjalanan Transformasi Onad
Ironisnya, dalam beberapa tahun terakhir, Onad dikenal sebagai figur yang mulai mendekat pada nilai-nilai spiritual. Ia kerap terlihat bersama tokoh muda Nahdlatul Ulama, Habib Husein Ja’far Al-Hadar, dan aktif dalam diskusi-diskusi keagamaan yang mengedepankan toleransi dan kedamaian. Kedekatannya dengan Habib Husein sempat membuat banyak orang memandang Onad sebagai sosok yang telah berubah dan menjauhi masa lalunya.
Namun, penangkapan terbaru ini memicu pertanyaan besar: apakah transformasi spiritualnya belum sepenuhnya menyentuh akar kebiasaan lamanya? Atau justru tekanan hidup dan godaan lingkungan kembali menyeretnya ke jurang yang sama?
Respons Publik: Simpati dan Kritik Berdatangan
Media sosial langsung dibanjiri berbagai reaksi. Sebagian warganet menyatakan kekecewaan, terutama karena Onad dianggap telah menjadi panutan. “Sedih lihat dia jatuh lagi. Padahal udah kelihatan berubah,” tulis salah satu pengguna Twitter.
Namun, tak sedikit pula yang bersikap empatik. Mereka menilai bahwa kecanduan adalah penyakit yang butuh dukungan, bukan penghakiman. “Jangan lupa, narkoba itu adiktif. Sekali jatuh, susah bangkit. Kita harus dukung dia pulih, bukan justru mencela,” komentar seorang netizen di Instagram.
Baca juga: Sinopsis The Rookie (1990) Film Clint Easwood Bioskop Trans TV Hari ini 3 November 2025