Tragedi di Bandar Lampung TikToker Tri Finalia Pengelola Biro Jasa Tewas Dibunuh Mantan Suami yang Sakit Hati karena Ditolak Rujuk
Tri-Instagram-
Tragedi di Bandar Lampung TikToker Tri Finalia Pengelola Biro Jasa Tewas Dibunuh Mantan Suami yang Sakit Hati karena Ditolak Rujuk
Sebuah tragedi berdarah mengguncang kawasan Perumahan Kedamaian Asri Mandiri, Kelurahan Bumi Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, pada Sabtu dini hari (1/11/2025). Tri Finalia (31), seorang pengelola biro jasa bernama Agung Lestari, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar tidurnya sekitar pukul 03.00 WIB. Pelaku pembunuhan ternyata adalah mantan suaminya sendiri, Beny alias Ayung (26), yang nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati setelah berkali-kali ditolak untuk rujuk.
Peristiwa ini bukan hanya mengejutkan warga setempat, tetapi juga menjadi sorotan publik lantaran kekejaman yang dilakukan pelaku. Menurut keterangan saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Ayung tega menghantam kepala Tri Finalia dengan batu ulekan, lalu berulang kali menusuk tubuh mantan istrinya itu dengan pisau dapur hingga korban tak berdaya.
Teriakan Korban Menggema di Tengah Malam
Sebelum tewas, korban sempat berteriak meminta tolong. Suara teriakan tersebut terdengar oleh tetangga terdekatnya, Weni, yang langsung merasa cemas. Tanpa pikir panjang, Weni segera menghubungi Ketua RT setempat. Tak lama kemudian, Ketua RT bersama sejumlah warga mendatangi rumah Tri Finalia, namun tak ada suara lagi yang terdengar dari dalam.
“Kami sempat memanggil-manggil dari luar, tapi tidak ada jawaban. Karena khawatir terjadi sesuatu, kami sepakat untuk mendobrak pintu,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Begitu pintu berhasil dibuka, warga dikejutkan dengan pemandangan mengerikan: bercak darah berceceran mulai dari ruang tamu hingga kamar tidur. Di dalam kamar, Tri Finalia tergeletak tak bernyawa dengan luka parah di kepala dan tubuhnya penuh tusukan.
Pelaku Sembunyi di Bawah Ranjang, Langsung Diamankan
Menyadari situasi genting, Ketua RT segera menghubungi Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat. Tak lama berselang, petugas Polsek Tanjung Karang Timur (TKT) tiba di lokasi dan langsung melakukan penyisiran. Dalam operasi pencarian tersebut, Ayung ditemukan bersembunyi di bawah ranjang di salah satu kamar rumah tersebut.
Pelaku pun langsung diamankan dan dibawa ke Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Bandar Lampung untuk menjalani pemeriksaan intensif. Sementara itu, tim Inafis Polresta Bandar Lampung juga dikerahkan untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti forensik.
Hubungan Rumit yang Berujung Tragis
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar menyebutkan bahwa Tri Finalia dan Ayung pernah menjalani hubungan pernikahan, namun entah karena alasan apa, keduanya memutuskan berpisah. Meski sudah berstatus mantan suami-istri, Ayung diketahui masih berusaha memperbaiki hubungan dan terus-menerus mengajak Tri untuk rujuk.
Rumah tempat kejadian perkara sendiri disebut-sebut merupakan hasil kerja keras mereka berdua semasa masih bersama. Namun, upaya Ayung untuk kembali ternyata tak digubris oleh Tri. Diduga, penolakan berulang inilah yang memicu amarah dan rasa sakit hati yang mendalam, hingga mendorong Ayung melakukan tindakan nekat.
“Dia (Ayung) kesal karena terus ditolak. Padahal dia merasa rumah itu hasil jerih payah mereka berdua,” ungkap sumber warga di lokasi kejadian.
Kronologi Pembunuhan yang Mengerikan
Menurut keterangan saksi dan hasil penyelidikan awal, Ayung datang ke rumah korban sekitar pukul 03.00 WIB menggunakan kunci serep yang masih ia miliki. Saat tiba di dalam rumah, ia mendapati Tri sedang tertidur lelap di kamarnya.
Tanpa pikir panjang, Ayung mengambil batu ulekan dari dapur, lalu membuka pintu kamar secara paksa. Begitu korban terbangun dan menyadari keberadaan mantan suaminya, Ayung langsung menghantam kepala Tri dengan batu tersebut. Korban sempat berteriak, namun teriakannya justru membuat Ayung semakin kalap.
Pelaku kemudian kembali ke dapur, mengambil pisau, dan menusuk tubuh Tri berulang kali hingga korban tak bergerak lagi. Aksi sadis ini berlangsung dalam hitungan menit, namun dampaknya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar.
Polisi Masih Dalami Motif dan Kronologi Lengkap
Kapolresta Bandar Lampung melalui juru bicaranya menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami motif pasti di balik pembunuhan ini. Meski indikasi awal menunjukkan bahwa pelaku bertindak karena sakit hati akibat ditolak rujuk, penyidik tetap akan memeriksa seluruh aspek, termasuk kemungkinan adanya konflik rumah tangga yang lebih kompleks.
“Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Semua akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas juru bicara kepolisian.