Siapa di Balik Izin Pembangunan Lift di Pantai Kelingking? Bukan Proyek Pemerintah, Tapi Swasta yang Beri Wewenang

Siapa di Balik Izin Pembangunan Lift di Pantai Kelingking? Bukan Proyek Pemerintah, Tapi Swasta yang Beri Wewenang

Nusa-Instagram-

Siapa di Balik Izin Pembangunan Lift di Pantai Kelingking? Bukan Proyek Pemerintah, Tapi Swasta yang Beri Wewenang

Nusa Penida, Bali – Heboh pembangunan lift di Pantai Kelingking, Nusa Penida, kini menjadi sorotan publik. Bukan hanya karena desainnya yang dianggap merusak keindahan alam, tetapi juga karena munculnya tanda tanya besar: siapa sebenarnya pihak yang memberikan izin proyek kontroversial ini?



Belakangan terungkap, proyek lift yang menjulang di tebing ikonik itu bukanlah inisiatif pemerintah, melainkan berasal dari pihak swasta. Informasi ini disampaikan langsung oleh Camat Nusa Penida, I Kadek Yoga, yang menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak terlibat dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan tersebut.

Proyek Swasta, Sewa Lahan dari Banjar Adat
Menurut keterangan Camat Kadek Yoga, pembangunan lift di Pantai Kelingking dilakukan oleh seorang investor swasta yang menyewa lahan dari Banjar Adat Karang Dawa, wilayah adat setempat di Nusa Penida. Artinya, izin pembangunan diberikan bukan melalui mekanisme pemerintahan formal, melainkan melalui kesepakatan antara investor dan pihak banjar adat.

Hal ini memicu pertanyaan lebih lanjut dari masyarakat dan para penggiat lingkungan: apakah proses perizinan tersebut telah mempertimbangkan aspek lingkungan, budaya, serta keberlanjutan pariwisata alam di kawasan tersebut?


Desain Kontroversial, Publik Khawatir Keindahan Alam Terganggu
Pantai Kelingking selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata paling ikonik di Bali. Bentuk tebingnya yang menyerupai punggung dinosaurus, ditambah panorama laut biru yang memukau, membuatnya menjadi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.

Namun, kehadiran lift setinggi 182 meter dengan jembatan penyangga sepanjang 60 meter justru menuai kritik luas. Banyak netizen menyayangkan keberadaan struktur modern tersebut yang dianggap merusak estetika alam.

Akun Instagram @cretivox misalnya, membagikan foto udara yang menunjukkan betapa kontrasnya lift tersebut dengan lanskap alami sekitarnya. “Terlihat sangat mengganggu saat dilihat dari atas,” tulisnya.

Komentar serupa juga datang dari akun @anggieeettt8 yang menyatakan, “Padahal nggak pakai lift aja bagus banget, tau. Kenapa perlu ada lift ya???” Ungkapan ini mewakili kekhawatiran banyak orang bahwa daya tarik utama Pantai Kelingking—yaitu keaslian dan keindahan alamnya—kini terancam.

Alasan Dibalik Pembangunan: Keselamatan Wisatawan atau Komersialisasi Berlebihan?
Di balik kontroversi, pihak pengembang mengklaim bahwa lift ini dibangun sebagai solusi keselamatan. Selama ini, akses ke Pantai Kelingking dikenal cukup berbahaya. Wisatawan harus menuruni ratusan anak tangga curam untuk mencapai bibir pantai—dan tak sedikit yang mengalami kecelakaan, bahkan hingga jatuh dari tebing.

Lift kaca yang direncanakan ini, menurut rencana, akan memudahkan akses sekaligus mengurangi risiko kecelakaan. Bahkan, pengembang berencana memasang spot foto setiap 20 meter sepanjang jalur lift, menawarkan pengalaman wisata vertikal yang unik.

Baca juga: Kabar Duka! Diny Yuliani Istri Bupati Purwakarta Om Zein Meninggal Dunia Pada Kamis, 30 Oktober 2025

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya