Mengupas Makna Lagu Predador de Perereca – Fenomena Viral yang Mengguncang TikTok dan Dunia Musik Funk Brasil
tiktok-solenfeyissa/pixabay-
Kontroversi dan Kritik Sosial
Tak bisa dipungkiri, lagu ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan. Banyak aktivis perempuan dan akademisi budaya menyoroti bagaimana liriknya mengobjektifikasi perempuan, menggambarkan mereka sebagai objek yang bisa “dibagi” dan “dikuasai”. Namun, di sisi lain, para pendukung musik funk berargumen bahwa lagu-lagu seperti ini adalah cerminan realitas sosial di favela—tempat di mana ekspresi bebas sering kali menjadi satu-satunya bentuk pemberontakan terhadap marginalisasi.
Menurut Dr. Lívia Neves, peneliti budaya populer dari Universitas São Paulo, “Funk carioca bukan hanya hiburan. Ini adalah suara dari yang tak punya suara—meski kadang caranya kasar, vulgar, atau tidak nyaman bagi telinga kelas menengah.”
Mengapa Lagu Ini Begitu Menempel di Kepala?
Secara musikal, “Predador de Perereca” menggunakan pola repetisi yang sangat efektif—ciri khas musik funk Brasil. Refrain yang diulang hingga delapan kali menciptakan efek hipnotis, mudah diingat, dan sempurna untuk konten pendek di media sosial. Ditambah dengan beat yang cepat dan bass yang menghentak, lagu ini dirancang untuk membuat pendengarnya bergoyang tanpa berpikir panjang.
Dan itulah kekuatan sejati dari musik populer: ia tak perlu masuk akal untuk menjadi populer. Cukup masuk telinga, lalu menyebar.
Penutup: Antara Hiburan dan Refleksi Budaya
“Predador de Perereca” mungkin bukan lagu yang cocok untuk didengarkan di acara keluarga, tapi ia adalah cerminan nyata dari dinamika budaya urban global di era digital. Ia menggabungkan teknologi (AI), warisan musik jalanan (funk carioca), dan kekuatan algoritma media sosial untuk menciptakan fenomena lintas batas.
Bagi penikmat musik, lagu ini mengingatkan kita bahwa popularitas tidak selalu berjalan seiring dengan nilai moral—tapi justru di situlah letak daya tariknya: ia memicu diskusi, memperlihatkan konflik budaya, dan membuka jendela ke dunia yang mungkin asing bagi kebanyakan orang.
Jadi, lain kali Anda mendengar "O bonde chegou!" di TikTok, ingatlah: di balik goyangan itu, ada narasi kompleks tentang identitas, kekuasaan, dan suara dari pinggiran kota yang akhirnya menembus layar ponsel Anda.