Siapa Sebenarnya Lora Muhammad Ali Rahbini? Anak Kyai Ternama yang Jadi Korban Tragedi Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Siapa Sebenarnya Lora Muhammad Ali Rahbini? Anak Kyai Ternama yang Jadi Korban Tragedi Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Lora-Instagram-

Siapa Sebenarnya Lora Muhammad Ali Rahbini? Anak Kyai Ternama yang Jadi Korban Tragedi Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Nama Lora Muhammad Ali Rahbini mendadak menjadi perbincangan hangat di jagat maya, khususnya di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat pesantren. Hal ini menyusul kabar duka yang mengejutkan: santri muda berusia belasan tahun itu diduga menjadi salah satu korban jiwa dalam insiden ambruknya mushola di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.



Peristiwa tragis yang terjadi pada Selasa (9/4/2025) pagi itu tidak hanya mengguncang dunia pesantren, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi keluarga, santri, dan masyarakat luas. Di antara para korban, nama Lora Muhammad Ali Rahbini mencuri perhatian publik—bukan hanya karena usianya yang masih sangat muda, tetapi juga karena latar belakang keluarganya yang ternyata sangat istimewa di lingkungan pesantren tradisional Jawa Timur.

Mengapa Disebut “Lora”? Ini Makna di Balik Gelar Kehormatan Santri Asal Madura
Bagi sebagian orang awam, panggilan “Lora” mungkin terdengar asing. Namun, di kalangan pesantren, terutama di wilayah Madura dan sekitarnya, “Lora” adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada putra seorang kyai atau ulama terkemuka. Istilah ini setara dengan “Gus” yang biasa digunakan di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian selatan untuk menyebut anak laki-laki dari keluarga kyai.

Perbedaan ini bukan sekadar soal dialek, melainkan mencerminkan kekayaan budaya pesantren Nusantara yang sangat khas. Sementara “Gus” identik dengan lingkungan pesantren Jawa, “Lora” adalah identitas kultural yang kuat di kalangan santri Madura. Gelar ini tidak diberikan sembarangan—hanya mereka yang lahir dari garis keturunan ulama yang dihormati yang berhak menyandangnya.


Menariknya, gelar “Lora” kerap berubah menjadi “Kyai” ketika sang pemilik tumbuh dewasa, menikah, dan mulai mengemban tanggung jawab sebagai pengasuh atau pengurus pesantren. Dengan demikian, keberadaan seorang “Lora” di sebuah pondok pesantren bukan hanya soal status sosial, tetapi juga harapan besar dari komunitas santri dan masyarakat sekitar.

Identitas Lengkap: Putra dari KH Mahrus bin KH Ismail Fathul Bari
Berdasarkan informasi yang beredar luas di media sosial, terutama melalui unggahan akun TikTok @al_asasiaonline, Lora Muhammad Ali Rahbini adalah putra dari KH Mahrus bin KH Ismail Fathul Bari—seorang ulama kharismatik yang dikenal luas di kalangan Nahdlatul Ulama.

KH Ismail Fathul Bari sendiri merupakan sosok yang sangat dihormati di lingkungan pesantren Jawa Timur. Beliau dikenal sebagai pengasuh pondok pesantren yang konsisten menjaga tradisi salaf (ajaran para ulama terdahulu) sekaligus aktif dalam dakwah dan pendidikan Islam moderat. Dengan latar belakang keluarga seperti ini, tak heran jika kepergian Lora Muhammad Ali Rahbini menyisakan duka yang sangat mendalam.

Akun @al_asasiaonline membagikan foto terakhir Lora Muhammad Ali Rahbini—seorang remaja tampan berkopiah putih dengan senyum teduh—yang kini menjadi kenangan terakhir bagi keluarga dan sesama santri. Dalam keterangan videonya, akun tersebut menyebut bahwa Lora “gugur secara syahid” dalam tragedi ambruknya mushola Ponpes Al Khoziny.

Reaksi Warganet: Duka, Keprihatinan, dan Rasa Hormat
Kabar duka ini langsung viral di berbagai platform media sosial. Banyak netizen menyampaikan belasungkawa, sementara yang lain justru terkejut mengetahui bahwa korban adalah anak seorang kyai ternama.

Baca juga: Mengapa #PrayForNigeria Mendunia? Jejak Darah Umat Kristen Nigeria dalam Krisis Kemanusiaan 2025 yang Mengguncang Dunia

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya