5 Pemeran Utama Alice in Borderland Season 3 yang Siap Bikin Penonton Terpaku Lagi: Kento Yamazaki dan Tao Tsuchiya Kembali dengan Chemistry Membara!

5 Pemeran Utama Alice in Borderland Season 3 yang Siap Bikin Penonton Terpaku Lagi: Kento Yamazaki dan Tao Tsuchiya Kembali dengan Chemistry Membara!

Alice-Instagram-

5 Pemeran Utama Alice in Borderland Season 3 yang Siap Bikin Penonton Terpaku Lagi: Kento Yamazaki dan Tao Tsuchiya Kembali dengan Chemistry Membara!

Setelah sukses besar di dua musim sebelumnya, Alice in Borderland akhirnya siap kembali menghiasi layar Netflix dalam Season 3. Serial thriller psikologis asal Jepang ini tak hanya memanjakan mata dengan visual futuristik dan permainan maut yang penuh teka-teki, tapi juga menghadirkan deretan akting memukau dari para pemain utamanya. Kabar baiknya? Para aktor favorit penonton—termasuk Kento Yamazaki dan Tao Tsuchiya—dipastikan kembali dengan karakter yang lebih matang, kompleks, dan penuh emosi.



Dengan ekspektasi tinggi dari jutaan penggemar di seluruh dunia, Alice in Borderland Season 3 bukan sekadar kelanjutan cerita, melainkan sebuah evolusi karakter yang menuntut para aktor mengeksplorasi sisi terdalam jiwa manusia dalam situasi ekstrem. Berikut ini lima pemeran utama yang patut kamu tunggu penampilannya!

1. Kento Yamazaki sebagai Ryohei Arisu: Dari Gamer Jadi Pahlawan yang Terluka
Kento Yamazaki kembali memerankan sosok Ryohei Arisu—pemuda jenius yang awalnya hanya menghabiskan waktu di dunia maya, kini terjebak dalam realitas penuh permainan hidup dan mati. Lahir di Tokyo pada 7 September 1994, Yamazaki memulai karier sebagai model sebelum beralih ke dunia akting. Namun, siapa sangka peran Arisu justru menjadi batu loncatan terbesarnya menuju panggung internasional?

Sebelum Alice in Borderland, Yamazaki sudah dikenal lewat perannya sebagai L dalam adaptasi live-action Death Note (2015) dan sebagai pianis berbakat di Your Lie in April (2016). Ia dikenal sebagai aktor yang tak takut mengambil risiko, memilih peran-peran menantang yang menuntut kedalaman emosional dan intelektual.


Di Season 3, Arisu bukan lagi pemuda yang hanya mencari makna hidup lewat game. Ia kini digambarkan lebih dewasa, lebih terbebani oleh trauma masa lalu, dan terus berjuang mempertahankan kemanusiaannya di tengah dunia yang kejam. Yamazaki membawa nuansa baru: kelelahan batin, keraguan, namun tetap menyala semangat untuk bertahan demi orang-orang yang dicintainya. Chemistry-nya dengan Usagi juga diprediksi akan semakin intens, mengingat hubungan mereka menjadi salah satu tulang punggung emosional serial ini.

2. Tao Tsuchiya sebagai Yuzuha Usagi: Simbol Harapan yang Tangguh dan Penuh Kasih
Tao Tsuchiya kembali menghidupkan karakter Yuzuha Usagi—pendaki gunung berjiwa baja yang menjadi pasangan setia Arisu. Lahir di Tokyo pada 3 Februari 1995, Tsuchiya memulai debut aktingnya di usia muda melalui film Tokyo Sonata (2008). Namun, namanya benar-benar melejit lewat drama Mare (2015) dan film Orange (2015), di mana ia memerankan tokoh-tokoh penuh empati dan kelembutan.

Yang membuat Tsuchiya istimewa adalah fleksibilitas aktingnya. Ia bisa tampil kuat seperti seorang pejuang, namun dalam detik berikutnya menunjukkan kerapuhan yang membuat penonton ikut terenyuh. Dalam Alice in Borderland, Usagi bukan sekadar "pendamping" Arisu—ia adalah simbol harapan, keberanian, dan keteguhan hati.

Latar belakang Tsuchiya di dunia teater dan tari juga memberikan nilai tambah besar. Gerak tubuhnya presisi, ekspresinya natural, dan setiap adegan yang ia mainkan terasa autentik. Penonton tak hanya melihat Usagi sebagai karakter fiksi, tapi sebagai sosok nyata yang sedang berjuang melawan ketakutan dan kehilangan. Di Season 3, peran Usagi diprediksi akan semakin sentral—bukan hanya sebagai pejuang fisik, tapi juga sebagai penyeimbang emosional bagi Arisu dan timnya.

3. Ayaka Miyoshi sebagai Ann Rizuna: Otak Analitis yang Tak Pernah Panik
Ayaka Miyoshi kembali membawa sosok Ann Rizuna—mantan ahli forensik yang tenang, cerdas, dan selalu berpikir dua langkah lebih maju. Lahir di Kawagoe, Prefektur Saitama, pada 18 Juni 1996, Miyoshi memulai karier sebagai model majalah anak sebelum bergabung dengan grup idol Sakura Gakuin. Namun, bakat aktingnya justru bersinar paling terang di layar lebar dan kecil.

Dengan tinggi 173 cm dan aura tenang yang khas, Miyoshi berhasil menciptakan Ann sebagai sosok yang rasional namun tetap manusiawi. Di tengah kekacauan permainan mematikan, Ann sering menjadi suara akal sehat yang menyelamatkan tim dari keputusan gegabah.

Perannya di Alice in Borderland membawa Miyoshi ke panggung global. Ia membuktikan bahwa karakter perempuan dalam thriller tak harus selalu emosional atau dramatis—kadang, ketenangan dan logika justru menjadi senjata paling ampuh. Di Season 3, Ann diprediksi akan menghadapi dilema moral yang lebih berat, terutama jika ia harus memilih antara logika dan perasaan.

4. Hayato Isomura sebagai Banda: Antagonis Karismatik yang Sulit Dilupakan
Siapa yang bisa melupakan Banda? Karakter misterius, manipulatif, dan penuh intrik ini menjadi salah satu antagonis paling ikonik di Season 2. Di balik sosok itu berdiri Hayato Isomura—aktor asal Prefektur Shizuoka yang lahir pada 11 September 1992.

Isomura memulai karier dari panggung teater sekolah, meski sempat diragukan keluarganya. Namun, tekadnya membawa ia ke berbagai proyek besar, termasuk Tokyo Revengers (sebagai Akkun) dan drama Suits versi Jepang. Namun, peran Banda-lah yang benar-benar mengangkat namanya ke level internasional.

Dengan ekspresi wajah dingin, suara rendah yang menusuk, dan gerakan tubuh yang terukur, Isomura berhasil membuat Banda terasa nyata—dan menakutkan. Ia bukan sekadar penjahat biasa, tapi sosok yang percaya pada filosofi kejamnya sendiri. Di Season 3, rumor beredar bahwa Banda bahkan bisa naik pangkat menjadi salah satu game master, menambah lapisan konflik baru yang lebih gelap dan kompleks.

Baca juga: Skandal Kyai Masturo Rohili: Pengakuan Mengejutkan Zulfa, Korban Pelecehan Seksual oleh Ayah Angkat yang Juga Pemuka Agama

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya