Razman Arif Nasution Sakita Apa? Benarkah Menderita Sakit Parah, Sidang Putusan Ditunda – Hotman Paris Sindir: Sakitnya Selalu Muncul Saat Sidang Penting!

Razman Arif Nasution Sakita Apa? Benarkah Menderita Sakit Parah, Sidang Putusan Ditunda – Hotman Paris Sindir: Sakitnya Selalu Muncul Saat Sidang Penting!

Razman-Instagram-

Razman Arif Nasution Sakita Apa? Benarkah Menderita Sakit Parah, Sidang Putusan Ditunda – Hotman Paris Sindir: Sakitnya Selalu Muncul Saat Sidang Penting!

Dunia hukum Tanah Air kembali diwarnai drama menegangkan. Razman Arif Nasution, pengacara kontroversial yang tengah menjalani proses persidangan atas dugaan pencemaran nama baik terhadap Hotman Paris Hutapea, tiba-tiba tak bisa hadir dalam sidang putusan yang seharusnya digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (23/9/2025). Alasannya? Kondisi kesehatannya memburuk hingga harus dirawat intensif di rumah sakit.



Penundaan sidang ini sontak memicu sorotan publik, terlebih mengingat kasus ini telah berlarut-larut sejak laporan awal diajukan oleh Hotman Paris pada tahun 2022. Namun, bukan hanya penundaan yang menjadi perbincangan—namun juga pernyataan keras dari Hotman Paris yang menyindir kesehatan Razman sebagai “sakit strategis”.

Kondisi Kesehatan Razman: GERD dan Vertigo Parah, Butuh Perawatan di Luar Negeri
Melalui kanal YouTube resminya, @IntensIndigo, Rahmad—kuasa hukum Razman Arif Nasution—mengungkapkan bahwa kliennya saat ini tengah berjuang melawan dua penyakit serius: Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan vertigo. Kedua kondisi ini, menurut Rahmad, diperparah oleh gaya hidup yang tidak sehat dan tekanan pekerjaan yang terus-menerus.

“Pola makan dan pola tidur Pak Razman sangat tidak teratur. Beliau sering begadang karena memikirkan kasus-kasus hukum yang ditanganinya. Ini jadi pemicu utama munculnya GERD dan vertigo yang kian memburuk,” ungkap Rahmad saat ditemui di sela-sela persidangan yang akhirnya ditunda.


Lebih mengejutkan lagi, tim medis dari Rumah Sakit Koja, tempat Razman dirawat, telah merekomendasikan agar ia segera menjalani perawatan lanjutan di luar negeri—tepatnya di Penang, Malaysia—untuk mendapatkan penanganan spesialis yang lebih komprehensif.

“Rekomendasi itu langsung saya dengar dari dokter spesialis saraf yang menangani beliau. Mereka menilai kondisinya cukup serius dan membutuhkan fasilitas medis tingkat lanjut yang mungkin belum tersedia secara optimal di sini,” tambah Rahmad.

Latar Belakang Kasus: Dari Unggahan Medsos hingga Jerat UU ITE
Kasus yang menjerat Razman bermula dari unggahan di media sosial pada tahun 2022. Hotman Paris merasa nama baiknya dicemarkan melalui pernyataan-pernyataan Razman yang dinilai bersifat fitnah dan merendahkan martabatnya sebagai advokat senior.

Akibatnya, Hotman melaporkan Razman ke Polda Metro Jaya berdasarkan Pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), serta pasal-pasal terkait dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Seiring berjalannya waktu, Razman resmi ditetapkan sebagai tersangka, lalu naik status menjadi terdakwa. Ia tidak sendirian—aktor muda Iqlima Kim juga ikut dijadikan terdakwa dalam kasus yang sama, meski perannya masih menjadi perdebatan publik.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya telah menyatakan bahwa Razman terbukti melakukan tindakan pencemaran nama baik dan telah mengajukan tuntutan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Sidang putusan yang seharusnya menjadi penentu nasib Razman pun dijadwalkan pada 23 September 2025—namun kini harus ditunda karena alasan medis.

Hotman Paris Bereaksi: “Sakitnya Selalu Tepat Waktu!”
Tak tinggal diam, Hotman Paris langsung memberikan tanggapan pedas terkait penundaan sidang tersebut. Dalam unggahan video yang viral di media sosial, Hotman menyindir bahwa “sakit” Razman selalu muncul di momen-momen krusial persidangan.

“Halo Razman Nasution, betapa penderitaanmu melawan saya. Sudah berapa tahun kamu jadi tersangka, lalu terdakwa, bolak-balik sakit. Sekarang, saat mau divonis, kamu sakit lagi,” ujar Hotman dengan nada sarkastik.

Hotman bahkan menyinggung reputasi profesional Razman yang kian terpuruk. Ia mengingatkan publik bahwa izin praktik Razman sebagai advokat telah dibekukan oleh lembaga terkait, sehingga Razman kini tidak lagi bisa menjalankan profesinya secara resmi.

“Sudahlah, siapa yang mau jadi klien mu lagi? Kau tidak bisa praktek gara-gara SK advokat mu dibekukan. Nggak bisa sidang, nggak bisa ngacara. Ini bukan soal sakit biasa—ini soal akuntabilitas,” tegas Hotman.

Publik Terbelah: Simpati atau Strategi Hukum?
Penundaan sidang ini memicu perdebatan di kalangan netizen. Sebagian warganet menyatakan simpati terhadap Razman, menilai bahwa tekanan psikologis dan beban kasus yang berlarut-larut memang bisa memicu gangguan kesehatan serius. Mereka menyerukan agar proses hukum tetap berjalan adil, namun juga mempertimbangkan aspek kemanusiaan.

Namun, tak sedikit pula yang mendukung pernyataan Hotman. Mereka mencurigai bahwa sakit Razman bisa jadi merupakan strategi hukum untuk menunda vonis, mengingat pola serupa pernah terjadi di persidangan-persidangan sebelumnya.

“Kalau memang sakit, ya tunjukkan bukti medis lengkap. Tapi kalau setiap kali sidang penting tiba-tiba drop, itu jadi pertanyaan besar,” komentar salah satu warganet di Twitter.

Baca juga: Siapa Muhtasim Billah? Benarkah Mahasiswa Universitas Jember yang Kepergok Berbuat Tak Senonoh di Ruang Sekret UKM Bersama ARS?

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya