Skandal Asmara di Balik Seragam Bhayangkara: Kapolsek Brangsong Digerebek Warga Saat Bersama Guru PAUD Janda, Kini Dicopot dari Jabatan

Skandal Asmara di Balik Seragam Bhayangkara: Kapolsek Brangsong Digerebek Warga Saat Bersama Guru PAUD Janda, Kini Dicopot dari Jabatan

Kendal-Instagram-

Skandal Asmara di Balik Seragam Bhayangkara: Kapolsek Brangsong Digerebek Warga Saat Bersama Guru PAUD Janda, Kini Dicopot dari Jabatan
Sebuah skandal yang mengguncang institusi kepolisian kembali mencuat di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kali ini, seorang perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP), yang menjabat sebagai Kapolsek Brangsong, terciduk warga sedang berduaan dengan seorang perempuan berstatus janda yang berprofesi sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Peristiwa memalukan ini terjadi pada Jumat dini hari, 19 September 2025, tepatnya sekitar pukul 04.00 WIB. Lokasi kejadian? Sebuah rumah sederhana di kawasan Brangsong, yang menjadi tempat tinggal sang guru berinisial Y. Aksi penggerebekan spontan ini bukan tanpa alasan — warga sekitar mengaku sudah lama mencium gelagat tak beres antara sang polisi dan perempuan tersebut.



Dari Penertiban Tambang ke Ranjang Terlarang
Ironisnya, hanya sehari sebelum insiden memalukan itu terjadi, AKP N justru tampil sebagai sosok penegak hukum yang tegas. Pada Kamis, 18 September 2025, ia memimpin pengamanan aksi penolakan tambang galian C di Desa Tunggulsari, Kecamatan Brangsong. Aksi itu sendiri merupakan bentuk protes warga terhadap aktivitas penambangan ilegal yang dinilai merusak lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat.

Namun, selepas tugas resmi yang mulia itu, sang Kapolsek justru “melenceng” dari jalur kehormatan. Malam harinya, warga melihat AKP N memasuki rumah Y — guru PAUD yang diketahui berstatus janda — dan tidak keluar hingga dini hari.

“Kami sudah lama curiga. Ada banyak laporan dari tetangga bahwa mobil dinasnya sering parkir di depan rumah itu larut malam,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebut namanya.


Penggerebekan Dramatis oleh Warga dan RT
Kecurigaan warga akhirnya memuncak. Dipimpin oleh Ketua RT setempat, sekelompok warga nekat melakukan penggerebekan pada Jumat dini hari. Mereka mengetuk pintu rumah Y dengan keras, dan tak lama kemudian, AKP N muncul dengan wajah pucat dan baju yang belum rapi.

“Situasinya tegang. Kami tidak main-main. Ini menyangkut kehormatan institusi dan moralitas pejabat publik,” ujar Ketua RT yang turut serta dalam penggerebekan.

Tanpa perlawanan, AKP N diamankan dan langsung diserahkan ke Mapolres Kendal untuk proses lebih lanjut. Tidak ada upaya kabur atau pembelaan dramatis — hanya raut wajah tertunduk dan bisu.

Langsung Ditindak Tegas oleh Polres Kendal
Respons institusi kepolisian kali ini terbilang cepat dan tegas. Begitu menerima laporan, Polres Kendal langsung mengamankan AKP N dan menyerahkannya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk menjalani pemeriksaan intensif.

“Kami tidak akan mentolerir pelanggaran disiplin apalagi kode etik profesi. Apalagi ini melibatkan pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan,” tegas Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, dalam konferensi pers singkat, Sabtu (20/9/2025).

AKBP Hendry juga memastikan bahwa AKP N telah resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kapolsek Brangsong, efektif sejak Jumat sore. “Penonaktifan ini bersifat sementara selama proses pemeriksaan berlangsung. Namun, jika terbukti bersalah, sanksi administratif hingga pidana bisa diterapkan sesuai tingkat pelanggaran.”

Publik Bereaksi: Dari Kecaman hingga Sindiran Pedas
Kabar ini langsung viral di media sosial. Warganet ramai-ramai mengkritik, mengecam, bahkan menyindir habis-habisan. Banyak yang menyayangkan perilaku AKP N yang dinilai mencoreng citra kepolisian yang sedang berusaha membangun kepercayaan publik.

“Baru kemarin jadi pahlawan penertib tambang, eh malamnya jadi ‘pahlawan ranjang’ di rumah janda. Ini bukan sinetron, tapi nyata!” tulis akun @warga_kendal_peduli.

Sementara itu, kalangan aktivis perempuan dan pendidikan juga angkat bicara. Mereka menyoroti posisi Y sebagai guru PAUD — profesi yang mestinya dihormati dan dilindungi — namun justru terjebak dalam skandal yang merusak reputasinya.

“Kami tidak ingin menghakimi korban, tapi ini jadi pelajaran bahwa perempuan dalam profesi apa pun rentan terjebak dalam relasi kuasa yang tidak seimbang,” ujar aktivis perempuan lokal, Siti Aminah.

Baca juga: Aksi Heroik Bocah 10 Tahun Selamatkan Ibu yang Hendak Bunuh Diri di Rel Kereta — Viral & Mengharukan!

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya