Siapa Hadi Atmaji? Ketua DPRD Jombang yang Tolak Cabut Tunjangan Rumah Rp37,8 Juta Kini Viral Diprotes Warga Kota Santri

Hadi-Instagram-
Rekomendasi untuk Transparansi dan Reformasi
Meski menolak pencabutan tunjangan, Hadi Atmaji tidak menutup pintu untuk reformasi. Ia mengusulkan beberapa langkah progresif:
Publikasi detail alokasi tunjangan setiap bulan di website resmi DPRD.
Audit independen oleh BPKP dan lembaga swadaya masyarakat.
Pengalihan sebagian tunjangan ke program bantuan sosial masyarakat, jika ada surplus.
Evaluasi berkala tiap 6 bulan terhadap efektivitas tunjangan.
“Kami tidak takut diawasi. Kami malah ingin jadi contoh daerah yang transparan,” tegasnya.
Kesimpulan: Efisiensi Bukan Sekadar Memotong, Tapi Mengoptimalkan
Polemik tunjangan rumah di Jombang bukan sekadar soal angka. Ini adalah cerminan perdebatan lebih luas: bagaimana negara memberi insentif kepada pejabat publik agar mereka bisa bekerja optimal tanpa korupsi, tanpa tekanan finansial, tanpa harus mengorbankan integritas.
Hadi Atmaji bukan tokoh yang anti-reformasi. Ia adalah figur yang percaya bahwa perubahan harus dibangun dengan dasar hukum, data, dan dialog—bukan dengan kemarahan atau narasi viral di media sosial.
“Kalau rakyat ingin anggaran lebih hemat, mari kita sama-sama dorong pemerintah daerah untuk memangkas belanja yang tidak produktif: acara seremonial berlebihan, perjalanan dinas tanpa agenda jelas, atau pengadaan barang yang tidak dibutuhkan. Itu yang benar-benar menyedot uang rakyat.”
Dan dengan nada santai, ia menambahkan:
“Kalau mau protes, datang saja ke kantor saya. Saya siap ngopi bareng. Tapi jangan cuma komen di Instagram.”