Siapa Ulta Levenia Nababan? Sosok Peneliti Konflik dan Terorisme Asal Bukittinggi yang Viral di Podcast Close The Door? Lebih Gacor daripada Salsa Erwina

Ulta-Instagram-
Pendidikan dan Karier Akademik: Dari UI hingga Jaringan Global
S1 Ilmu Politik – Universitas Indonesia (2013–2017)
S2 Keamanan, Terorisme, dan Pemberontakan – University of Leeds, Inggris (2018–2020)
Peneliti Tamu – International Center for Counter-Terrorism (ICCT), Den Haag, Belanda (2021)
Konsultan Keamanan – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Indonesia (2022–sekarang)
Fellow – Asia Pacific Institute for Strategic Studies (APISS), Singapura (2023–2024)
Sejak 2022, Ulta aktif menjadi konsultan BNPT dalam merancang program deradikalisasi berbasis komunitas. Ia juga menjadi pembicara tetap di seminar internasional di New York, London, dan Tokyo, dengan topik utama: Why Young People Join Extremist Groups — And How to Stop It Without Police.
Misi Hidup: Membangun Damai Melalui Empati, Bukan Tembakan
Banyak yang bertanya: “Kenapa kamu tidak takut?”
Ulta menjawab dengan tenang:
“Saya tidak takut pada senjata. Saya takut pada ketidaktahuan. Takut pada generasi muda yang hanya tahu dunia lewat TikTok. Takut pada kita yang lebih percaya pada narasi yang enak didengar daripada kebenaran yang menyakitkan.”
Ia percaya bahwa keamanan nasional tidak bisa dibangun hanya dengan intelijen atau aparat. Harus dibangun dari keadilan sosial, pendidikan inklusif, dan rekonsiliasi emosional.
Itu sebabnya, ia kini sedang mengembangkan proyek bernama “Voice from the Margins” — sebuah platform digital yang merekam kisah-kisah nyata dari korban konflik, mantan militan, keluarga teroris, dan bahkan petugas polisi yang lelah. Tujuannya? Menjadi jembatan antara “kita” dan “mereka”.