Instagram Anak Menteri Keuangan Baru Yudo Sadewo Mendadak Hilang Usai Sebut Sri Mulyani ‘Agen CIA’ – Ini Fakta Lengkapnya!

Instagram Anak Menteri Keuangan Baru Yudo Sadewo Mendadak Hilang Usai Sebut Sri Mulyani ‘Agen CIA’ – Ini Fakta Lengkapnya!

Purabaya-Instagram-

Instagram Anak Menteri Keuangan Baru Yudo Sadewo Mendadak Hilang Usai Sebut Sri Mulyani ‘Agen CIA’ – Ini Fakta Lengkapnya!

Dunia maya kembali digegerkan oleh ulah anak pejabat tinggi. Kali ini, sorotan tertuju pada Yudo Sadewa, putra dari Purbaya Yudhi Sadewa — Menteri Keuangan (Menkeu) baru yang baru saja dilantik. Bukan karena prestasi atau ucapan selamat, melainkan karena unggahan kontroversial yang menyebut mantan Menkeu, Sri Mulyani Indrawati, sebagai “agen CIA”. Tak lama setelah viral, akun Instagram utamanya mendadak raib. Apa yang sebenarnya terjadi?



Awalnya Ucapan Selamat, Berubah Jadi Kontroversi
Semua bermula dari rasa bangga seorang anak terhadap ayahnya. Yudo Sadewa, yang dikenal aktif di media sosial, awalnya turut merayakan momen bersejarah sang ayah, Purbaya Yudhi Sadewa, yang resmi menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Namun, euforia itu berubah jadi kontroversi ketika Yudo membagikan unggahan bernada keras di platform media sosialnya.

Melalui akun Instagram pribadinya, @yvdos4dewa, Yudo menulis kalimat yang langsung memicu perdebatan sengit di jagat maya:

“Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar menjadi menteri.”


Kalimat itu jelas merujuk pada Sri Mulyani, Menkeu sebelumnya yang dianggap oleh banyak pihak sebagai salah satu menteri paling kompeten dan dihormati secara internasional. Tuduhan “agen CIA” pun sontak menuai kecaman, pertanyaan, dan spekulasi liar di berbagai platform media sosial.

Viral di Twitter, Netizen Bereaksi Keras
Unggahan Yudo pertama kali diunggah ulang oleh akun Twitter @seduluranakbangsa pada 9 September 2025. Dalam thread yang kini sudah ribuan kali diretweet, terlihat tangkapan layar dari postingan Instagram Yudo yang menyertakan kalimat kontroversial tersebut.

Netizen langsung bereaksi. Ada yang mengecam keras, menyebut pernyataan itu tidak berdasar dan merusak reputasi negara. Ada pula yang bersikap skeptis, bertanya apakah ini hanya candaan remaja atau bagian dari strategi konten. Namun, mayoritas sepakat: pernyataan semacam itu tidak pantas, apalagi keluar dari mulut anak seorang pejabat publik.

“Ini bukan soal kebebasan berpendapat, tapi soal tanggung jawab moral. Anak pejabat harusnya jadi contoh, bukan malah nyebar hoaks,” tulis seorang warganet di kolom komentar.

Profil Instagram yang Mendadak Lenyap
Sebelum kontroversi ini meledak, akun Instagram Yudo Sadewa (@yvdos4dewa) terbilang cukup aktif. Dengan 83 ribu pengikut, 82 postingan, dan 569 akun yang diikuti, profilnya menunjukkan seorang anak muda yang cukup populer di kalangan netizen.

Namun, tak lama setelah unggahannya viral, akun tersebut mendadak tidak bisa diakses. Pencarian nama pengguna mengarah ke halaman “User Not Found”. Banyak yang menduga akun itu dihapus atau dinonaktifkan, entah oleh pemiliknya sendiri atau oleh pihak Instagram karena melanggar kebijakan komunitas.

Masih Ada Akun Cadangan, Tapi Diprivat
Meski akun utamanya lenyap, jejak digital Yudo Sadewa ternyata belum benar-benar hilang. Ia masih memiliki akun Instagram cadangan dengan username @yudosadewa. Namun, akun ini sengaja diprivat — hanya bisa diakses oleh pengikut yang sudah disetujui.

Di bio akun cadangannya, Yudo menulis:

“My first acc @yvdos4dewa. Telegram @ydxtrade”

Petunjuk ini mengindikasikan bahwa Yudo mungkin sedang berupaya “migrasi” basis pengikutnya ke platform lain, termasuk Telegram, yang dikenal lebih bebas dari moderasi konten. Namun, karena akun Instagram-nya diprivat, publik tidak bisa lagi memantau aktivitas barunya — setidaknya untuk sementara waktu.

Respons Keluarga dan Pemerintah: Masih Diam
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga Purbaya Yudhi Sadewa maupun Kementerian Keuangan terkait kontroversi ini. Apakah pernyataan Yudo mewakili pandangan keluarga? Ataukah hanya ekspresi pribadi seorang anak muda yang kelewat semangat?

Pakar komunikasi politik, Dr. Rina Wulandari, menyatakan bahwa situasi ini seharusnya menjadi alarm bagi pejabat publik.

“Anak bukanlah perpanjangan tangan resmi kebijakan, tapi di era digital, mereka bisa menjadi ‘liability’ jika tidak dibimbing dengan baik. Orang tua pejabat harus lebih proaktif dalam literasi digital dan etika media sosial,” ujarnya.

Sri Mulyani: Dari ‘Agen CIA’ Hingga Diakui Dunia
Ironisnya, tuduhan “agen CIA” justru kontras dengan fakta bahwa Sri Mulyani adalah salah satu menteri keuangan paling dihormati di dunia. Ia pernah menjabat sebagai Managing Director di Bank Dunia, mendapat penghargaan internasional, dan dipuji oleh lembaga keuangan global atas kebijakan fiskalnya yang stabil dan transparan.

Tuduhan tanpa bukti seperti ini tidak hanya merendahkan integritas pribadi Sri Mulyani, tapi juga merusak citra Indonesia di mata dunia. Apalagi, CIA sendiri tidak pernah mengonfirmasi atau membantah keberadaan “agen” di posisi menteri keuangan negara mana pun — karena memang tidak masuk akal secara logika intelijen modern.

Pelajaran dari Kasus Ini: Literasi Digital dan Tanggung Jawab Sosial
Kasus Yudo Sadewa bukan yang pertama, dan sayangnya, mungkin bukan yang terakhir. Di era media sosial, siapa pun bisa menjadi viral — baik karena hal positif maupun negatif. Namun, ketika yang viral adalah anak pejabat, dampaknya jauh lebih besar.

Baca juga: Siapa Muhammad Athaya Helmi Nasution? Mahasiswa Indonesia Tewas Usai ‘Dipaksa’ Jadi Pemandu Pejabat, Begini Kronologinya

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya