Sosok Rusdamdiansyah Alias Dandi Ojol yang Tewas di Tangan Demonstran Karena Diduga Intel, Tidak Dianggap Pahlawan Karena Tidak Mati di Tangan Polisi

Rusdam-Instagram-
Demo Ricuh Makassar: Empat Nyawa Melayang, Satu di Antaranya Dandi
Dandi bukan satu-satunya korban jiwa dalam aksi demo tersebut. Tiga korban lainnya tewas saat massa membakar gedung DPRD Makassar. Namun, kematian Dandi menyisakan luka yang lebih dalam karena ia bukan peserta demo, bukan aktivis, bukan pula provokator — ia hanyalah seorang pekerja biasa yang sedang menjalani hari-harinya seperti biasa.
Kematian Dandi menjadi pengingat pahit: di tengah gejolak sosial, warga sipil yang tak bersalah bisa menjadi korban salah sasaran. Tuduhan tanpa bukti, emosi massa yang tak terkendali, dan lemahnya pengamanan bisa berujung pada tragedi kemanusiaan yang tak termaafkan.
Seruan untuk Keadilan dan Perlindungan Warga Sipil
Aktivis HAM dan organisasi masyarakat sipil mulai bersuara. Mereka mendesak aparat kepolisian untuk segera mengungkap pelaku pengeroyokan Dandi dan membawa mereka ke meja hijau. Selain itu, mereka juga meminta agar dalam setiap aksi demonstrasi, aparat lebih proaktif melindungi warga sipil yang tidak terlibat.
Baca juga: Kepala BIN Dipanggil Dadakan ke Istana oleh Presiden Prabowo, Ada Apa? Begini Penjelasan Lengkapnya!
“Ini bukan hanya soal Dandi. Ini soal sistem. Bagaimana mungkin seorang warga sipil bisa dituduh intel lalu dikeroyok tanpa proses hukum? Di mana negara saat warganya dianiaya?” tegas seorang aktivis dari Kontras Sulsel.
Sementara itu, warga sekitar dan komunitas driver ojol Makassar berencana menggelar aksi damai untuk mengenang Dandi dan menuntut keadilan. Mereka juga menggalang dana untuk membantu keluarga yang ditinggalkan, terutama untuk biaya hidup adik perempuan Dandi dan pelunasan cicilan rumah yang ditinggalkannya.
Pesan Terakhir dari Seorang Ayah yang Kehilangan
Di penghujung wawancara, Rustam, sang ayah, hanya bisa berpesan: “Jangan biarkan anak-anak muda seperti Dandi mati sia-sia. Dia bukan penjahat. Dia bukan musuh rakyat. Dia cuma anak biasa yang ingin menikah, punya rumah, dan hidup tenang. Tolong, cari keadilan untuk dia.”