Apakah Film Perang Kota Dibintangi Ariel Tatum dan Chicco Jerikho Lanjut Season 2?

Apakah Film Perang Kota Dibintangi Ariel Tatum dan Chicco Jerikho Lanjut Season 2?

Perang kota-Instagram-

Apakah Film Perang Kota Dibintangi Ariel Tatum dan Chicco Jerikho Lanjut Season 2?
Tahun 2025 akan menjadi tahun yang tak terlupakan bagi pecinta film Tanah Air. Pasalnya, layar bioskop akan kembali dihiasi oleh sebuah film bersejarah bernuansa emosional dengan judul Perang Kota . Sutradara jenius Mouly Surya hadir dengan karya terbarunya yang penuh ambisi, menggabungkan elemen sejarah, drama, romansa, dan perjuangan hidup manusia biasa di tengah gempuran peperangan.

Dengan judul internasional "This City is a Battlefield" , film ini siap menemani penonton dalam perjalanan tragis namun mendalam ke masa revolusi Indonesia pasca-kemerdekaan pada tahun 1946. Rencananya, film ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 30 April 2025, termasuk jaringan XXI, CGV, dan Cinépolis.



Kisah Berdarah di Balik Proklamasi Kemerdekaan
Berbeda dari genre horor atau komedi yang mendominasi perfilman nasional akhir-akhir ini, Perang Kota justru memilih jalan yang lebih berat namun bermakna: mengangkat kisah perjuangan rakyat Indonesia di masa transisi awal kemerdekaan. Film ini merupakan adaptasi dari novel klasik "Jalan Tak Ada Ujung" karya sastrawan legendaris Mochtar Lubis.

Apa yang membuat film ini begitu istimewa? Bukan hanya karena tema sejarahnya yang jarang digarap, tetapi juga pendekatannya yang humanis terhadap tokoh revolusioner. Di sini, kita tidak hanya melihat para pejuang sebagai sosok idealistik, tetapi juga manusia dengan konflik batin, keraguan, dan kelemahan.

Sinopsis Lengkap: Kisah Cinta Segitiga di Tengah Aksi Perlawanan
Cerita Perang Kota berlatar kota Jakarta (masih dalam konteks tahun 1946) yang porak-poranda setelah usai peperangan besar. Situasi politik belum stabil, sementara tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration) masih mencoba merebut kembali tanah jajahan mereka.


Tokoh utama dalam film ini adalah Isa (Chicco Jerikho), seorang guru SD sekaligus pemain biola muda berusia 35 tahun. Trauma perang telah meninggalkan luka mendalam padanya, bahkan secara fisik ia mengalami gangguan impotensi sehingga ia dan istrinya Fatimah (Ariel Tatum) belum dikaruniai anak.

Fatimah sendiri adalah wanita yang cerdas dan kuat, tetapi hubungan rumah tangganya dengan Isa semakin rapuh. Situasi ini semakin kompleks ketika Hazil (Jerome Kurnia), murid biola Isa sekaligus teman dekat dalam gerakan perjuangan, mulai menjalin kedekatan emosional dengan Fatimah.

Hubungan gelap itu pun berkembang menjadi cinta segitiga yang penuh drama dan kesedihan. Namun, Isa memilih diam dan mencoba menerima kenyataan bahwa Fatimah hamil dari Hazil.

Di tengah konflik batin ini, perjuangan fisik untuk melawan penjajah harus tetap dilanjutkan. Isa dan Hazil merancang rencana penyerbuan ke sebuah bioskop di Pasar Senen yang digunakan oleh tentara Inggris dan Belanda sebagai tempat berkumpul. Target utama mereka adalah Gubernur Van Mook.

Namun, apa yang terjadi selanjutnya akan mengubah segalanya. Ketika Hazil memilih untuk meninggalkan perjuangan dan kabur bersama Fatimah serta bayi hasil hubungan mereka, kepercayaan Isa hancur. Sang sahabat malah berkhianat, meninggalkan dia sendirian.

Ending yang Menyayat Hati: Apakah Ini Akhir Kisah Isa?
Bagian akhir film memberikan penonton ruang untuk merenung. Tidak ada jawaban pasti apakah Isa akan bertahan atau tidak. Yang tersisa hanyalah pertanyaan besar tentang masa depan sang tokoh utama, dan bagaimana perasaan manusiawi seperti pengkhianatan, kecemburuan, dan kerinduan akan kasih sayang bisa menjadi lebih menyakitkan daripada peluru perang.

Akankah cinta Fatimah pada Hazil membawa kebahagiaan? Bagaimana nasib revolusi jika musuh bukan hanya datang dari luar, tetapi juga dari orang-orang terdekat?

Ending yang dibuat Mouly Surya berhasil menggabungkan dua dunia—dunia perjuangan nasional dan dunia pribadi seorang laki-laki yang luluh. Sebuah akhir yang ambigu, sarat makna, dan mengundang air mata.

Produksi Bertabur Kolaborasi Internasional
Proses produksi film ini boleh dibilang sangat istimewa. Untuk memastikan kualitas visual dan narasi yang mendunia, tim produksi melibatkan tenaga ahli dari tiga negara: Indonesia, Belanda, dan Amerika Serikat. Selain itu, proses penggarapan audio dilakukan di studio rekaman ternama di Prancis, guna menciptakan atmosfer suara yang natural dan heroik sesuai latar belakang peperangan di tengah kota.

Hasilnya? Sebuah karya sinematik yang memukau baik dari sisi teknis maupun emosional. Penonton akan diajak larut dalam suasana perang yang intens, percintaan yang rumit, dan pergolakan jiwa yang mendalam.

Baca juga: Jadwal Acara Televisi Kamis, 1 Mei 2025 Ada Film Bioskop Ada Film Bioskop Forbidden Kingdom dan Medieval di Metro TV, SCTV, TVONE, NET TV, Indosiar, TRANS 7, TRANS TV dan RCTI serta Link Nonton

TAG:
Sumber:

idm

Berita Lainnya