Evia Maria Mangolo Anaknya Siapa? Inilah Biodata Mahasiswi UNIMA yang Meninggal Dunia Akibat Bunuh Diri Diduga Karena Dilecehkan Oknum Dosen, Bukan Orang Biasa?
Evia-Instagram-
Evia Maria Mangolo Anaknya Siapa? Inilah Biodata Mahasiswi UNM yang Meninggal Dunia Akibat Bunuh Diri Diduga Karena Dilecehkan Oknum Dosen, Bukan Orang Biasa?
Tragedi di Penghujung Tahun: Evia Maria Mangolo, Mahasiswi Berprestasi yang Gugur Sebelum Wisuda, Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen
Tomohon, 31 Desember 2025 — Di penghujung tahun yang seharusnya dipenuhi sukacita dan persiapan menyambut masa depan cerah, keluarga, teman, dan komunitas akademik Universitas Negeri Manado (Unima) justru dibalut duka mendalam. Antoineta Evia Maria Mangolo, mahasiswi berusia awal 20-an dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ditemukan meninggal dunia di tempat kosnya, Selasa (30/12/2025) pagi. Ironisnya, Evia tinggal selangkah lagi menyelesaikan studinya—ia dijadwalkan mengikuti ujian seminar proposal skripsi pada 6 Januari 2025.
Penemuan jenazahnya di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, mengguncang lingkaran terdekatnya. Bukan hanya karena kepergiannya yang mendadak dan tragis, tetapi juga karena dugaan kuat bahwa kematian tersebut merupakan bentuk ekstrem dari tekanan psikologis akibat pelecehan seksual oleh oknum dosen di kampusnya. Informasi ini, meski belum diverifikasi secara resmi, telah memicu kekhawatiran luas di kalangan mahasiswa dan aktivis hak perempuan di Sulawesi Utara.
Mimpi yang Tak Sempat Tuntas
Evia bukan sekadar mahasiswi biasa. Ia dikenal sebagai sosok tekun, berdedikasi tinggi, dan penuh semangat menggapai cita-citanya menjadi pendidik. Asal dari Ulu Siau, Kepulauan Sitaro, Evia meninggalkan kampung halamannya demi mengejar ilmu di Manado—langkah yang tak mudah bagi banyak anak muda dari daerah kepulauan terpencil. Keluarganya, terutama kedua orang tuanya, Antonius Mangolo dan Sofia Lontolawa, sangat mendukung perjuangannya.
“Kasiang anak ini. Padahal tanggal 6 Januari somo ujian,” ujar Jhonli Mangolo, paman Evia, dengan suara bergetar saat ditemui di rumah persemayaman di Perumahan CBA Gold, Mapanget, Minahasa Utara, Rabu (31/12/2025). Kepada awak media, Jhonli menuturkan bahwa Evia memilih tetap tinggal di kos menjelang ujian akhir karena ingin memaksimalkan persiapannya. Padahal, keluarga di kampung telah menantikan kepulangannya untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama.
“Sebenarnya kasiang depe papa deng mama suka skali dia pulang mo ba Natal deng Tahun Baru. Ya siapa mo sangka jadi bagini,” lanjutnya lirih, menahan air mata.
Rencana Pemakaman Tertunda demi Keadilan
Jenazah Evia kini disemayamkan di rumah kerabatnya, Keluarga Pendeta Roos Merry Kabuhung—yang tak lain adalah tantenya—di Mapanget. Pendeta Roos melayani di Jemaat GMIM Eden Mapanget, tempat di mana keluarga besar Evia berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.
Awalnya, keluarga berencana membawa jenazah Evia kembali ke tanah kelahirannya di Ulu Siau pada Rabu pagi. Namun rencana itu terpaksa ditunda setelah pihak berwenang memutuskan untuk melakukan otopsi guna mengungkap penyebab pasti kematian. Keputusan ini, meski menyakitkan bagi keluarga, justru menunjukkan komitmen untuk mengungkap kebenaran.
“Kami berencana membawa pulang anak kekasih pagi ini tapi rencana berubah karena katanya mau otopsi,” ungkap Jhonli.
Di rumah duka, puluhan pelayat datang memberikan belasungkawa. Banyak di antara mereka adalah sesama mahasiswa Unima, teman seangkatan, serta anggota Ikatan Kekeluargaan Indonesia Sangihe Sitaro Talaud (IKISST) Sulawesi dan Manado—komunitas yang turut merasa kehilangan atas kepergian salah satu putri terbaik mereka.