Pesawat Raksasa A380 Batalkan Pendaratan di Bali: Ini Alasan di Balik Keputusan Pilot yang Utamakan Keselamatan

Pesawat Raksasa A380 Batalkan Pendaratan di Bali: Ini Alasan di Balik Keputusan Pilot yang Utamakan Keselamatan

Tiket Pesawat--

Pesawat Raksasa A380 Batalkan Pendaratan di Bali: Ini Alasan di Balik Keputusan Pilot yang Utamakan Keselamatan

Dunia penerbangan kembali digemparkan oleh kejadian menarik di langit Bali. Pada Jumat, 27 Desember 2025, sebuah pesawat Airbus A380—raksasa langit yang kerap menjadi magnet bagi para penggemar aviasi—terpaksa membatalkan pendaratannya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Keputusan ini bukanlah tanpa alasan, melainkan lahir dari pertimbangan keselamatan yang diutamakan oleh sang pilot di tengah kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.



Peristiwa ini dengan cepat menjadi viral di media sosial, terutama di platform TikTok, di mana seorang warganet dengan akun @kessavaa secara tidak sengaja menangkap momen dramatis tersebut melalui siaran langsung. Ulasan mengenai insiden ini lantas menyebar luas, salah satunya melalui unggahan di akun Threads @arafahindra yang menyebut, “Gak sengaja nonton live TikTok aviation lovers gitu. U know what? A380 go around gak jadi mendarat di Bali. Lo Cotre banget ini.”

Keselamatan Lebih Penting dari Jadwal Penerbangan
Meski bagi sebagian orang kejadian ini mungkin terlihat langka atau bahkan mengecewakan—mengingat A380 merupakan salah satu pesawat paling ikonik di dunia penerbangan—keputusan untuk membatalkan pendaratan justru menjadi bukti komitmen tertinggi terhadap keselamatan penerbangan.

Menurut berbagai sumber, termasuk penjelasan dari netizen yang memahami dunia aviasi, cuaca di sekitar Bandara Ngurah Rai pada siang itu sangat tidak kondusif untuk pendaratan. Hujan deras disertai angin kencang menciptakan kondisi unstabilized approach, di mana pesawat tidak dapat mempertahankan lintasan dan kecepatan yang aman untuk mendarat.


“Bukan perkara langka atau tidak. Ini urusan safety,” jelas akun @vincentpiano777 dalam komentarnya. “Justru dengan pesawat sebesar A380—yang lebih berat dan memiliki banyak operational limitation—keputusan pilot untuk abort landing dan melakukan go-around atau bahkan divert justru menunjukkan profesionalisme tingkat tinggi.”

Dialihkan ke Singapura karena Cuaca Ekstrem
Fakta menarik lainnya terungkap dari komentar akun @kristianpohan: “Bukan go around lagi, divert ke Singapura karena cuaca buruk di Ngurah Rai.” Artinya, pesawat tidak hanya memutar balik untuk mencoba mendarat ulang, tetapi langsung mengalihkan tujuan ke Bandara Changi, Singapura—salah satu bandara tersibuk dan paling modern di Asia.

Hal ini juga diperkuat oleh kesaksian warganet @ayuudia yang mengunggah foto suasana cuaca di sekitar bandara pada pukul 14.26 WITA. “Awannya mengerikan, hujan angin. Kalau dipaksakan mendarat, bahaya sih. Udah tepat keputusan pilotnya,” tulisnya.

Mengenal Airbus A380: Raksasa Langit yang Penuh Pesona
Lalu, apa sebenarnya Airbus A380 yang menjadi sorotan dalam insiden ini?

Dilansir dari data resmi Airbus per 28 Desember 2025, A380 adalah pesawat penumpang terbesar yang pernah dibangun dalam sejarah penerbangan komersial. Dengan panjang 73 meter dan bentang sayap mencapai hampir 80 meter, A380 adalah satu-satunya pesawat berlantai ganda penuh di dunia. Dalam konfigurasi paling padat—seluruhnya kelas ekonomi—pesawat ini mampu mengangkut lebih dari 850 penumpang sekaligus.

Untuk memberikan gambaran betapa besarnya pesawat ini: ukuran kabin A380 setara dengan tiga lapangan tenis tunggal atau 1¼ kali ukuran lapangan basket standar. Bahkan, total volume internalnya—termasuk tiga dek penumpang dan ruang kargo—mencapai 1.570 meter kubik, cukup untuk menampung sekitar 35 juta bola pingpong!

Namun, yang membuat A380 benar-benar istimewa bukan hanya ukurannya, melainkan juga kabin yang luas, nyaman, dan senyap. Meski berukuran raksasa, pesawat ini dikenal karena tingkat kebisingan kabin yang rendah berkat desain aerodinamis dan teknologi mesin canggih. A380 biasanya ditenagai oleh empat mesin Rolls-Royce Trent 900 atau alternatifnya, empat mesin Engine Alliance GP7200, yang memberikan performa optimal untuk penerbangan jarak jauh.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya