Rashean Alfariq Achmad Sakit Apa? Benarkah Kanker Darah? Berikut Ini Kronologi Tewasnya Anak Dari Konsultan Haji & Umroh Resty Ibrahim

Rashean Alfariq Achmad Sakit Apa? Benarkah Kanker Darah? Berikut Ini Kronologi Tewasnya Anak Dari Konsultan Haji & Umroh Resty Ibrahim

Rashean-Instagram-

Rashean Alfariq Achmad Sakit Apa? Benarkah Kanker Darah? Berikut Ini Kronologi Tewasnya Anak Dari Konsultan Haji & Umroh Resty Ibrahim
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un: Rashean Alfariq Achmad, Anak Dari Konsultan Haji & Umroh Resty Ibrahim pada Minggu, 28 Desember 2025

Dunia maya dan lingkaran keluarga dekat tengah berduka. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka datang dari sosok yang dikenal luas di kalangan jamaah haji dan umroh: Teh Resty Ibrahim, pemilik konsultan perjalanan ibadah haji dan umroh yang cukup terkemuka, mengumumkan kepergian putra tercintanya, Rashean Alfariq Achmad, pada hari Minggu, 28 Desember 2025.



Kabar ini langsung menyentuh hati ribuan warganet, terutama para pengikut setia Teh Resty di media sosial. Nama Rashean—yang akrab disapa Shean—kini menjadi trending di berbagai platform, bukan karena prestasi atau viralnya konten, melainkan karena kepergiannya yang terlalu cepat, meninggalkan luka mendalam bagi orang tua, keluarga, dan rekan-rekan dekat.

Duka yang Mengguncang: Shean Pergi di Penghujung Tahun
Penghujung tahun 2025 yang seharusnya dipenuhi sukacita dan refleksi akhir tahun kini berubah menjadi momen duka bagi keluarga besar Resty Ibrahim dan Dicky Achmad Gojali. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @resty.ibrahim_, Teh Resty membagikan kabar pilu tersebut dengan penuh kerendahan hati dan keikhlasan.

Unggahan itu—yang kini telah dibanjiri ribuan ucapan belasungkawa—menjadi saksi bisu betapa kehilangan seorang anak adalah ujian terberat bagi orang tua mana pun. Rekan-rekan sesama pelaku usaha travel haji dan umroh, jamaah lama, serta masyarakat umum turut menyampaikan rasa empati dan doa terbaik mereka.


Shean: Sosok yang Dicintai dan Dikenang
Meski bukan figur publik dalam arti konvensional, keberadaan Shean ternyata menyentuh banyak hati. Dari foto-foto yang kerap dibagikan oleh ibunya, terlihat sosok remaja atau pemuda yang ceria, penuh senyum, dan dekat dengan keluarga. Di balik sorotan bisnis travel haji yang dikelola ibunya, Shean tumbuh sebagai anak yang rendah hati dan menjadi kebanggaan orang tuanya.

Tak sedikit warganet yang menyatakan keterkejutan atas kepergiannya, mengingat dalam unggahan sebelumnya, Shean tampak sehat dan aktif. Hal ini pun memicu pertanyaan yang terus menggema di kolom komentar: “Sebenarnya sakit apa yang diderita Shean hingga harus berpulang?”

Misteri Penyakit yang Tak Diungkapkan
Hingga kini, keluarga belum memberikan rincian medis mengenai penyakit yang dialami almarhum sebelum wafat. Dalam unggahan Instagram Story pada Senin, 29 Desember 2025, Teh Resty hanya menulis pesan yang sarat makna spiritual:

"Ya Allah, jadikanlah sakitnya Shean sebelum wafatnya sebagai penggugur dosa bagi kedua orang tuanya dan pengangkat derajat bagi Shean di sisi-Mu."

Kalimat tersebut mengisyaratkan bahwa Shean sempat mengalami sakit sebelum mengembuskan napas terakhir. Namun, jenis penyakit, durasi perawatan, atau riwayat kesehatannya tidak diungkap secara eksplisit—mungkin demi menjaga privasi keluarga di tengah masa berkabung.

Banyak netizen menduga kemungkinan penyakit mendadak, seperti infeksi akut, komplikasi organ, atau bahkan serangan jantung—meski ini hanyalah spekulasi belaka. Yang pasti, doa dan harapan Teh Resty jelas: ia berharap kepergian Shean bukan hanya ujian, tetapi juga syafaat—perantara rahmat—bagi kedua orang tuanya di akhirat kelak.

Duka yang Menginspirasi: Pesan Ikhlas di Tengah Kepergian
Di balik kesedihan yang menyayat hati, unggahan Teh Resty justru menjadi pengingat bagi banyak orang tentang betapa rapuhnya kehidupan dan pentingnya persiapan akhirat. Ia tidak mengeluh, tidak menyalahkan takdir, melainkan menyerahkan segalanya kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan.

Respons masyarakat pun luar biasa. Ribuan doa, ucapan dukungan, dan cerita pribadi dari orang tua lain yang pernah mengalami kehilangan serupa mengalir deras. Hal ini menunjukkan bahwa kisah Shean, meski singkat, mampu menyentuh dimensi kemanusiaan yang universal: cinta, kehilangan, dan ketundukan pada kehendak Ilahi.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya