Ratusan Arek Suroboyo Geruduk Kantor DPC Ormas Madas, Protes Pengusiran Nenek Elina yang Dinilai Bentuk Premanisme

Ratusan Arek Suroboyo Geruduk Kantor DPC Ormas Madas, Protes Pengusiran Nenek Elina yang Dinilai Bentuk Premanisme

Armuji-Instagram-

Baca juga: Siapa Anak dan Istri Fitri Agust Karo Karo? Kadinsos Samosir yang Jadi Tersangka Korupsi Dana Bantuan Banjir Rp1,5 Miliar

Pemerintah Kota Diminta Bertindak Tegas
Menanggapi insiden ini, banyak pihak menyerukan agar Pemerintah Kota Surabaya serta aparat keamanan segera mengambil langkah tegas. Mereka meminta agar proses hukum berjalan transparan dan pelaku—jika terbukti bersalah—dihukum sesuai aturan yang berlaku.



“Kami tidak ingin Surabaya jadi kota yang dikuasai oleh kelompok-kelompok yang seenaknya mengintimidasi warga. Ini soal harga diri kota,” tegas salah satu koordinator aksi dari komunitas Bonek.

Nenek Elina: Korban Kehilangan Rumah dan Rasa Aman
Di balik gemuruh aksi massa, ada sosok Nenek Elina yang kini tinggal di rumah saudaranya. Ia kehilangan bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga rasa aman yang seharusnya menjadi hak setiap warga negara. Wawancara singkat dengan kerabatnya mengungkap bahwa Nenek Elina masih trauma dan enggan berbicara banyak. Namun, dukungan dari ratusan Arek Suroboyo memberinya sedikit harapan bahwa keadilan masih mungkin ditegakkan.

Penutup: Surabaya Menolak Ketidakadilan
Aksi demonstrasi ratusan Arek Suroboyo bukan sekadar reaksi emosional, melainkan cerminan dari semangat gotong royong dan keberanian warga dalam menolak segala bentuk ketidakadilan. Di tengah arus modernisasi dan pembangunan kota, Surabaya tetap menegaskan identitasnya: kota yang ramah, humanis, dan tak takut melawan premanisme dalam segala bentuknya.


Sampai kapan kasus ini berlarut? Semua mata kini tertuju pada langkah cepat aparat hukum dan pemerintah daerah. Karena bagi Arek Suroboyo, membela yang lemah bukan pilihan—tapi harga mati.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya