Rekomendasi Laptop Snapdragon Terbaik di Indonesia 2025: Performa Gahar, Baterai Tahan Lama, Harga Terjangkau!
sekolah-PhotoMIX-Company/pixabay-
Rekomendasi Laptop Snapdragon Terbaik di Indonesia 2025: Performa Gahar, Baterai Tahan Lama, Harga Terjangkau!
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi komputasi mobile, laptop berbasis prosesor Qualcomm Snapdragon kini bukan lagi pilihan kedua—melainkan solusi utama bagi pengguna yang menginginkan performa andal, efisiensi daya luar biasa, dan dukungan fitur kecerdasan buatan (AI) mutakhir. Di Indonesia, kehadiran laptop-laptop berbasis Snapdragon X Series semakin meluas, menawarkan beragam pilihan mulai dari kelas premium hingga yang ramah di kantong.
Menurut Deddy Irvan, tech reviewer ternama dari kanal YouTube Jagat Review, pasar laptop Snapdragon di Tanah Air kini telah mencapai titik puncak kematangan. “Saat ini, sudah ada belasan model laptop Snapdragon yang dijual secara resmi di Indonesia. Pilihannya sangat lengkap—ada Snapdragon X Elite untuk kebutuhan profesional, X Plus untuk pengguna produktif menengah, hingga Snapdragon X yang ramah bagi pemula atau pelajar,” ungkapnya dalam ulasan terbarunya.
Snapdragon X Series: Tiga Pilar Inovasi Mobile Computing
Qualcomm secara strategis membagi Snapdragon X Series menjadi tiga segmen utama, masing-masing dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbeda tanpa mengorbankan esensi utama: efisiensi daya, kecerdasan buatan, dan kompatibilitas penuh dengan Windows 11.
Yang menarik, ketiganya—baik X Elite, X Plus, maupun X—semuanya dilengkapi Neural Processing Unit (NPU) berkekuatan 45 TOPS dan telah lulus sertifikasi Copilot+ PC dari Microsoft. Artinya, pengalaman AI lokal seperti fitur Cocreator di Microsoft Paint, Magic Mask di DaVinci Resolve, atau transkripsi real-time di Teams berjalan mulus tanpa perlu koneksi internet.
1. Snapdragon X Elite: Performa Tanpa Kompromi untuk Profesional
Untuk para kreator konten, insinyur, atau pekerja kantoran yang menuntut performa tinggi tanpa mengorbankan mobilitas, Snapdragon X Elite adalah jawaban. Prosesor ini dibekali 12-core CPU Qualcomm Oryon dengan arsitektur 64-bit berbasis ARM yang mampu menyaingi prosesor desktop kelas menengah.
“X Elite memberikan performa komputasi dan grafis terbaik di kelasnya, bahkan melampaui banyak chip x86 tradisional dalam skenario multitasking dan rendering ringan,” kata Deddy.
Salah satu unggulannya adalah efisiensi termal: meski dipacu maksimal, laptop tetap dingin dan hampir tak bersuara karena tidak memerlukan kipas besar. Contoh nyata? Lenovo Yoga Slim 7X mampu memutar video hingga 22 jam nonstop, sementara ASUS Vivobook S15 OLED dengan layar 15,6 inci OLED berkualitas sinematik tetap bertahan lebih dari 16 jam dalam penggunaan sehari-hari.
2. Snapdragon X Plus: Keseimbangan Sempurna Antara Harga dan Fitur Canggih
Jika Anda mencari nilai terbaik (value for money), Snapdragon X Plus hadir sebagai pilihan ideal. Meski harganya lebih terjangkau dibanding X Elite, performa dan fitur AI-nya tetap setara berkat NPU 45 TOPS yang identik.
Laptop seperti Lenovo IdeaPad 5X 2-in-1 dan ASUS ProArt PZ13 menawarkan fleksibilitas desain—ada yang bisa dilipat 360 derajat atau bahkan dilepas layarnya (detachable), cocok untuk seniman digital, mahasiswa desain, atau profesional hybrid yang sering berpindah tempat.
“Yang bikin X Plus spesial adalah kemampuannya memberikan pengalaman premium tanpa label harga premium,” jelas Deddy. Baterainya pun tak kalah tangguh: banyak model mampu bertahan 18 hingga 20 jam, menjadikannya teman sempurna untuk kerja jarak jauh, kuliah daring, atau perjalanan bisnis.
3. Snapdragon X: Pintu Masuk ke Masa Depan Komputasi AI
Bagi pelajar, freelancer pemula, atau pengguna rumahan yang ingin mencoba teknologi terbaru tanpa merogoh kocek terlalu dalam, Snapdragon X (versi standar) adalah solusi cerdas. Laptop termurah di segmen ini, seperti ASUS Vivobook 14 Snapdragon, kini sudah bisa diperoleh dengan harga mulai Rp8 jutaan—angka yang sangat kompetitif untuk perangkat berteknologi Copilot+ PC.
Meski merupakan varian paling terjangkau, Snapdragon X tetap membawa DNA AI yang sama: dukungan penuh untuk fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan di Windows 11, termasuk asisten kontekstual, pengeditan foto otomatis, dan optimasi performa berbasis pembelajaran mesin.
“Jangan salah—meski harganya lebih murah, pengalaman AI-nya sama sekali tidak dipangkas. Dan baterainya tetap awet: rata-rata bisa bertahan 12–15 jam dalam penggunaan normal,” tambah Deddy.