KABAR DUKA! Mbah Datuk Sugeng Rahayu Meninggal Dunia pada Jumat, 27 Desember 2025
Mbah-Instagram-
KABAR DUKA! Mbah Datuk Sugeng Rahayu Meninggal Dunia pada Jumat, 27 Desember 2025: Sang Legenda Sopir Bus Sumber Rahayu Tutup Usia Setelah Berjuang Melawan Sakit
Kabar duka datang dari dunia transportasi darat Jawa. Mbah Datuk Sugeng Rahayu, sosok sopir bus legendaris dari Perusahaan Otobus (PO) Sugeng Rahayu yang dikenal penuh dedikasi, telah meninggal dunia. Kabar kepergiannya menyebar luas di media sosial, khususnya Facebook, dan langsung menyedot perhatian netizen, terutama para penumpang setia dan rekan sesama awak bus.
Kabar duka ini pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook @Sugeng Rahayu Sumber Selamat Lover Divisi Purwokerto - Cilacap - Wonosobo. Dalam unggahannya, terdapat foto Mbah Datuk yang disertai tulisan haru: “Suargi langgeng Mbah Datuk (Abadi di surga Mbah Datuk).” Unggahan tersebut turut dilengkapi doa agar almarhum husnul khotimah—meninggal dalam keadaan baik dan diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT.
Tak lama setelah unggahan itu muncul, ratusan komentar berdatangan. Netizen seperti @Firman, @Yohan Iswahyudi, dan @Karismha Zakaria ikut memberikan ucapan belasungkawa serta doa terbaik untuk keluarga yang ditinggalkan. Banyak yang menyebut Mbah Datuk bukan hanya sopir biasa, melainkan sosok yang penuh tanggung jawab, ramah, dan menjadi “pahlawan jalan raya” bagi para penumpang yang kerap menempuh perjalanan jauh.
Siapa Sebenarnya Mbah Datuk Sugeng Rahayu?
Bagi generasi yang sering bepergian antarkota di Pulau Jawa, khususnya rute Jawa Timur–Jawa Tengah–Jawa Barat, nama Mbah Datuk Sugeng Rahayu bukanlah nama asing. Ia adalah salah satu sopir bus senior dari PO Sugeng Rahayu—perusahaan otobus ternama yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur.
Meski usianya sudah senja, semangat Mbah Datuk untuk tetap berada di balik kemudi tak pernah padam. Ia dikenal sebagai sosok pekerja keras yang telah mengabdikan hidupnya selama puluhan tahun di dunia transportasi darat. Pengalaman berkendara almarhum mencakup berbagai rute strategis, mulai dari Surabaya, Malang, dan Sidoarjo di Jawa Timur; Purwokerto, Cilacap, hingga Wonosobo di Jawa Tengah; serta Bandung dan Jakarta di Jawa Barat.
Banyak penumpang mengenangnya sebagai sosok yang sangat hati-hati, tepat waktu, dan penuh perhatian. Tak jarang, Mbah Datuk memberikan nasihat bijak kepada penumpang muda atau membantu lansia menaiki bus. Baginya, menjadi sopir bukan hanya soal mengemudi, tetapi juga menjaga amanah nyawa dan kepercayaan penumpang.
Penyebab Meninggal Dunia: Diduga Sakit Komplikasi Usia Lanjut
Hingga berita ini diturunkan, keluarga dan pihak PO Sugeng Rahayu belum memberikan pernyataan resmi terkait penyebab pasti meninggalnya Mbah Datuk. Namun, berdasarkan informasi yang beredar di kalangan rekan kerja dan warga sekitar, almarhum dikabarkan meninggal akibat sakit komplikasi yang berkaitan dengan usia lanjutnya.
Diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, kondisi kesehatan Mbah Datuk memang sempat menurun. Ia dikabarkan sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir. Meski begitu, hingga kini pihak keluarga memilih untuk menjaga privasi dan tidak membuka detail medis lebih lanjut.
Yang pasti, kepergian Mbah Datuk meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan ribuan penumpang yang pernah merasakan kebaikan hatinya di dalam bus.
Warisan Nilai dan Dedikasi Tanpa Pamrih
Di tengah perkembangan teknologi transportasi modern, keberadaan sosok seperti Mbah Datuk mengingatkan kita pada pentingnya nilai kemanusiaan dalam pelayanan publik. Ia bukan sekadar sopir bus, melainkan representasi dari pekerja transportasi yang menjunjung tinggi etika, kesabaran, dan tanggung jawab.
Dalam dunia yang serba cepat, Mbah Datuk tetap konsisten menjalani profesinya dengan penuh integritas—meski usia tak lagi muda dan tubuh mulai keropos. Kiprahnya menjadi pengingat bahwa profesi apa pun, sekecil apa pun di mata orang, bisa menjadi mulia jika dijalani dengan hati.