Tragedi di Lereng Merapi: Pendaki Ilegal Aldo Oktawijaya Ditemukan Tewas, Rizki Selamat dalam Kondisi Lemas

Tragedi di Lereng Merapi: Pendaki Ilegal Aldo Oktawijaya Ditemukan Tewas, Rizki Selamat dalam Kondisi Lemas

mayat-soumen82hazra/pixabay-

Tragedi di Lereng Merapi: Pendaki Ilegal Aldo Oktawijaya Ditemukan Tewas, Rizki Selamat dalam Kondisi Lemas

Gunung Merapi, yang dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, kembali menjadi saksi bisu atas tragedi kemanusiaan. Kali ini, nasib tragis menimpa seorang pendaki ilegal berusia 22 tahun, Aldo Oktawijaya, warga Kota Yogyakarta, yang ditemukan tewas di jurang lereng Merapi setelah hilang selama empat hari. Sementara itu, rekannya, Panji Rizkyawan (20), berhasil ditemukan dalam kondisi selamat meski mengalami kelelahan ekstrem dan luka ringan.



Penemuan jenazah Aldo menandai akhir dari operasi pencarian intensif yang melibatkan puluhan personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk Basarnas, Polri, TNI, relawan, dan masyarakat setempat. Operasi ini menjadi sorotan publik mengingat ketiganya nekat mendaki Merapi melalui jalur ilegal—tindakan yang selama ini dilarang keras oleh otoritas setempat karena tingginya risiko bencana vulkanik dan medan ekstrem.

Kronologi Hilangnya Tiga Pendaki di Jalur Terlarang
Peristiwa ini bermula pada Sabtu pagi, 20 Desember 2025, sekitar pukul 04.00 WIB, ketika tiga pemuda muda—Aldo Oktawijaya, Panji Rizkyawan, dan seorang teman lainnya—memarkirkan motornya di dekat rumah warga di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Mereka kemudian memulai pendakian melalui jalur Kalitalang, sebuah rute yang secara resmi ditutup untuk aktivitas pendakian karena berada di zona merah dan rawan longsor.

Namun, hanya satu dari ketiganya yang berhasil kembali dengan selamat. Dua lainnya, Aldo dan Rizki, dilaporkan hilang. Informasi ini cepat menyebar, memicu kekhawatiran di kalangan keluarga dan komunitas pendaki. Pihak berwenang pun segera mengerahkan tim pencarian gabungan.


Upaya Pencarian yang Melibatkan Puluhan Personel
Pencarian ket ketiganya memasuki hari kedua pada Senin (22/12), dengan mengerahkan 7 Search and Rescue Unit (SRU) yang terdiri dari total 80 personel dari sembilan instansi berbeda. Komandan SAR Klaten, Irwan Santoso, menjelaskan bahwa tim dibagi ke dalam beberapa sektor strategis untuk menutup area pencarian yang luas dan sulit dijangkau.

“Hari kedua pencarian dimulai pukul 06.30 WIB. Kami mengerahkan seluruh sumber daya yang ada karena medan Merapi sangat menantang, apalagi saat musim hujan seperti ini,” ujar Irwan kepada detikJateng.

Upaya tak sia-sia. Sekitar pukul 10.45 WIB, tim SRU 4 menemukan Panji Rizkyawan dalam kondisi sadar namun sangat lemas di koordinat 49 440900 916488—sekitar jalur antara Posko Induk menuju Pos 2 pendakian resmi Merapi. Ia mengalami luka ringan di telapak kaki dan langsung dievakuasi ke posko medis.

Nasib Tragis Aldo: Ditemukan Tak Bernyawa di Jurang Curam
Meski Rizki berhasil diselamatkan, pencarian terhadap Aldo terus berlangsung hingga Rabu (24/12). Sekitar pukul 14.30 WIB, tim SAR gabungan akhirnya menemukan jenazah Aldo di sebuah jurang terjal. Kondisinya telah meninggal dunia.

Kapolsek Kemalang, AKP Sarwoko, membenarkan penemuan tersebut. “Betul sudah ditemukan dengan kondisi MD (meninggal dunia),” ujarnya saat dihubungi siang itu.

Jenazah Aldo kemudian dievakuasi menggunakan ambulans dan dibawa ke RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro di Tegalyoso untuk proses visum dan pemulasaraan lebih lanjut. “Saya yang mendampingi ambulans menuju rumah sakit,” tambah Sarwoko.

Keluarga Menunggu dengan Cemas di Posko Sapu Angin
Sejak awal operasi pencarian, keluarga Aldo dan Rizki memilih untuk tinggal di Posko Sapu Angin—pos pengamatan utama di kawasan Merapi—sebagai bentuk dukungan moral dan harapan agar kedua pemuda itu segera ditemukan. Menurut Sarwoko, pihak keluarga telah menerima kabar penemuan jenazah Aldo dengan duka mendalam.

“Keluarga sudah mengetahui. Mereka berada di Posko Sapu Angin sejak hari pertama,” ucapnya dengan nada prihatin.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya