Armuji Murka: RT dan RW Gagal Lindungi Nenek Elina yang Dusir dari Rumahnya yang Dihancurkan
Armuji-Instagram-
Armuji menegaskan bahwa struktur pemerintahan terkecil harus menjadi penyangga terakhir bagi warga yang tak mampu membela diri. “Orang se-Indonesia nggak terima, lho, Pak. Masa nggak bisa melindungi warganya?” katanya dengan nada tegas.
Desakan untuk Evaluasi Sistem Kepemimpinan di Tingkat Bawah
Insiden ini bukan hanya soal satu rumah yang dirobohkan, tetapi juga cerminan sistemik tentang lemahnya pengawasan dan empati di tingkat akar rumput. Banyak warganet dan aktivis sosial kini menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja RT dan RW di berbagai wilayah, termasuk pelatihan ulang tentang hak asasi manusia, perlindungan lansia, serta mekanisme penanganan konflik sosial.
Pemerintah Kota Surabaya dikabarkan akan segera membentuk tim investigasi internal untuk mengusut tuntas kasus ini. Selain itu, rencana rehabilitasi sosial bagi Nenek Elina juga sedang digodok, termasuk penyediaan hunian pengganti yang layak dan aman.
Kisah Nenek Elina: Simbol Perjuangan Lansia di Tengah Ketidakadilan Sosial
Di balik sorotan politik dan birokrasi, kisah Nenek Elina menyentuh hati banyak orang. Sebagai lansia yang hidup sederhana dan jauh dari keramaian media, ia menjadi korban dari sistem yang seharusnya melindunginya. Pengusiran paksa dari rumah yang telah menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya bukan hanya kehilangan fisik, tetapi juga trauma emosional yang mendalam.
Masyarakat kini menantikan langkah konkret dari pemerintah—bukan hanya permintaan maaf, tapi tindakan nyata yang menunjukkan bahwa keadilan sosial bukan sekadar slogan, melainkan komitmen yang diwujudkan setiap hari.