Kasus Pengusiran Nenek Elina di Surabaya: Siapa Sebenarnya Samuel? Armuji Turun Tangan, Oknum Ormas Madas Jadi Sorotan

Kasus Pengusiran Nenek Elina di Surabaya: Siapa Sebenarnya Samuel? Armuji Turun Tangan, Oknum Ormas Madas Jadi Sorotan

Ayu-Instagram-

Kasus Pengusiran Nenek Elina di Surabaya: Siapa Sebenarnya Samuel? Armuji Turun Tangan, Oknum Ormas Madas Jadi Sorotan

Nama Samuel tiba-tiba mencuat ke permukaan dalam kasus kontroversial pengusiran paksa seorang lansia, Nenek Elina, dari rumahnya di kawasan Surabaya. Kisah pilu ini tak hanya menggugah empati warga, tetapi juga menarik perhatian pejabat publik, termasuk Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang langsung turun tangan mengusut tuntas dugaan pelanggaran hukum dan pencatutan nama ormas dalam aksi tersebut.



Awalnya, Samuel disangka sebagai bagian dari Ormas Madas — kelompok masyarakat yang kerap disorot karena tindakan premanisme dan pengusiran paksa. Namun, fakta terbaru yang terungkap dalam pertemuan langsung antara Samuel dan Armuji pada Rabu (24/12/2025) menunjukkan narasi yang lebih kompleks dan mengundang pertanyaan etis serta hukum.

Samuel Bukan Anggota Ormas Madas, Tapi Mengaku Beli Rumah Sejak 2014
Dalam pertemuan yang direkam dan diunggah oleh akun Instagram resmi Armuji, @cakji1, Samuel tampil tenang dan membantah tegas dirinya sebagai anggota Ormas Madas. Ia mengklaim bahwa rumah yang kini menjadi pusat konflik tersebut telah dibelinya secara sah dari seorang perempuan bernama Elisa pada tahun 2014.

“Rumah itu sudah saya beli dari Tante Elisa pada tahun 2014. Saya sudah tunjukkan surat-suratnya dan bahkan sempat menanyakan kepemilikan resmi kepada pihak yang bersangkutan,” ujar Samuel di hadapan Armuji.


Pernyataan ini sontak mengubah narasi awal kasus. Jika benar klaim Samuel valid, maka konflik ini bukan sekadar aksi premanisme, melainkan sengketa kepemilikan properti yang berujung pada tindakan eksekusi sepihak — yang justru melanggar hukum.

Peran Yasin dan Kaos Ormas Madas yang Picu Kecaman Publik
Meski Samuel membantah menggunakan jasa ormas, muncul nama Yasin — seorang temannya — yang diduga terlibat langsung dalam aksi pengusiran Nenek Elina. Yang menjadi sorotan, Yasin dikabarkan mengenakan kaos berlogo Ormas Madas saat melakukan aksi tersebut.

“Saya nggak pakai Ormas, Pak. Yasin itu kebetulan teman saya,” tegas Samuel, berusaha menjaga jarak dari citra negatif yang melekat pada kelompok tersebut.

Namun, publik tetap geram. Penggunaan atribut ormas — meski tidak resmi — dalam aksi intimidasi terhadap lansia rentan seperti Nenek Elina dianggap sebagai bentuk penyalahgunaan identitas kelompok. Hal ini tak hanya menodai nama Ormas Madas, tetapi juga membahayakan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi kemasyarakatan secara umum.

Armuji: “Tidak Bisa Dibenarkan! Harus Ada Teguran Resmi”
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menanggapi kasus ini dengan sikap tegas. Ia menegaskan bahwa tindakan Samuel maupun Yasin tidak dapat dibenarkan, terlepas dari klaim kepemilikan rumah.

“Cari yang namanya Yasin. Tidak bisa dibenarkan. Mereka mengatasnamakan ormas. Jika memang dia bukan anggota resmi, maka Ormas Madas wajib memberikan teguran karena namanya telah dicatut,” tegas Armuji dalam unggahan video yang viral di media sosial.

Armuji juga menyoroti bahwa penyelesaian sengketa properti harus melalui jalur hukum yang berlaku, bukan dengan cara main hakim sendiri. “Kita hidup di negara hukum. Tidak boleh ada yang mengambil hak orang lain dengan paksa, apalagi terhadap lansia yang tidak berdaya,” tambahnya.

Nenek Elina: Korban Sengketa yang Tak Bisa Bicara
Di balik hebohnya nama Samuel dan Yasin, sosok Nenek Elina — perempuan lanjut usia yang tinggal sendiri — nyaris terlupakan. Ia dikabarkan telah tinggal puluhan tahun di rumah tersebut, dan tiba-tiba diusir tanpa proses hukum yang jelas. Tidak ada dokumen resmi yang menunjukkan ia menyerahkan hak huni atau kepemilikan.

Kisahnya menjadi cerminan realitas pahit yang kerap menimpa masyarakat marjinal: ketiadaan akses hukum, ketidakpahaman administrasi pertanahan, serta kerentanan terhadap eksploitasi pihak yang lebih berkuasa secara ekonomi maupun sosial.

Baca juga: 4 Hal yang Dipunya Awkarin yang Tidak Dimiliki Wanita Lain Hingga Buat Pacar Bulenya Menyesal Karena Baru Putus

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya