Siapa Anak dan Istri Bambang Rabies? Dalang dan Pelawak Senior Yogyakarta yang Meninggal Dunia, Benarkah Bukan Orang Sembarangan?

Siapa Anak dan Istri Bambang Rabies? Dalang dan Pelawak Senior Yogyakarta yang Meninggal Dunia, Benarkah Bukan Orang Sembarangan?

Bambang-Instagram-

Siapa Anak dan Istri Bambang Rabies? Dalang dan Pelawak Senior Yogyakarta yang Meninggal Dunia, Benarkah Bukan Orang Sembarangan? pada Rabu, 24 Desember 2025

Duka mendalam menyelimuti dunia seni pertunjukan tanah air. Kabar duka datang dari Yogyakarta, salah satu ikon seni budaya Jawa kontemporer, Bambang Rabies, dikabarkan telah meninggal dunia pada Rabu, 24 Desember 2025. Kematian sang dalang sekaligus pelawak senior ini mengejutkan banyak pihak, mengingat belum lama ini ia sempat tampil di publik dalam kondisi yang terlihat pulih.



Kabar Duka yang Mengguncang Dunia Seni Jawa
Pengumuman meninggalnya Bambang Rabies pertama kali disampaikan oleh sesama seniman dalang, Purbo Sasongko, melalui unggahan di akun Instagram resminya, @purbosasongko_dalang. Dalam unggahan tersebut, Purbo menulis dengan penuh kesedihan:

“Derek belasungkawa. Pelawak kondang Bambang Rabiyes meninggal dunia.”

Unggahan itu langsung mendapat respons luas dari masyarakat, terutama dari kalangan seniman tradisional, penggemar seni pertunjukan, hingga warganet yang mengenal kiprahnya di dunia hiburan. Ratusan komentar berisi doa dan ucapan belasungkawa membanjiri unggahan tersebut, mencerminkan betapa besar rasa kehilangan yang dirasakan oleh publik atas kepergiannya.


Siapa Bambang Rabies? Dalang yang Mengawinkan Tradisi dan Kelucuan
Lahir dengan nama asli Bambang Suprastowo di Yogyakarta pada 3 Juli 1970, Bambang Rabies dikenal sebagai sosok yang unik dalam jagat seni pertunjukan Jawa. Ia bukan hanya dalang yang menguasai seni pedalangan klasik, tetapi juga piawai membawakan lawakan khas Yogyakarta yang sarat kritik sosial dan disampaikan dengan gaya yang segar serta relevan bagi generasi muda.

Kiprahnya di dunia hiburan dimulai sejak akhir 1990-an, ketika ia mulai menggabungkan pertunjukan wayang dengan komedi situasional dalam format “dagelan” modern. Pendekatannya yang kocak namun tetap menjunjung nilai-nilai budaya menjadikannya salah satu pelawak paling dihormati di kalangan seniman tradisional.

Bambang Rabies juga dikenal aktif dalam berbagai pertunjukan kolaboratif lintas budaya, termasuk proyek seni yang mengangkat isu lingkungan, pendidikan, hingga nasionalisme—semua dikemas dengan jenaka tanpa kehilangan kedalaman pesan.

Penyebab Kematian Masih Belum Diketahui
Hingga saat ini, pihak keluarga maupun rekan dekat Bambang Rabies belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab meninggalnya sang seniman. Namun, berdasarkan rekaman video terbaru yang diunggah di YouTube Gatot Jatayu pada awal 2025, Bambang sempat mengalami masa pemulihan setelah sakit.

Video berjudul “Dagelan Bambang Rabies, Pasca Sakit Tetap Lucu & Dherr” tersebut menunjukkan sosoknya yang masih enerjik, lucu, dan penuh semangat meski baru saja melewati masa sakit. Fakta ini membuat kabar duka yang datang di penghujung tahun 2025 terasa sangat mengejutkan dan menyisakan tanda tanya besar di kalangan penggemar serta rekan-rekannya.

Beberapa spekulasi muncul di media sosial, tetapi hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak resmi yang mengonfirmasi apakah kematian Bambang Rabies berkaitan dengan komplikasi penyakit sebelumnya atau sebab lainnya.

Perjalanan Hidup dan Warisan Budaya Bambang Rabies
Bambang Rabies bukan sekadar pelawak atau dalang biasa. Ia adalah penjaga budaya yang berusaha menjembatani generasi tua dan muda melalui tawa dan pertunjukan. Di tengah arus globalisasi yang menggerus minat terhadap seni tradisional, ia tetap gigih menghadirkan wayang dan dagelan dalam bentuk yang segar, menarik, dan mudah diterima oleh anak muda.

Ia kerap tampil di berbagai festival budaya, baik di dalam maupun luar negeri, membawa nama Yogyakarta dan seni pedalangan Indonesia ke kancah internasional. Tak jarang, pertunjukannya juga menjadi sarana edukasi—menyampaikan pesan moral, nilai luhur, dan kritik sosial melalui kisah-kisah tokoh pewayangan yang dikemas secara kontemporer.

Ucapan Duka Mengalir dari Berbagai Kalangan
Tak hanya dari sesama seniman, ucapan belasungkawa juga mengalir dari komunitas budaya, akademisi, hingga pemerintah daerah. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan setempat dikabarkan sedang menyiapkan penghormatan khusus untuk mengenang jasanya dalam melestarikan seni budaya lokal.

“Bambang Rabies adalah salah satu dari sedikit seniman yang bisa membuat wayang terasa hidup dan relevan di era digital. Kehilangannya adalah kehilangan besar bagi dunia seni pertunjukan Indonesia,” ujar seorang kurator budaya yang enggan disebutkan namanya.

Baca juga: Profil Tampang Bambang Rabies Dalang dan Pelawak Senior Yogyakarta yang Meninggal Dunia, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya