Aura Kasih Pilih Lagu John Wayne dari Cigarettes After Sex: Apa Maknanya dalam Lukisan yang Dikaitkan dengan Ridwan Kamil?
Aura-Instagram-
Mengapa “John Wayne” Jadi Pilihan yang Tepat?
Dalam konteks budaya populer, John Wayne dikenal sebagai ikon maskulinitas—sosok pahlawan barat yang gagah, tenang, dan penuh keberanian. Namun, dalam lagu ini, citra itu justru menjadi ironi. Pahlawan yang ditampilkan bukan sosok yang selalu menang, melainkan seseorang yang terluka secara emosional dan terjebak dalam keinginan yang tak tercapai.
Bagi penggemar musik indie seperti Aura Kasih, memilih lagu semacam ini bukan sekadar soal selera, tapi juga bentuk narasi emosional. Ia mungkin ingin menunjukkan bahwa cinta tidak selalu tentang keberanian berteriak, tapi terkadang tentang kesabaran, kerinduan, dan bahkan diam yang penuh makna.
Publik Bereaksi: Dukungan hingga Kritik
Respons publik terhadap unggahan ini beragam. Sebagian warganet memberikan dukungan penuh, menyebut Aura berhak mencintai siapa pun yang ia pilih. Namun, tak sedikit pula yang mempertanyakan etika hubungan antara figur publik yang berstatus—mengingat Ridwan Kamil masih dalam proses berduka atas kepergian sang istri, Atalia Praratya, yang wafat pada 2024.
Netizen lain justru memuji kedalaman ekspresi seni Aura. “Jarang ada selebriti yang bisa menyampaikan perasaan lewat lukisan dan lagu sehalus ini,” tulis salah satu komentar di Instagram.
Penutup: Antara Seni, Cinta, dan Tafsir Publik
Pada akhirnya, apakah lukisan dan lagu tersebut benar-benar ditujukan untuk Ridwan Kamil atau hanya karya seni personal, hanya Aura dan Tuhan yang tahu. Namun, yang tak bisa dipungkiri adalah kekuatan seni dalam menyampaikan pesan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh gosip, Aura Kasih justru memilih jalan yang elegan: berbicara lewat kuas dan nada. Dan bagi publik, karya itu menjadi cermin tempat mereka memproyeksikan rasa ingin tahu, empati, bahkan rindu pada kisah cinta yang penuh misteri.
Sementara itu, kita hanya bisa menunggu—apakah ini awal dari kisah baru, atau sekadar episode reflektif seorang seniman dalam menghadapi kompleksitas cinta di tengah sorotan publik.