Harga Pangan Melambung: Cabai Rawit Merah Tembus Rp73.850 per Kg, Telur Ayam Ras Ikut Naik Jadi Rp33.000 per Kg

Harga Pangan Melambung: Cabai Rawit Merah Tembus Rp73.850 per Kg, Telur Ayam Ras Ikut Naik Jadi Rp33.000 per Kg

cabe-pixabay-

Harga Pangan Melambung: Cabai Rawit Merah Tembus Rp73.850 per Kg, Telur Ayam Ras Ikut Naik Jadi Rp33.000 per Kg

Di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah, harga pangan strategis di tingkat pedagang eceran nasional mengalami tren peningkatan signifikan pada awal pekan ini. Berdasarkan data terbaru dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, yang dikelola oleh Bank Indonesia, tercatat bahwa harga cabai rawit merah mencapai Rp73.850 per kilogram (kg), sementara telur ayam ras menembus angka Rp33.000 per kg.



Data tersebut dirilis pada Selasa, 23 Desember 2025, pukul 08.10 WIB, dan mencerminkan fluktuasi harga di pasar tradisional maupun modern di seluruh Indonesia. Lonjakan harga ini memicu kekhawatiran di kalangan rumah tangga, khususnya ibu-ibu yang harus mengatur pengeluaran dapur dengan cermat di tengah tekanan inflasi.

Cabai dan Telur: Komoditas dengan Kenaikan Paling Tajam
Cabai rawit merah, bahan pokok yang hampir tak tergantikan dalam masakan Nusantara, kini menjadi salah satu komoditas pangan termahal dalam daftar PIHPS. Harga per kilogramnya yang mencapai Rp73.850 jelas memberikan tekanan besar terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Tak kalah mencengangkan, harga telur ayam ras juga mencapai Rp33.000 per kg, komoditas yang selama ini diandalkan sebagai sumber protein terjangkau.

“Kenaikan ini tidak datang tiba-tiba—ada banyak faktor di baliknya, termasuk gangguan cuaca ekstrem, gangguan distribusi logistik, hingga volatilitas biaya produksi,” ujar seorang analis ekonomi pangan yang enggan disebutkan namanya.


Harga Bawang dan Cabai Lainnya Ikut Membubung
Selain cabai rawit merah, komoditas bumbu dapur lainnya juga mengalami kenaikan harga. Bawang merah saat ini dijual sekitar Rp52.650 per kg, sedangkan bawang putih berada di angka Rp40.000 per kg. Cabai merah besar dan cabai merah keriting pun tak luput dari tren kenaikan, masing-masing seharga Rp52.200 per kg dan Rp56.100 per kg. Bahkan cabai rawit hijau, yang sering dianggap sebagai alternatif, kini harganya mencapai Rp62.000 per kg.

Harga Beras Masih Relatif Stabil, Tapi Perbedaan Kualitas Terlihat Jelas
Di sisi lain, harga beras menunjukkan stabilitas relatif meski tetap ada variasi berdasarkan kualitas. Beras kualitas bawah I dijual seharga Rp14.400 per kg, sedangkan kualitas bawah II sedikit lebih murah di angka Rp14.350 per kg. Untuk segmen menengah, beras kualitas medium I dan II masing-masing dipatok pada Rp15.900 dan Rp15.800 per kg.

Sementara itu, konsumen yang menginginkan kualitas premium harus merogoh kocek lebih dalam. Beras kualitas super I dijual seharga Rp17.100 per kg, dan super II di angka Rp16.650 per kg. Perbedaan harga ini mencerminkan permintaan konsumen terhadap kualitas, aroma, dan tekstur nasi yang dihasilkan.

Daging Sapi dan Ayam: Protein Mahal yang Tetap Diburu
Komoditas protein hewani juga menunjukkan tren harga yang cukup tinggi. Daging ayam ras, yang biasa menjadi pilihan utama masyarakat, kini dijual seharga Rp41.600 per kg. Sedangkan untuk daging sapi, terdapat perbedaan harga berdasarkan kualitas. Daging sapi kualitas I mencapai Rp141.850 per kg, dan kualitas II sedikit lebih terjangkau di angka Rp133.950 per kg.

Meski mahal, permintaan terhadap daging—khususnya menjelang akhir tahun dan momen liburan—tetap tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia masih mempertahankan kebiasaan mengonsumsi protein hewani meski di tengah tekanan ekonomi.

Minyak Goreng dan Gula: Kebutuhan Pokok yang Tak Bisa Diabaikan
Tak kalah penting, gula pasir dan minyak goreng—dua komoditas esensial dalam dapur rumah tangga—juga mengalami variasi harga. Gula pasir premium dijual seharga Rp19.750 per kg, sementara gula lokal sedikit lebih murah di Rp18.200 per kg.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya