Penyebab Banjir Besar di Film Korea The Great Flood Apa? Benarkah Hanya Ilusi dari Kim Da Mi?

Penyebab Banjir Besar di Film Korea The Great Flood Apa? Benarkah Hanya Ilusi dari Kim Da Mi?

The great-Instagram-

Penyebab Banjir Besar di Film Korea The Great Flood Apa? Benarkah Hanya Ilusi dari Kim Da Mi?
Misteri di Balik Banjir Apokaliptik di Film Netflix The Great Flood: Ketika Air Menelan Dunia

Bayangkan sebuah dunia di mana air bukan lagi sumber kehidupan, melainkan alat penghancur peradaban. Dalam hitungan jam, gedung-gedung pencakar langit yang dulunya simbol kemegahan umat manusia berubah menjadi kuburan raksasa yang terendam hingga atapnya. Inilah skenario mencekam yang dihadirkan dalam film Korea terbaru Netflix berjudul The Great Flood—sebuah karya fiksi ilmiah yang menggabungkan unsur bencana alam, kiamat global, dan pertarungan manusia demi kelangsungan hidup.



Film yang dibintangi oleh Kim Da-mi, Park Hae-soo, dan Kwon Eun-seong ini mengisahkan perjuangan sekelompok individu yang terjebak di dalam kompleks apartemen saat banjir raksasa mulai menelan segalanya. Namun, pertanyaan besar mengemuka: apa sebenarnya yang menyebabkan banjir dahsyat tersebut? Apakah ini sekadar bencana alam biasa, ataukah ada kekuatan jauh lebih besar yang mengguncang keseimbangan Bumi? Mari kita telusuri akar bencana yang mengancam kepunahan umat manusia dalam narasi The Great Flood.

Banjir Bukan Sekadar Bencana—Ini Adalah Akhir Peradaban
Jangan bayangkan banjir di The Great Flood seperti genangan air setelah hujan deras. Ini bukan bencana lokal atau musiman. Banjir dalam film ini digambarkan sebagai bencana global yang bersifat apokaliptik, sebuah fenomena yang bukan hanya menghancurkan kota, tetapi berpotensi menghapus seluruh kehidupan di muka Bumi.

Sutradara dan penulis naskah sengaja memilih pendekatan gabungan antara sci-fi, thriller, dan drama kelangsungan hidup untuk menyampaikan urgensi krisis ini. Alur cerita menekankan bagaimana para tokoh—mulai dari ilmuwan, agen keamanan, hingga warga sipil biasa—harus beradaptasi dalam hitungan menit saat air naik tanpa henti. Tidak ada waktu untuk evakuasi massal. Tidak ada bantuan dari luar. Yang ada hanyalah keputusan sulit: siapa yang layak diselamatkan?


Dunia yang digambarkan pasca-banjir adalah dunia yang telah kehilangan harapan. Namun, di tengah keputusasaan itu, hadir pula kilasan cahaya: ambisi manusia untuk bangkit kembali, bahkan jika harus membangun spesies baru.

Asteroid: Pemicu Bencana yang Mengubah Takdir Bumi
Lalu, apa penyebab utama dari banjir global yang menghancurkan ini?

Film ini memberikan jawaban yang dramatis namun masuk akal secara ilmiah: tabrakan asteroid besar dengan atmosfer Bumi. Dalam salah satu adegan penting, tokoh utama Gu An-na (diperankan oleh Kim Da-mi) menerima panggilan telepon darurat yang mengungkapkan bahwa benturan benda langit tersebut telah mengganggu keseimbangan planet secara drastis.

Tabrakan ini bukan hanya menimbulkan ledakan spektakuler di langit malam. Lebih dari itu, dampaknya merusak sistem iklim global. Gravitasi Bumi terganggu, suhu atmosfer berubah, dan—yang paling fatal—permukaan laut dan sungai di seluruh dunia naik secara simultan. Tidak ada peringatan dini. Tidak ada waktu persiapan. Hanya air yang terus naik, menelan satu lantai gedung demi lantai.

Hujan deras yang tak kunjung reda memperparah situasi. Air hujan bercampur dengan air laut yang meluap, menciptakan banjir gabungan yang kekuatannya jauh melampaui kapasitas drainase atau teknologi mitigasi bencana mana pun. Dalam waktu singkat, apartemen 30 lantai pun tak mampu bertahan. Air bah bahkan mencapai jendela kamar Gu An-na yang berada di lantai atas—sebuah ilustrasi visual yang kuat tentang betapa tak berdayanya manusia di hadapan bencana skala planet.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya