Resbob di Ambang Keterpurukan: Dari Konten Kontroversial hingga Jadi Tersangka, Ini Kronologi Lengkap Kasusnya
Resbob-Instagram-
Resbob di Ambang Keterpurukan: Dari Konten Kontroversial hingga Jadi Tersangka, Ini Kronologi Lengkap Kasusnya
Nama Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan, yang lebih dikenal sebagai Resbob, kembali menjadi perbincangan hangat di jagat maya Indonesia. Namun kali ini, sorotan publik datang bukan karena kontennya yang viral, melainkan rangkaian kasus kontroversial yang kini berujung pada sanksi akademik berat dari kampusnya serta penangkapan oleh pihak kepolisian.
Youtuber sekaligus streamer yang sempat dikenal karena konten hiburan dan reaksi viralnya, kini terperangkap dalam pusaran badai reputasi. Dari dugaan penghinaan terhadap Suku Sunda, pernyataan provokatif tentang pendukung sepak bola, hingga masalah hukum dengan keluarga anggota DPR, perjalanan Resbob dalam beberapa bulan terakhir penuh liku dan konsekuensi serius.
Berikut ini adalah ulasan mendalam mengenai tiga kasus utama yang mengguncang karier dan kehidupan pribadinya—termasuk bagaimana satu ucapan di siaran langsung bisa berubah menjadi titik balik hidupnya.
1. Ucapan Provokatif di Siaran Langsung: Diduga Hina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung
Semua bermula dari sebuah siaran langsung yang dilakukan Resbob dari dalam mobil. Dalam video tersebut, ia tiba-tiba melontarkan pernyataan yang memicu kemarahan luas, terutama di kalangan warga Jawa Barat dan para pendukung klub sepak bola Persib Bandung.
“Viking an**, Viking an***. Bonek Viking sama aja, tapi yang an*** hanya Viking,” ucapnya dengan nada mengejek, merujuk pada suporter fanatik Persib yang dikenal sebagai Viking.
Pernyataan itu tak hanya dianggap merendahkan komunitas Viking, tetapi juga menggeneralisasi seluruh Suku Sunda—salah satu etnis terbesar di Indonesia yang dikenal ramah, sopan, dan berbudaya tinggi. Video tersebut dengan cepat menyebar di TikTok, Instagram, dan Twitter, memicu gelombang kecaman dari netizen, tokoh masyarakat, hingga organisasi adat Sunda.
Tak lama setelah viral, Resbob mencoba meredam amarah publik dengan mengunggah klarifikasi di akun Instagram pribadinya pada Jumat, 12 Desember 2025. Ia mengaku ucapannya terjadi dalam kondisi tidak sadar penuh, kemungkinan akibat pengaruh alkohol.
“Ucapan saya kemarin terjadi karena ketidaksadaran, sampai sekarang saya bahkan tidak ingat mengatakannya. Mari jauhi alkohol yang dapat merugikan,” tulisnya.
Namun, permintaan maaf tersebut dianggap terlambat dan tidak cukup oleh banyak pihak. Sejumlah komunitas adat Sunda menuntut permintaan maaf langsung, bahkan ada yang melaporkan kasus ini ke pihak berwajib atas dugaan ujaran kebencian dan penghinaan etnis.
2. Reaksi Kampus: Resbob Diberhentikan dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Tak hanya dihujani kritik dari masyarakat, Resbob juga harus menghadapi konsekuensi dari lembaga pendidikannya. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), tempat ia menempuh studi, akhirnya mengambil langkah tegas.
Dalam sebuah siaran live lainnya—yang justru memperkeruh situasi—Resbob mengeluh bahwa dosennya tidak mengenalinya, meskipun namanya sedang ramai diperbincangkan secara nasional. Ia bahkan menyebut bahwa rektor kampusnya “memberi hormat” kepadanya, pernyataan yang dianggap tidak hanya tidak pantas, tetapi juga menunjukkan sikap arogansi di tengah krisis reputasi.
“Kasus Resbob sudah jadi perbincangan nasional, sampai-sampai dosen pun tidak mengenali saya, itu terasa seperti penghinaan,” katanya dalam siaran tersebut.
Pernyataan itu menjadi titik nadir hubungannya dengan kampus. Melalui Keputusan Rektor UWKS Nomor 324 Tahun 2025, pihak universitas resmi mencabut status kemahasiswaannya alias Drop Out (DO). Alasan resmi yang disampaikan oleh pihak kampus adalah pelanggaran kode etik mahasiswa dan perilaku yang mencoreng nama baik institusi.
Langkah ini tak hanya mengakhiri perjalanan akademis Resbob, tetapi juga menjadi simbol bahwa institusi pendidikan tidak akan mentolerir perilaku yang mengancam nilai-nilai sosial dan moral.