Profil Tampang Axel Christian Selebgram yang Minta Maaf Usai Kritik Satir ke Kemensos, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Profil Tampang Axel Christian Selebgram yang Minta Maaf Usai Kritik Satir ke Kemensos, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Exel-Instagram-

Profil Tampang Axel Christian Selebgram yang Minta Maaf Usai Kritik Satir ke Kemensos, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Sebuah video berdurasi singkat yang diunggah oleh influencer sekaligus konten kreator Axel Christian di akun Instagram @acjoo pada awal pekan ini telah memicu gelombang respons luas di jagat maya. Video tersebut berisi sindiran halus namun tajam terhadap respons pemerintah—khususnya Kementerian Sosial (Kemensos)—terhadap bencana yang melanda Kampung Babo, Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.

Dalam video berdurasi kurang dari dua menit itu, Axel, yang akrab disapa “Ko Axel” oleh para pengikutnya, menyoroti kehadiran bantuan pemerintah yang dinilai minim dan tidak proporsional dengan kebutuhan warga terdampak. Dengan nada satir, ia menggambarkan bagaimana Kemensos hanya mendirikan satu tenda di tengah wilayah yang masih dalam masa pemulihan pasca bencana.



“Satu tenda tidak apa-apa, walaupun di sini warga sudah bangun rumah, bangun posko, yang banyak warga bantu warga... Bapak mendirikan, satu tenda,” ucap Axel sambil tersenyum getir, dalam rekaman yang diambil langsung di lokasi bencana.

Ucapannya menggambarkan realitas yang kontras: di satu sisi, warga lokal saling bahu-membahu membangun kembali kehidupan mereka; di sisi lain, bantuan dari instansi pemerintah terkesan lamban dan tidak memadai. Video ini kemudian viral dalam hitungan jam, menuai ribuan komentar, like, dan repost di berbagai platform media sosial.

Kritik yang Viral, Lalu Permintaan Maaf
Konten satir Axel memang kerap menyentil kebijakan publik dengan gaya komunikatif yang ringan namun penuh makna. Namun kali ini, dampaknya terasa lebih besar. Dalam waktu singkat, video tersebut tidak hanya menjadi bahan perbincangan netizen, tetapi juga menarik perhatian berbagai pihak, termasuk pejabat pemerintah dan media nasional.


Namun, tak berselang lama setelah video tersebut menyebar luas, sosok yang dikenal vokal itu justru mengunggah permintaan maaf di akun pribadinya. Dalam unggahan tersebut, Axel mengutarakan kekecewaannya sekaligus penyesalannya.

“Saya minta maaf kepada semua pihak yang berharap saya bisa terus bersuara apa adanya. Saya belajar bahwa tak semua kebenaran bisa disampaikan dengan cara yang saya kira,” tulisnya dalam caption panjang.

Ungkapan “ada batas yang tak bisa dilewati” menjadi frasa paling menyentuh dalam unggahan itu. Banyak warganet menafsirkan kalimat tersebut sebagai bentuk tekanan—entah dari pihak internal pemerintah, instansi terkait, atau bahkan ancaman tersembunyi—yang membatasi ruang ekspresinya sebagai kreator publik.

Meski demikian, Axel menegaskan bahwa ia tidak mengalami ancaman fisik atau gangguan langsung terhadap keselamatannya. Ia menulis bahwa dirinya “baik-baik saja” dan justru ingin mengalihkan fokus publik kembali ke korban bencana di Sumatra.

“Sekali lagi saya minta maaf. Saya hanya menginginkan yang terbaik untuk Sumatra dan masyarakat Indonesia,” ujarnya dengan nada tulus.

Warga Lokal: Solidaritas Tanpa Menunggu Bantuan
Situasi di Kampung Babo sendiri menggambarkan ketangguhan masyarakat lokal yang tak menunggu bantuan turun dari pemerintah pusat. Menurut warga setempat yang diwawancarai secara terpisah oleh tim Humanis.id, gotong royong menjadi tulang punggung pemulihan pasca bencana.

“Kami bangun posko sendiri, masak bareng, saling jaga. Tenda satu itu? Ya, kami terima dengan syukur, tapi jujur… rasanya kurang. Kami butuh lebih dari itu,” ujar seorang ibu rumah tangga yang rumahnya rusak akibat tanah longsor.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa respons pemerintah—khususnya Kemensos—masih tertinggal dari kecepatan respons masyarakat sipil. Padahal, bencana di Aceh Tamiang bukan peristiwa kecil; beberapa desa terisolasi selama berhari-hari, akses jalan rusak, dan kebutuhan logistik mendesak seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan sangat krusial.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya