Kericuhan di Stadion Salt Lake: Messi Tampil Hanya 20 Menit, Ribuan Penggemar India Murka Sudah Bayar 2 Juta Rupiah hingga Hancurkan Fasilitas Stadion
Messi-Instagram-
Kericuhan di Stadion Salt Lake: Messi Tampil Hanya 20 Menit, Ribuan Penggemar India Murka Sudah Bayar 2 Juta Rupiah hingga Hancurkan Fasilitas Stadion
Euforia menyambut kedatangan legenda sepak bola dunia, Lionel Messi, di India berubah menjadi amarah dan kekecewaan mendalam. Ribuan penggemar yang telah menabung, menempuh perjalanan jauh, dan membayar tiket mahal—ada yang setara dengan gaji sebulan—terpaksa pulang dengan rasa frustrasi luar biasa. Pasalnya, megabintang Inter Miami itu hanya tampil selama 20 menit dalam acara GOAT Tour di Stadion Salt Lake, Kolkata, Sabtu (13/12/2025), sebelum pergi tanpa memberikan penampilan penuh yang dijanjikan.
Insiden tersebut memicu kerusuhan massal di dalam dan luar stadion. Suporter yang merasa dikhianati oleh penyelenggara mulai melemparkan kursi tribun, botol, dan benda-benda lain ke lintasan atletik. Beberapa orang bahkan nekat memanjat pagar pembatas hanya untuk melemparkan protes mereka ke arah lapangan. Banner promosi tur Messi di India juga dirusak massa, menandai malam yang semula diharapkan menjadi momen bersejarah, berubah menjadi simbol kekecewaan kolektif.
Janji Manis vs Realita Pahit
Acara yang dikemas sebagai bagian dari GOAT Tour (Greatest of All Time Tour) awalnya dijanjikan sebagai rangkaian kegiatan eksklusif yang melibatkan Messi secara langsung—mulai dari sesi coaching clinic, turnamen padel, konser, hingga peluncuran inisiatif amal. Penggemar pun berharap bisa menyaksikan idolanya berinteraksi, bermain, atau setidaknya berada di lapangan lebih lama.
Namun kenyataannya, Messi hanya muncul sebentar—sekadar berjalan mengelilingi lapangan sambil melambaikan tangan, lalu langsung meninggalkan stadion tanpa penjelasan. Menurut laporan The Independent, sang pemain pergi hanya 20 menit setelah tiba di lokasi, memicu kemarahan instan dari penonton yang telah menunggu berjam-jam.
“Kami Bayar Mahal, Tapi Tak Bisa Lihat Wajahnya!”
Salah satu penonton, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kekecewaannya kepada ANI:
“Hanya para pejabat dan aktor yang bisa mendekati Messi... Lalu mengapa mereka mengundang kami? Kami punya tiket 12.000 rupee (sekitar Rp2,2 juta), tetapi kami malah tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.”
Kekecewaan itu bukan tanpa alasan. Di tengah tekanan ekonomi yang masih dirasakan banyak warga India, harga tiket antara Rp900 ribu hingga lebih dari Rp2 juta bukanlah angka kecil. Bagi sebagian orang, itu setara dengan upah satu bulan kerja.
Ajay Shah, seorang ayah yang datang bersama anaknya, mengatakan kepada Press Trust of India:
“Saya bayar 5.000 rupee (Rp918.000) untuk tiket dan datang bareng anak saya untuk menonton Messi, bukan politisi. Polisi dan personel militer bisa berfoto selfie dengan Messi, dan manajemenlah yang harus disalahkan.”
Kritik tajam tersebut mencerminkan ketimpangan akses yang dirasakan publik—di mana figur publik seperti Messi justru lebih mudah diakses oleh kalangan elite, sementara penggemar biasa hanya mendapat “remah-remah” dari acara yang mereka bayar mahal.
Kolkata: Kota Sepak Bola yang Terluka
Kota Kolkata, ibu kota Negara Bagian Benggala Barat, dikenal sebagai salah satu benteng terkuat sepak bola di India. Di tengah dominasi kriket secara nasional, kota ini tetap memelihara tradisi dan gairah sepak bola yang mendalam. Ribuan suporter klub East Bengal dan Mohun Bagan—dua raksasa lokal—selalu antusias menyambut bintang internasional.
Kedatangan Messi seharusnya menjadi momen puncak dalam sejarah sepak bola kota ini. Bahkan, pada Sabtu pagi sebelum acara utama, Messi turut serta dalam peresmian patung setinggi 21 meter di Kolkata—sebuah penghormatan langka dari warga kota yang begitu mencintainya. Patung itu diresmikan secara virtual dari hotel tempat Messi menginap, menandakan jarak fisik yang terasa sejak awal.
Messi bukan nama asing di Kolkata. Ia pernah tampil di Stadion Salt Lake pada 2011 dalam laga persahabatan melawan Venezuela—laga yang berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Argentina. Kota ini juga pernah menjadi saksi kunjungan Diego Maradona pada 2017, ketika sang legenda meresmikan patungnya sendiri di depan puluhan ribu suporter.
Respons Penyelenggara: Hening yang Mengecewakan
Hingga berita ini diturunkan, penyelenggara GOAT Tour belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden kericuhan tersebut. Tidak ada permintaan maaf publik, tidak ada penjelasan mengenai perubahan jadwal, apalagi kompensasi untuk penonton yang kecewa. Keheningan ini justru memperparah kemarahan publik, yang mulai menuntut transparansi dan akuntabilitas.