Curhat Pilu Aya, Influencer Malaysia, Bongkar Perselingkuhan Suami dengan Sahabat Sendiri: Kisah yang Menggetarkan Hati dan Viral di Media Sosial
Yuka-Instagram-
Curhat Pilu Aya, Influencer Malaysia, Bongkar Perselingkuhan Suami dengan Sahabat Sendiri: Kisah yang Menggetarkan Hati dan Viral di Media Sosial
Dunia media sosial kembali dihebohkan oleh kisah personal yang menyayat hati. Aya, seorang konten kreator asal Malaysia yang dikenal dengan nama lengkap Aliyah Balqis, tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah membagikan pengakuan emosional mengenai dugaan perselingkuhan suaminya, Yusman Kusuma (Yuka), dengan sahabatnya sendiri, Julia Prastini (Jule). Video curhatan Aya tak hanya viral, tetapi juga memicu gelombang simpati sekaligus kemarahan netizen terhadap pengkhianatan yang terjadi dalam lingkaran terdekatnya.
Pengakuan yang Menghujam: Dari Sahabat Jadi Pengkhianat
Dalam video yang diunggah di akun media sosialnya, Aya tampil dengan wajah pucat dan suara yang bergetar. Ia tak berteriak, tak melontarkan umpatan kasar, namun justru menyampaikan luka batinnya dengan cara yang begitu tenang—namun justru membuat siapa pun yang menyaksikannya merasakan beratnya pengkhianatan yang ia alami. Di hadapan kamera, Aya mengungkap sejumlah fakta mengejutkan yang membuat publik tercengang: suaminya diduga menjalin hubungan terlarang dengan Jule, yang selama ini ia anggap sebagai sahabat dekat.
“Yang paling menyakitkan bukan hanya karena dia selingkuh. Tapi karena orang yang dia pilih… adalah orang yang aku percaya, yang aku anggap saudara,” ujar Aya dalam video tersebut, suaranya penuh getir.
Salah satu detail yang paling mencuri perhatian warganet adalah dugaan Yuka menyimpan kontak Jule dengan nama samaran di WhatsApp-nya. Langkah ini disinyalir sebagai upaya untuk menyembunyikan komunikasi mereka dari Aya. Tak berhenti di situ, Aya juga mengungkap indikasi bahwa hubungan Yuka dan Jule telah melampaui batas pertemanan biasa—termasuk dugaan mereka pernah menginap bersama di satu tempat.
Reaksi Warganet: Campuran Empati, Amarah, dan Keprihatinan
Postingan Aya langsung menjadi viral dalam hitungan jam. Kolom komentar dipenuhi ekspresi dukungan, kecaman, hingga kekhawatiran—terutama terkait dampak jangka panjang dari skandal ini terhadap anak-anak yang terlibat.
Netizen dengan akun @itsu*** menulis, “Nyeseknya Aya sampe sini. Kebangetan si Jule—bukannya tobat, malah lanjut part 2.” Sementara @lwz*** menambahkan, “Baru aja si Jule udah putus sama Sapri, eh langsung jadi selingkuhannya Yuka yang sama Aya? Wkwkw. Pliis, habis ini nomor ini langsung jelek di GetContact dan aplikasi lainnya.”
Tidak sedikit pula yang menyayangkan nasib anak-anak yang terlibat dalam drama ini. “Kasian anaknya Jule. Nanti pas mereka udah dewasa, liat berita tentang mamanya yang kayak gini...” tulis @putri*** dengan nada prihatin.
Sementara akun @Ony** mengingatkan soal konsekuensi moral dan spiritual: “Gak inget karma apa ya? Doa istri yang tersakiti itu cepet banget dikabulin. Apalagi Jule punya anak cewek juga, loh. Gak mikir ya?”
Perselingkuhan yang Lebih dari Sekadar Urusan Rumah Tangga
Bagi Aya, pengkhianatan ini bukan sekadar isu perselingkuhan dalam rumah tangga biasa. Ini adalah patahan kepercayaan ganda: dari pasangan hidup sekaligus dari sahabat yang ia anggap keluarga. Sebagai seorang konten kreator aktif di TikTok dan Instagram, Aya selama ini dikenal sebagai figur yang hangat, terbuka, dan dekat dengan audiensnya. Publik pun mengenalnya sebagai sosok yang menjunjung nilai kejujuran dan persahabatan—yang kini justru dikhianati oleh keduanya sekaligus.
Dalam video tersebut, Aya menekankan bahwa ia tidak berniat untuk mencari sensasi atau popularitas. “Aku cuma butuh keadilan. Aku butuh kejujuran. Dan aku ingin orang-orang tahu, bahwa pengkhianatan dari orang terdekat itu jauh lebih menyakitkan daripada musuh terbuka,” katanya.
Refleksi Sosial: Ketika Sahabat Jadi ‘Musuh dalam Selimut’
Kasus Aya dan Yuka bukan pertama kalinya skandal perselingkuhan melibatkan sahabat dekat. Namun, kisah ini kembali menggarisbawahi betapa rapuhnya ikatan kepercayaan dalam era digital, di mana batas antara pertemanan dan kemesraan semakin kabur. Di tengah masyarakat yang semakin individualistik, nilai-nilai persahabatan dan kesetiaan dalam pernikahan kerap diuji—dan sayangnya, tak selalu bertahan.