Ferdy Sambo Rayakan Natal di Lapas: Naik Mimbar, Berdoa, dan Sampaikan Wejangan di Tengah Warga Binaan

Ferdy Sambo Rayakan Natal di Lapas: Naik Mimbar, Berdoa, dan Sampaikan Wejangan di Tengah Warga Binaan

Ferdy-Instagram-

Namun, terlepas dari latar belakang hukumnya, keterlibatan Sambo dalam kegiatan keagamaan menunjukkan bahwa penjara bukan hanya tempat hukuman, tetapi juga ruang untuk memulihkan jiwa dan memperbaiki diri. Dalam konteks ini, perayaan Natal menjadi simbol harapan—bahwa setiap orang, tak peduli seberapa dalam kesalahannya, masih memiliki kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar.

Natal di Balik Jeruji: Momen Persaudaraan dan Pengampunan
Perayaan Natal di Lapas Cibinong kali ini juga menjadi ajang persaudaraan antarwarga binaan. Dalam suasana yang penuh lagu pujian dan doa, batas-batas status sosial dan latar belakang kejahatan seolah memudar. Semua hadir sebagai umat yang setara di hadapan Tuhan, mencari kedamaian dan pengampunan.



Baca juga: SELAMAT! Erra Fazira Aktris Legendaris Malaysia Resmi Menikah dengan Ezwan Zain pada 12 Desember 2025

Bagi Ferdy Sambo, momen ini mungkin menjadi salah satu Natal paling bermakna sepanjang hidupnya. Jauh dari gemerlap dunia luar, ia merayakan kelahiran Kristus di tengah kesederhanaan dan ketenangan—dikelilingi oleh mereka yang, seperti dirinya, sedang berjuang memperbaiki masa lalu.

Menatap Masa Depan dari Dalam Lapas
Seiring berjalannya waktu, Ferdy Sambo terus berusaha membuktikan bahwa dirinya mampu berubah. Keterlibatannya dalam kegiatan rohani, kesediaannya untuk berinteraksi secara positif dengan sesama narapidana, serta sikap rendah hatinya dalam menghadapi hukuman, menjadi indikator penting dalam proses reintegrasi sosial—meski masih dalam lingkup terbatas.


Perayaan Natal kali ini bukan hanya soal ritual tahunan, melainkan cerminan dari perjalanan batin seorang manusia yang sedang berusaha menemukan kembali cahaya di tengah kegelapan. Dan bagi banyak orang, terutama mereka yang masih ragu akan kemungkinan pertobatan, momen ini mungkin bisa menjadi pengingat: bahwa di balik setiap kesalahan, ada potensi untuk bangkit—selama masih ada keinginan untuk berubah.

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya