Momen Haru! Presiden Prabowo Subianto Datang Langsung ke Aceh Tamiang, Minta Maaf dan Peluk Anak Korban Bencana dengan Penuh Empati

Momen Haru! Presiden Prabowo Subianto Datang Langsung ke Aceh Tamiang, Minta Maaf dan Peluk Anak Korban Bencana dengan Penuh Empati

Prabowo-Instagram-

Momen Haru! Presiden Prabowo Subianto Datang Langsung ke Aceh Tamiang, Minta Maaf dan Peluk Anak Korban Bencana dengan Penuh Empati
Hanya beberapa jam setelah kembali dari kunjungan kenegaraan ke Moskow, Presiden Prabowo Subianto langsung mengalihkan fokusnya ke rakyat Indonesia yang tengah dilanda musibah. Tanpa jeda, ia terbang ke Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, untuk meninjau langsung posko pengungsian korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda kawasan tersebut pekan ini.

Kunjungan mendadak ini menandai kehadiran ketiga kalinya Prabowo ke Aceh sejak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Setelah menyapa warga terdampak di Kabupaten Aceh Tamiang, agenda selanjutnya membawanya ke Kabupaten Takengon, lalu melanjutkan perjalanan ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat.



“Dari Moskow hari ini, Presiden Prabowo bertolak ke Tanah Air, dan akan langsung mengunjungi Aceh, untuk ketiga kalinya, kemudian dilanjutkan ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya melalui akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet, Jumat (12/12/2025).

Permintaan Maaf yang Tulus dari Kepala Negara
Di Desa Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, suasana haru menyelimuti posko pengungsian. Di tengah tenda-tenda darurat, Prabowo Subianto duduk berhadapan langsung dengan para korban bencana. Dengan suara yang penuh penyesalan namun penuh keyakinan, ia meminta maaf atas keterlambatan pemulihan layanan dasar, terutama listrik yang belum sepenuhnya pulih.

“Pemerintah akan turun, akan membantu semuanya. Saya minta maaf kalau masih ada yang belum [terpenuhi]. Kita sedang bekerja keras. Mungkin listrik yang belum ya, listrik,” ujar Prabowo dengan nada rendah namun tegas, menunjukkan kedekatan emosionalnya dengan rakyat.


Ia lalu berdialog langsung dengan Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi, menanyakan progres pemulihan jaringan listrik. Armia menjelaskan bahwa aliran listrik mulai menyala secara bertahap di berbagai wilayah terdampak.

“Sudah mulai, Pak,” jawab Armia singkat.

“Sudah mulai, oke,” balas Prabowo sambil mengangguk, seolah lega namun tetap waspada terhadap tantangan lapangan yang masih ada.

Empati yang Tak Sekadar Retorika
Salah satu momen paling menyentuh dalam kunjungan tersebut terjadi ketika Presiden Prabowo, yang mengenakan topi biru khasnya, bersimpuh di tanah untuk menyamakan tingginya dengan anak-anak korban bencana yang duduk di barisan terdepan. Ia tak ragu menyalami satu per satu, mengusap kepala mereka, bahkan memeluk erat anak-anak kecil yang kehilangan rumah dan ketenangan.

Senyum hangat mengembang di wajah Prabowo saat berbincang dengan para bocah yang masih trauma akibat bencana. Gerakan spontan itu bukan sekadar pencitraan—melainkan ekspresi tulus seorang pemimpin yang ingin memberikan rasa aman dan harapan.

Usai memeluk anak-anak itu, Prabowo melepas topinya dan melambaikan tangan kepada seluruh pengungsi yang berkumpul, seolah berkata: “Saya ada di sini bersama kalian.”

Ia didampingi oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (alias Mualem), yang mengenakan jaket oranye mencolok—simbol solidaritas dalam tanggap darurat.

Penanganan Bencana: Distribusi Logistik Dipastikan Lancar
Sementara itu, di tengah kekhawatiran publik soal kelancaran bantuan, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menegaskan bahwa tidak ada keterlambatan dalam distribusi logistik ke wilayah terdampak.

“Kami pastikan tidak ada keterlambatan distribusi logistik yang ada di Posko,” tegas Abdul dalam konferensi pers virtual pada Rabu (10/12/2025).

Menurutnya, manajemen logistik di Posko Induk Lanud Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, berjalan sangat terstruktur. Tidak ada penimbunan bantuan, dan seluruh stok langsung didistribusikan ke titik-titik pengungsian sesuai kebutuhan.

“Jadi buat rekan-rekan yang kebetulan ada di Provinsi Aceh, silakan melihat langsung bahwa tidak ada penimbunan atau hambatan distribusi di Lanud Sultan Iskandar Muda,” tambahnya.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya