Skandal Perselingkuhan Direktur Produksi Lion Air dengan Pramugari Viral – Ancaman Anak untuk Ayahnya Jadi Sorotan
Dewi-Instagram-
Skandal Perselingkuhan Direktur Produksi Lion Air dengan Pramugari Viral – Ancaman Anak untuk Ayahnya Jadi Sorotan
Nama Direktur Produksi Lion Air kembali mencuat di jagat media sosial, kali ini bukan karena pencapaian operasional maskapai, melainkan dugaan perselingkuhan dengan seorang pramugari bernama Exy Dwi Lestari. Kasus ini mendadak menjadi sorotan publik setelah rekaman percakapan telepon antara sang direktur dan putrinya bocor ke publik, memicu gelombang simpati sekaligus kecaman dari warganet.
Anak Langsung Menyergap Ayahnya di Kemayoran
Peristiwa ini bermula pada 15 Agustus 2025, saat putri dari sang direktur mengetahui keberadaan ayahnya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat—lokasi yang diyakini sebagai tempat pertemuannya dengan Exy Dwi Lestari. Dengan nada cemas namun tegas, sang anak langsung menghubungi ayahnya via telepon, menanyakan maksud kedatangannya di wilayah tersebut.
"Papa lagi ngapain di Kemayoran? Ketemu sama siapa, Pa?" tanya sang putri dalam rekaman yang kini beredar luas.
Alih-alih memberikan penjelasan yang jujur, sang ayah justru mengelak. Ia mengaku sedang menyelesaikan urusan pribadi dengan seseorang yang enggan disebut namanya—jawaban yang justru memperkuat kecurigaan sang anak.
Ultimatum Emosional dari Sang Anak: “Aku Mau Papa Jujur!”
Merasa dikhianati oleh sang ayah, putri tersebut tak tinggal diam. Dalam percakapan yang penuh emosi, ia memberikan ultimatum: "Aku mau Papa jujur, please. Kalau Papa nggak jujur, aku keluar dari rumah."
Kalimat tersebut bukan sekadar ancaman kosong. Bagi seorang anak yang melihat keluarganya terancam oleh dugaan perselingkuhan, kejujuran sang ayah adalah satu-satunya jalan untuk memulihkan kepercayaan. Namun respons sang direktur justru mengejutkan dan memicu kontroversi lebih luas.
Alih-alih menenangkan putrinya, sang ayah justru bersikap dingin. "Yaudah kalau mau keluar rumah, silakan keluar rumah. Jangan ngatur-ngatur Papa," jawabnya dengan nada tajam dan defensif—seolah lebih memilih mempertahankan rahasianya daripada menjaga ikatan keluarga.
Rekaman Viral, Netizen Geram dan Beri Dukungan Moril
Rekaman percakapan ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @winnabalina pada 4 Oktober 2025. Dalam unggahan tersebut, istri sah sang direktur—yang diyakini sebagai ibu dari sang putri—memilih membuka kartu terakhir demi membela harga diri keluarga.
Begitu rekaman ini tersebar, reaksi warganet pun tak terbendung. Ratusan komentar membanjiri unggahan tersebut, mayoritas mengecam sikap sang direktur dan menyatakan dukungan penuh terhadap istri serta anaknya.
"Bang Tama, kamu jangan ragu lawan bapak kamu kalo sudah kelewatan. Aku pernah ada di posisi kamu," tulis salah satu warganet, menyebut nama panggilan sang putra.
Komplain lain datang dengan nada empati yang lebih mendalam: "Allah Maha Baik… Harus yakin di setiap keadaan pasti ada kekuatan yang membersamai, Neng, dan your son. It will pass… peluk erat-erat, Neng Winna."
Pertanyaan Etika, Tanggung Jawab, dan Citra Perusahaan
Kasus ini tak hanya menyentuh ranah pribadi, namun juga mengusik reputasi perusahaan. Sebagai bagian dari manajemen senior di salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, perilaku sang direktur—baik di dalam maupun di luar kantor—otomatis menjadi cerminan nilai-nilai organisasi.
Publik pun mulai bertanya: bagaimana perusahaan merespons dugaan pelanggaran etika oleh salah satu eksekutifnya? Apakah Lion Air memiliki mekanisme internal untuk menangani kasus seperti ini, terutama bila melibatkan karyawan perempuan—dalam hal ini pramugari—yang mungkin berada dalam posisi tidak seimbang secara kekuasaan?
Hingga kini, pihak Lion Air belum memberikan pernyataan resmi terkait isu ini. Namun tekanan dari publik terus menguat, terutama dari kalangan aktivis perempuan dan pengamat etika korporasi.
Baca juga: Lirik Lagu Golden oleh Ejae, Audrey Nuna, dan Rei Ami Lengkap dengan Terjemahan Indonesia
