Siapa Pria Misterius di Sisi Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja? Jejak Baru untuk Bongkar Jaringan Global Senilai Rp5 Triliun

Siapa Pria Misterius di Sisi Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja? Jejak Baru untuk Bongkar Jaringan Global Senilai Rp5 Triliun

tanda tanya-qimono/pixabay-

Siapa Pria Misterius di Sisi Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja? Jejak Baru untuk Bongkar Jaringan Global Senilai Rp5 Triliun

Dunia penegakan hukum Indonesia kembali diguncang oleh penangkapan spektakuler di luar negeri. Kali ini, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) berhasil meringkus Dewi Astutik—sosok yang dijuluki “Ratu Narkoba” dan “Mami” oleh jaringannya—di sebuah kota pesisir Kamboja. Namun, sorotan kini tak hanya tertuju pada sang buronan kelas kakap, melainkan juga pada sosok pria misterius yang ditemukan berada tepat di sampingnya saat operasi senyap berlangsung.



Penangkapan tersebut bukan sekadar akhir dari pelarian panjang Dewi Astutik. Lebih dari itu, keberadaan pria yang identitasnya sengaja dirahasiakan oleh BNN ini membuka pintu baru dalam upaya membongkar jejaring sindikat narkotika internasional yang telah lama mengancam stabilitas keamanan regional dan global.

Operasi Rahasia di Sihanoukville: Titik Balik Perburuan Internasional
Pada Selasa, 2 Desember 2025, tim gabungan BNN RI dan aparat keamanan Kamboja melancarkan operasi penyergapan di Sihanoukville—sebuah kota pelabuhan yang kerap disebut sebagai “kota bayangan” karena maraknya aktivitas ilegal, termasuk perdagangan narkoba. Di balik kemewahan kasino dan gedung pencakar langit, kota ini menjadi tempat persembunyian favorit para pelaku kejahatan transnasional.

Kepala BNN RI, Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto, mengungkapkan bahwa target terdeteksi berada di dalam mobil Toyota Prius berwarna putih. Tim penyidik yang telah memantau pergerakan Dewi selama berbulan-bulan akhirnya mengeksekusi penggerebekan tanpa memberi ruang bagi pelarian.


“Target terdeteksi berada dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih dan langsung dilakukan upaya penangkapan oleh tim gabungan. Saat itu target berhasil diamankan ketika sedang bersama dengan seorang laki-laki,” ujar Suyudi di Tangerang, Selasa (2/12/2025).

Penangkapan berjalan lancar tanpa perlawanan. Namun, pertanyaan besar langsung mengemuka: Siapa pria yang menyertai Dewi Astutik pada momen krusial ini?

Misteri Identitas Pria di Sisi “Mami” Narkoba
Sejak pengumuman penangkapan, BNN sengaja menutup rapat identitas pria tersebut. Tidak ada nama, tidak ada jabatan, bahkan tidak ada petunjuk latar belakang—baik lokal maupun asing. Namun, keberadaannya yang begitu dekat dengan sang dalang jaringan narkoba internasional tak bisa dianggap remeh.

“Saudara DA kita amankan tanpa perlawanan dan cukup kooperatif. Laki-laki yang bersangkutan saat ini masih dilakukan pendalaman,” ungkap Suyudi.

Pakar keamanan dan intelijen menyebut bahwa pria ini kemungkinan besar bukan sekadar tangan kanan biasa. Dalam dunia sindikat narkoba internasional, hanya orang yang sangat dipercaya—baik sebagai penghubung logistik, pemodal, atau koordinator regional—yang diizinkan berada di dekat otak utama operasi seperti Dewi Astutik.

Kemungkinan peran pria ini meliputi:

Kurir tingkat tinggi yang mengelola distribusi lintas negara,
Pemodal senyap yang menyediakan dana operasional melalui jaringan keuangan gelap,
Perantara diplomatik atau bisnis yang memanfaatkan jaringan legal untuk menutupi aktivitas ilegal,
Atau bahkan agen ganda yang memiliki koneksi dengan aparat di negara lain.
Tim penyidik kini tengah melakukan analisis mendalam terhadap ponsel, dokumen perjalanan, transaksi keuangan, dan jejak digital pria tersebut. Setiap detail kecil bisa menjadi kunci untuk mengungkap arsitektur jaringan narkoba lintas benua yang telah lama menghindari radar aparat hukum.

Dewi Astutik: Dalang di Balik Penyelundupan Sabu Senilai Rp5 Triliun
Dewi Astutik bukan nama asing di kalangan penegak hukum Asia. Wanita yang dijuluki “Mami” oleh anak buahnya ini dikenal sebagai aktor intelektual di balik penyelundupan dua ton sabu dari kawasan Segitiga Emas (Golden Triangle) pada Mei 2025—operasi yang digagalkan BNN dan menyelamatkan diperkirakan 8 juta nyawa dari ancaman kecanduan.

Nilai pasar narkotika tersebut mencapai Rp5 triliun, menjadikannya salah satu kasus terbesar dalam sejarah penegakan hukum Indonesia. Namun, kejahatan Dewi tak berhenti di situ. Ia juga dikaitkan dengan aliran narkotika dari Golden Crescent (kawasan perbatasan Iran, Afghanistan, dan Pakistan), termasuk distribusi kokain dan ketamin ke pasar Asia Timur dan Tenggara.

Yang lebih mencengangkan, Dewi Astutik masuk dalam daftar buronan Korea Selatan. Otoritas Negeri Ginseng tersebut menuduhnya menjadi kunci dalam jaringan distribusi sabu ke kalangan selebriti dan eksekutif di Seoul—sebuah modus yang kerap memanfaatkan jalur hiburan dan pariwisata sebagai kedok.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya