Arti Babyzilla yang Mendadak Viral: Fenomena Baru atau Sekadar Trik Marketing Berkedok Drama?
tiktok-solenfeyissa/pixabay-
Istilah ini berasal dari gabungan kata Baby (bayi) dan Zilla, merujuk pada monster raksasa Godzilla. Julukan ini biasanya dipakai secara lucu atau hiperbolis untuk menggambarkan tingkah laku anak kecil yang “super aktif” dan membuat kewalahan orang di sekitarnya.
Karena istilah ini terasa catchy, banyak warganet akhirnya semakin yakin bahwa video tersebut dibuat untuk mempopulerkan sebuah produk atau kampanye tertentu.
Video Sudah Dihapus, tapi Istilah Babyzilla Makin Ramai
Setelah menuai kontroversi, video viral tersebut kabarnya sudah diturunkan oleh pengunggahnya. Namun, jejaknya di media sosial tak langsung hilang begitu saja. Banyak akun reupload, komentar, dan diskusi yang terus membahas video tersebut.
Yang menarik, istilah Babyzilla justru semakin populer dan menjadi bahan candaan serta meme baru di TikTok dan media sosial lainnya. Tak sedikit pula yang memanfaatkan momentum ini untuk membuat konten parodi hingga edukasi parenting.
Fenomena Marketing Berkedok Drama: Perlukah Batasan?
Kasus ini kembali membuka diskusi mengenai tren pemasaran digital yang semakin berani dan terkadang menyesatkan. Banyak brand menggunakan cara-cara dramatis yang terlihat seperti kejadian nyata untuk mencuri perhatian warganet.
Meski efektif dalam menarik penonton, cara ini memunculkan kekhawatiran bahwa publik makin sulit membedakan mana konten real, mana yang sudah direkayasa.
Beberapa pengguna mempertanyakan etika dari strategi pemasaran semacam ini, terutama jika melibatkan bayi atau orang yang mungkin tidak menyadari konsekuensi viralnya video tersebut.