Dokter Tirta Bersuara Soal Sindiran ke Dokter Gia: Perdebatan Antar Sejawat Tak Perlu Dibawa ke Ruang Publik
Dokter tirta-Instagram-
Sebelumnya, dr. Gia membagikan sebuah cerita mengenai pasien di Garut yang datang ke IGD dalam kondisi pendarahan hebat setelah proses persalinan ditangani oleh dukun beranak. Dalam narasinya, ia menyebut bahwa suami pasien membawa kantong plastik berisi jaringan yang diduga sebagai rahim sang istri.
Cerita tersebut kemudian mengundang perdebatan. Beberapa dokter spesialis kandungan berusaha meluruskan bahwa kondisi yang dimaksud kemungkinan besar adalah inversio uteri, yakni kondisi rahim yang terbalik akibat penanganan persalinan yang salah. Kondisi ini memang tampak seperti rahim “tercabut”, tetapi secara medis masih terhubung dan dapat ditangani secara emergensi.
Penjelasan ini sebenarnya dimaksudkan sebagai klarifikasi ilmiah. Namun, sebagian dokter senior menyampaikannya dengan cara yang dianggap menyindir dan merendahkan, sehingga memicu drama lanjutan di media sosial.
Profesionalisme Tenaga Medis Jadi Sorotan
Kasus ini kembali membuka diskusi lebih luas mengenai etika komunikasi tenaga kesehatan di ruang digital. Publik, yang tidak memiliki latar belakang medis, dapat dengan mudah salah paham ketika dokter menyampaikan kritik secara terbuka tanpa konteks yang jelas.
Dalam situasi seperti ini, ajakan dr. Tirta untuk menjaga keharmonisan antarsejawat dan menyelesaikan perbedaan secara privat menjadi relevan. Ia berharap dunia medis tidak terjebak dalam perseteruan yang justru menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan.