Ledakan Misterius di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading: Senjata Bertuliskan Welcome to Hell Ditemukan, Delapan Siswa Terluka
Ledakan-Instagram-
Ledakan Misterius di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading: Senjata Bertuliskan Welcome to Hell Ditemukan, Delapan Siswa Terluka
Ketenangan Jumat siang di Kompleks TNI AL Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tiba-tiba berubah menjadi kepanikan hebat setelah sebuah ledakan keras mengguncang masjid di dalam lingkungan SMAN 72. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB itu tidak hanya menewaskan keheningan ibadah, tetapi juga meninggalkan luka fisik dan trauma mendalam bagi delapan siswa yang menjadi korban.
Insiden ini langsung memicu respons cepat dari pihak keamanan setempat. Danyonmarhanlan III, sebagai komandan satuan militer yang bertanggung jawab atas wilayah Kodamar, segera mengeluarkan laporan resmi kepada seluruh jajaran staf dan kompi di bawah komandonya. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa sumber ledakan berasal dari dalam ruang ibadah masjid yang berlokasi di dalam kompleks sekolah negeri tersebut — sebuah lokasi yang biasanya menjadi tempat ketenangan dan refleksi spiritual, terutama pada hari Jumat saat jemaah memadati ruang shalat.
“Telah terjadi ledakan di dalam masjid SMAN 72, Kompleks Kodamar, Jakarta Utara. Ledakan masih dalam penyelidikan mendalam oleh tim gabungan,” demikian bunyi pernyataan resmi yang tersebar di lingkungan internal Kodamar.
Kepanikan Menguasai Lingkungan Sekolah
Bertepatan dengan waktu shalat Jumat, masjid yang biasanya dipenuhi oleh jemaah yang khusyuk tiba-tiba berubah menjadi medan kekacauan. Suara ledakan yang keras dan tiba-tiba membuat sebagian besar jemaah berlarian keluar, saling tindih, dan berteriak meminta pertolongan. Beberapa siswa yang sedang berada di area sekitar masjid — termasuk yang baru saja selesai shalat atau menunggu waktu shalat — langsung terkena dampak gelombang kejut dan serpihan benda yang terlempar.
“Saya baru saja keluar dari masjid, tiba-tiba ada suara ‘bom!’ dan semua orang berlari. Saya kira ini serangan,” ujar salah satu siswa kelas XI yang tidak ingin disebutkan namanya, sambil memegang lengan yang mengalami lecet ringan.
Delapan orang, yang menurut informasi awal dari petugas medis setempat, adalah siswa SMAN 72, dilaporkan mengalami luka-luka ringan hingga sedang. Mereka langsung dievakuasi ke Puskesmas terdekat dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kelapa Gading untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tidak ada laporan korban jiwa, namun trauma psikologis yang dialami para korban dikhawatirkan memerlukan pendampingan jangka panjang dari psikolog sekolah dan tim kesehatan mental.
Senjata Misterius Ditemukan: “Welcome to Hell”
Salah satu temuan paling mengejutkan di lokasi kejadian adalah sebuah senjata mirip airsoft gun yang ditemukan tidak jauh dari titik ledakan. Yang membuat insiden ini semakin mengerikan adalah tulisan besar yang tercetak jelas di badan senjata itu: “WELCOME TO HELL” — sebuah frasa yang terdengar seperti ancaman, simbol kebencian, atau bahkan pesan dari pelaku yang ingin menakut-nakuti.
Tidak hanya itu, petugas keamanan juga menemukan sebuah senjata api mirip pistol, yang masih dalam kondisi tidak aktif dan belum ditembakkan. Kedua senjata tersebut kini diamankan sebagai barang bukti dan sedang dalam proses analisis forensik oleh Tim Labfor Polda Metro Jaya.
“Kami sedang memeriksa apakah senjata-senjata ini terkait langsung dengan ledakan, atau hanya ditinggalkan di lokasi sebagai bagian dari simbolisme atau provokasi,” ujar Kapolsek Kelapa Gading, AKP Rizky Fauzi, dalam konferensi pers darurat yang digelar sekitar pukul 15.00 WIB.
Investigasi Mendalam: Apakah Ini Teror, Iseng, atau Gangguan Mental?
Pihak kepolisian dan TNI segera membentuk tim khusus yang melibatkan unit intelijen, psikolog forensik, dan ahli ledakan untuk mengungkap motif di balik kejadian ini. Pertanyaan besar yang kini menggantung: apakah ini tindakan terorisme, aksi peringatan simbolis, atau akibat gangguan mental seorang individu?
SMAN 72 Kelapa Gading, yang dikenal sebagai salah satu sekolah unggulan dengan tingkat disiplin tinggi dan lingkungan yang relatif aman, menjadi sorotan nasional. Banyak orang bertanya: bagaimana bisa senjata dan bahan peledak sekecil itu masuk ke dalam kompleks sekolah yang seharusnya diawasi ketat?
“Ini bukan sekadar insiden teknis. Ini adalah serangan terhadap rasa aman anak-anak kita di tempat ibadah,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Habibie, dalam pernyataannya. “Kami akan meninjau ulang seluruh sistem keamanan sekolah, terutama di area-area sensitif seperti masjid dan ruang ibadah.”
Reaksi Komunitas: Duka, Kebingungan, dan Solidaritas
Di media sosial, tagar #PrayForSMA72KelapaGading langsung menjadi tren nasional. Ribuan warganet menyampaikan duka dan doa, sementara sejumlah tokoh agama, artis, dan aktivis pendidikan mengajak masyarakat untuk tidak mudah menuduh atau menyebarkan hoaks.