Sosok KM Pemuda 19 Tahun Tewas Gantung Diri di Flyover Pasupati, Lengkap: Nama, Agama dan Akun IG

Sosok KM Pemuda 19 Tahun Tewas Gantung Diri di Flyover Pasupati, Lengkap: Nama, Agama dan Akun IG

ilustrasi-waldryano-

Sosok KM Pemuda 19 Tahun Tewas Gantung Diri di Flyover Pasupati, Lengkap: Nama, Agama dan Akun IG

Kota Bandung kembali digemparkan oleh insiden memilukan di jantung kotanya. Pada Jumat malam, 31 Oktober 2025, seorang pria ditemukan tewas dalam kondisi menggantung di salah satu tiang penyangga Flyover Pasupati—ikon infrastruktur yang biasanya menjadi saksi lalu-lalang kehidupan urban warga Bandung. Temuan ini sontak menghebohkan warga sekitar dan menjadi buah bibir di berbagai platform media sosial hingga media daring lokal.



Menurut informasi yang berhasil dihimpun, korban ditemukan sekitar pukul 21.30 WIB dalam keadaan tak bernyawa, dengan tubuh tergantung menggunakan tali di area bawah jembatan layang yang terkenal sebagai salah satu spot foto favorit di kalangan anak muda. Ia mengenakan jaket hitam dan helm, serta meninggalkan sepeda motornya—Yamaha Aerox dengan nomor polisi D 3231 AFE—tidak jauh dari lokasi kejadian.

Tim Rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPMKP) Kota Bandung langsung diterjunkan ke lokasi tak lama setelah laporan masuk. Proses evakuasi berlangsung cepat namun hati-hati, mengingat lokasi kejadian yang cukup tinggi dan rawan. Setelah berhasil diturunkan, jenazah korban langsung dimasukkan ke dalam ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk keperluan visum dan identifikasi lebih lanjut.

Identitas Korban Terungkap: Pemuda 19 Tahun Berinisial KM
Setelah proses identifikasi berlangsung selama beberapa jam, pihak berwenang akhirnya mengungkap identitas korban. Ia adalah seorang pemuda berusia 19 tahun dengan inisial KM. Meski usianya masih sangat muda—masuk dalam kategori generasi Z yang kerap diasosiasikan dengan dinamisme dan semangat hidup—KM harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis dan menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga, teman, maupun masyarakat luas.


Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisikan Resor Kota Bandung masih terus melakukan penyelidikan mendalam. Sejumlah langkah investigasi telah diambil, termasuk pemeriksaan isi ponsel korban dan wawancara dengan saksi-saksi yang mungkin melihat kejadian atau mengenal korban secara pribadi. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk memahami latar belakang psikologis dan kondisi terkini korban sebelum insiden terjadi.

Flyover Pasupati, dari Ikon Kota hingga Lokasi Tragedi
Flyover Pasupati selama ini dikenal sebagai salah satu landmark modern Kota Bandung. Dibangun untuk mengurai kemacetan di kawasan utara kota, jembatan layang ini juga menjadi ikon estetika dengan desain arsitekturnya yang futuristik. Banyak warga dan turis yang kerap mengabadikan momen di sini, terutama saat malam hari ketika lampu-lampu kota menyala.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, lokasi ini juga mulai dikenal sebagai tempat rawan tindakan nekat, termasuk upaya bunuh diri. Hal ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak, mulai dari psikolog hingga aktivis sosial, yang mendesak pemerintah kota untuk memperkuat sistem pencegahan dan pendampingan mental bagi warga, terutama kalangan muda.

Lonjakan Kasus Bunuh Diri di Kalangan Milenial dan Gen Z
Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan adanya peningkatan signifikan kasus bunuh diri di kalangan remaja dan dewasa muda dalam lima tahun terakhir. Faktor-faktor seperti tekanan akademik, masalah percintaan, kecemasan sosial, hingga krisis identitas kerap menjadi pemicu utama. Di tengah derasnya arus informasi digital dan tuntutan untuk tampil sempurna di media sosial, banyak anak muda justru merasa semakin terisolasi secara emosional.

Psikolog klinis dari Universitas Padjadjaran, Dr. Rini Suryanti, M.Psi., mengatakan bahwa tanda-tanda depresi pada usia muda sering kali terabaikan karena dianggap sebagai fase “mood swing” biasa. “Padahal, jika tidak ditangani sejak dini, kondisi ini bisa berujung pada tindakan ekstrem seperti bunuh diri,” ujarnya dalam wawancara terpisah.

Panggilan untuk Aksi: Perlunya Sistem Dukungan Sosial yang Lebih Kuat
Insiden di Flyover Pasupati bukan hanya sekadar berita kriminal atau kecelakaan tunggal. Ini adalah cerminan mendalam dari krisis kesehatan mental yang sedang melanda generasi muda Indonesia. Banyak pihak kini menyerukan agar pemerintah daerah, sekolah, keluarga, dan komunitas bersinergi dalam membangun sistem deteksi dini dan dukungan emosional yang mudah diakses.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya