The Manipulated Episode 3-4 Sub Indo dan Spoiler serta Link Bukan LK21 di Disney Plus: An Yo Han Merencanakan Kehancuran Hidup Park Tae Jung
Manipulatif-Instagram-
The Manipulated Episode 3-4 Sub Indo dan Spoiler serta Link Bukan LK21 di Disney Plus: An Yo Han Merencanakan Kehancuran Hidup Park Tae Jung
Dunia hiburan Korea Selatan kembali menawarkan suguhan istimewa menjelang akhir tahun dengan hadirnya drama terbaru berjudul The Manipulated. Serial ini resmi tayang perdana pada 5 November 2025 dan akan berlangsung hingga 3 Desember 2025, menampilkan total 12 episode yang dirilis setiap Rabu secara eksklusif di platform streaming Disney+ Hotstar—termasuk untuk penonton di Indonesia.
Yang membuat The Manipulated begitu istimewa bukan hanya alur ceritanya yang penuh teka-teki, melainkan juga kehadiran dua aktor papan atas Korea dalam satu panggung yang sama: Ji Chang Wook dan D.O EXO (Doh Kyung Soo). Kolaborasi langka ini langsung menjadi sorotan publik sejak pertama kali diumumkan, mengingat keduanya dikenal memiliki kemampuan akting yang mumpuni dan basis penggemar global yang sangat loyal.
Kolaborasi Langka Dua Bintang Besar
Ji Chang Wook, aktor yang telah membintangi sejumlah drama populer seperti Suspicious Partner dan The Devil Judge, kembali menunjukkan kepiawaiannya memerankan karakter kompleks. Kali ini ia berperan sebagai Park Tae Jung, seorang pria biasa yang hidupnya berubah drastis akibat konspirasi jahat yang menyeretnya ke jurang kehancuran.
Di sisi lain, D.O EXO—vokalis utama grup idola legendaris EXO yang juga telah membuktikan kemampuannya sebagai aktor melalui film-film seperti Along with the Gods dan drama It’s Okay to Not Be Okay—berperan sebagai An Yo Han, tokoh misterius yang menjadi dalang di balik segala penderitaan Tae Jung. Yo Han digambarkan sebagai pribadi jenius, tenang, namun penuh dendam dan rahasia kelam yang tersembunyi di balik tatapan dinginnya.
Kemampuan akting keduanya diprediksi akan menciptakan chemistry intens yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menggali kedalaman emosional dari setiap adegan. Dinamika antara korban dan algojo ini menjadi inti utama dari narasi The Manipulated, menjadikannya lebih dari sekadar drama balas dendam biasa.
Para Pendukung yang Memperkaya Konflik
Selain duet utama yang mencuri perhatian, The Manipulated juga diperkuat oleh deretan aktor pendukung berbakat. Salah satunya adalah Lee Kwang Soo, komedian sekaligus aktor serba bisa yang dikenal lewat It’s Okay to Not Be Okay dan Live. Keberadaannya diharapkan tidak hanya memberikan nuansa dramatis, tetapi juga sentuhan humanis yang menyeimbangkan ketegangan cerita.
Tak kalah penting adalah Jo Yoon Soo, aktris muda berbakat yang belakangan mencuri perhatian lewat perannya di berbagai proyek berkualitas. Ia dipercaya memerankan tokoh kunci yang akan menjadi penghubung antara Tae Jung dan Yo Han, sekaligus memperumit jaringan konflik yang telah terjalin.
Keberadaan para aktor pendukung ini tidak sekadar pelengkap, melainkan elemen krusial yang memperkaya lapisan cerita dan memperdalam kompleksitas moral yang diangkat dalam drama ini.
Sinopsis: Ketika Keadilan Diputarbalikkan
Dikutip dari berbagai sumber termasuk Soompi, The Manipulated mengisahkan perjalanan tragis Park Tae Jung, seorang pria sederhana yang hidupnya hancur dalam sekejap. Ia dituduh melakukan kejahatan berat yang sama sekali tidak ia lakukan—sebuah tuduhan palsu yang sengaja direkayasa untuk menjatuhkannya.
Akibatnya, Tae Jung kehilangan segalanya: pekerjaan, reputasi, kepercayaan publik, bahkan keluarganya sendiri. Ia dipaksa menjadi buronan, hidup dalam ketakutan dan keputusasaan. Namun, di tengah kegelapan tersebut, ia menemukan petunjuk mengejutkan: seluruh skenario kehancurannya ternyata telah direncanakan secara sistematis oleh sosok misterius bernama An Yo Han.
Yo Han bukan tokoh biasa. Ia adalah seorang manipulator jenius yang telah lama mengamati, mengatur, dan mengarahkan setiap langkah Tae Jung menuju kehancuran—semua demi tujuan pribadi yang masih diselimuti misteri. Ketika kedua pria ini akhirnya bertemu muka, yang terjadi bukan sekadar konfrontasi fisik, melainkan pertarungan psikologis dan moral yang menguji batas kemanusiaan.
