Kabar Duka Solomon Tong Pendiri Surabaya Symphony Orchestra Meninggal Dunia pada Rabu, 29 Oktober 2025

Kabar Duka Solomon Tong Pendiri Surabaya Symphony Orchestra Meninggal Dunia pada Rabu, 29 Oktober 2025

ilustrasi tempat pemakaman.-(freepik.com/wirestock)-

Keluarga Terkemuka: Kakak dari Pendeta Stephen Tong
Yang menarik, Solomon Tong ternyata memiliki hubungan keluarga dengan salah satu tokoh rohani paling berpengaruh di Indonesia: Pendeta Stephen Tong. Ya, Solomon adalah kakak kandung dari pendiri Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) tersebut. Fakta ini menambah dimensi menarik pada sosok Solomon—seorang seniman yang berasal dari keluarga yang sangat dikenal dalam lingkaran Kristen Reformed di Tanah Air.

Meski berbeda jalur—Stephen di dunia teologi dan pelayanan, Solomon di dunia seni dan musik—keduanya sama-sama mewariskan dampak besar dalam bidang masing-masing. Karya Solomon melalui SSO tidak hanya memperkaya khazanah budaya, tetapi juga menjadi jembatan antara iman, estetika, dan ekspresi artistik.



Baca juga: Marojahan Sintong Sijabat Sakit Apa? Inilah Biodata Ayah Jerome Polin yang Kini Dalam Kondisi Kritis

Belum Ada Konfirmasi Resmi, Publik Menunggu Kejelasan
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari keluarga, pihak GRII, maupun manajemen Surabaya Symphony Orchestra mengenai kabar meninggalnya Solomon Tong, apalagi penyebab kematiannya. Beberapa sumber menyebut bahwa Solomon memang telah lama mengalami gangguan kesehatan, namun informasi tersebut belum bisa diverifikasi.

Pengguna media sosial, terutama komunitas musik dan jemaat GRII, terus membanjiri unggahan @Abednego_Alambiakan dengan ucapan belasungkawa dan doa. Banyak yang berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan agar warisan musik Solomon Tong terus hidup melalui generasi penerus SSO.


Warisan yang Tak Akan Pernah Padam
Meski tubuhnya telah tiada, semangat Solomon Tong dalam memajukan musik klasik di Indonesia akan terus bergema. Ia bukan hanya seorang konduktor, tetapi juga seorang guru, pemimpin, dan pelopor yang membuka jalan bagi banyak musisi muda untuk bermimpi besar.

Bagi Surabaya, kepergian Solomon Tong bukan sekadar kehilangan individu, melainkan kehilangan salah satu pilar budaya yang telah memperkaya identitas kota melalui nada-nada orkestra yang megah dan penuh makna.

Saat ini, publik menantikan konfirmasi resmi serta rencana pemakaman atau upacara penghormatan terakhir bagi sang maestro. Apapun penyebab kepergiannya, satu hal pasti: Solomon Tong akan selamanya dikenang sebagai arsitek musik yang membawa Surabaya ke panggung simfoni nasional—dan mungkin, suatu hari nanti, internasional.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya