Profil Tampang Pemilik Lapangan Padel Anwa Racquet Club yang Ambruk Karena Hujan Deras, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun Instagram
padel-pixabay-
Profil Tampang Pemilik Lapangan Padel Anwa Racquet Club yang Ambruk Karena Hujan Deras, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun Instagram
Jakarta Barat digemparkan oleh insiden ambruknya atap lapangan padel Anwa Racquet Club yang berlokasi di kawasan Taman Villa Meruya, Kembangan, pada Minggu (27/10/2025). Peristiwa yang terjadi di tengah hujan deras disertai angin kencang ini sempat memicu kepanikan, terutama karena lokasi tersebut sedang menggelar turnamen padel nasional yang dihadiri sejumlah selebriti dan publik figur.
Namun, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Pemilik fasilitas olahraga tersebut, Wawa Lukman, langsung angkat suara dan menegaskan bahwa insiden ini murni musibah alam, bukan akibat kelalaian teknis atau manajemen.
“Ini Murni Musibah, Bukan Kelalaian Kami”
Dalam keterangannya kepada awak media, Wawa Lukman menegaskan bahwa cuaca ekstrem menjadi penyebab utama runtuhnya struktur atap lapangan padel tersebut. “Ini murni musibah, bukan maunya kami. Hujan terlalu besar, sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya, mengutip keterangan yang disampaikan kepada Antara, Minggu (27/10).
Ia menambahkan bahwa begitu insiden terjadi, pihak pengelola langsung mengambil tindakan cepat. Seluruh peserta turnamen, ofisial, serta penonton dievakuasi dari area lapangan demi keselamatan. “Begitu kejadian, langsung kami tutup. Tidak boleh ada yang masuk. Setelah kondisi agak tenang, baru barang-barang di dalam kami suruh cepat keluar, takut terjadi sesuatu,” imbuhnya.
Lapangan Ditutup Sementara, Menunggu Hasil Investigasi Polisi
Saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Kembangan tengah melakukan investigasi mendalam untuk memastikan penyebab pasti ambruknya atap tersebut. Kapolsek Kembangan, Kompol M. Taufik Ikhsan, membenarkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun pihaknya tetap melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap struktur bangunan dan dokumen perizinan.
“Kami akan memperbaiki lebih kuat lagi. Sekarang masih proses investigasi polisi, jadi belum bisa kami sentuh dulu. Tapi yang pasti, kami bertanggung jawab dan akan bangun lagi,” tegas Wawa.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Anwa Racquet Club memutuskan menutup sementara operasional lapangan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diambil untuk memastikan keamanan pengguna dan mencegah insiden serupa terulang di masa depan.
Baru Beroperasi Empat Bulan, Sudah Punya Izin Resmi
Wawa juga menegaskan bahwa Anwa Racquet Club bukanlah fasilitas ilegal. Lapangan padel tersebut telah mengantongi izin operasional resmi sejak pertama kali dibuka empat bulan lalu. “Tempat ini berizin. Kalau tidak, tidak mungkin bisa berdiri sebesar ini dan digunakan untuk turnamen nasional,” katanya.
Fasilitas ini memang dirancang sebagai pusat olahraga modern yang menampung berbagai kegiatan kompetitif, termasuk turnamen padel tingkat nasional. Bahkan, beberapa tokoh publik kerap menjadi tamu tetap di venue ini.
Selebriti Jadi Saksi Mata, Unggahan Viral di Media Sosial
Insiden ini menjadi sorotan publik setelah sejumlah selebriti mengunggah momen kritis tersebut di media sosial. Artis Deddy Mahendra Desta, yang sedang mengikuti turnamen saat kejadian, membagikan pengalamannya melalui Instagram Story.
“Lagi ikut turnamen ada kejadian. Bubar langsung,” tulis @desta80s, lengkap dengan video detik-detik atap lapangan ambruk dan para peserta berhamburan keluar.
Tak kalah viral, beauty influencer Tasya Farasya juga membagikan rekaman serupa. Dalam unggahannya, terlihat air hujan langsung membanjiri seluruh area lapangan setelah atap runtuh. “Semua panik, tapi syukurlah semua selamat,” tulisnya.
Unggahan-unggahan tersebut dengan cepat menyebar luas, memicu diskusi publik tentang standar keamanan bangunan olahraga terbuka, terutama di tengah cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi di Jakarta.
Pertanyaan Publik: Apakah Struktur Bangunan Sudah Memenuhi Standar?
Meski pemilik bersikeras ini adalah musibah alam, banyak pihak mulai mempertanyakan apakah desain dan material atap lapangan telah memenuhi standar teknis untuk menahan beban cuaca ekstrem. Pasalnya, Jakarta kerap mengalami hujan lebat disertai angin kencang, terutama menjelang musim penghujan.
